Kamis, 11 Januari 2024

Sendiri dalam Gerimis dan Hujan

Januari 11, 2024 0 Comments


Gelap dan menyepi. Hanya ditemani malam yang penuh misteri. Teringat novel karya Leila S. Chudori, percakapan antara tokoh Biru Laut dan Sang Penyair (Mas Gala) tentang gelap dan kelam. Sang Penyair berkata bahwa dia tidak takut gelap. Karena dalam hidup, ada terang dan ada gelap. Gelap adalah bagian dari alam. Tetapi jangan sampai kita mencapai titik kelam, karena kelam adalah tanda kita sudah menyerah. Kelam adalah sebuah kepahitan, satu titik ketika kita merasa hidup tak bisa dipertahankan lagi.

Begitulah kira-kira gambaran tentang gelap dan kelam. Tidak mengapa saat ini hati merasa gelap dan sendiri, asal jangan terjatuh di lembah "kelam". Nikmati saja rasa kesendirian ini, artinya inilah moment lebih intens berdua dengan Penciptamu, moment muhasabah diri. Biarkan gelap ini datang menghampiri, hingga semburat cahaya  tiba di saat yang tepat. Yakinlah di jalan yang sedang dilalui ini menemukan titik ujungnya.

Sesungguhnya bibir ini diam, tapi isi kepala berisik banget, beneran deh 😂. Mau mengutip kalimat ajaib Ustad Salim A. Fillah, saya dapat dari seseorang yang tiba-tiba saja mengirim sms di malam hari (dulu belum ada yang namanya wa hehe). Kalimat ajaib ini rasanya tidak bisa saya nikmati sendiri saja, tapi harus saya share di sini juga agar yang membacanya bisa tergugah untuk menggapai cita-cita. 

Di sana, ada cita dan tujuan
yang membuatmu menatap jauh ke depan
di kala malam begitu pekat
dan mata sebaiknya dipejam saja
cintamu masih lincah melesat
jauh melampaui ruang dan masa
kelananya menjejakkan mimpi-mimpi
lalu di sepertiga malam terakhir
engkau terjaga, sadar, dan memilih menyalakan lampu
melanjutkan mimpi indah yang belum selesai
dengan cita yang besar, tinggi, dan bening
dengan gairah untuk menerjemahkan cinta sebagai kerja
dengan nurani, tempatmu berkaca tiap kali
dan cinta yang selalu mendengarkan suara hati
teruslah melanglang di jalan cinta para pejuang
menebar kebajikan, menghentikan kebiadaban,
menyeru pada iman
walau duri merantaskan kaki,
walau kerikil mencacah telapak
sampai engkau lelah, sampai engkau payah
sampai keringat dan darah tumpah
tetapi yakinlah, bidadarimu akan tetap tersenyum
di jalan cinta para pejuang.

(Ustad Salim A. Fillah dalam bukunya berjudul Jalan Cinta Para Pejuang)

Persis banget setelah baca kalimat ajaib ini, saya lagi rebahan sebelumnya, kemudian tiba-tiba saja saya bangun dan membuka laptop lantas mengerjakan apa yang menjadi bagian dari cita-cita. Maasyaa Allah. Semoga Allah mudahkan saya dalam mewujudkan cita-cita ini.

Dan baru menyadari, ternyata saya sudah lama tidak membuka media sosial manapun kurang lebih sepekan. Rasanya tidak terlalu buruk. Alhamdulillah dari awal tahun sampai 11 Januari ini bisa menamatkan 2 judul novel 💓


-Pembuka cerita tahun 2024-

Rabu, 25 Oktober 2023

Yuk, Pakai Tempat Sampah Transparan!

Oktober 25, 2023 0 Comments

𝆕𝆕𝆕 Pagiku cerahku

Matahari bersinar

Kubawa botol plastik

Ke tong sampah 𝆕𝆕𝆕

Selamat pagi netizen yang budiman, salam hangat dari belahan bumi bagian Jawa Barat, tepatnya di Cirebon Utara. Lagu pembuka dalam tulisan kali ini dibawakan oleh Ananda Abdurrahman Zaid Al Bariqi. Ia sangat senang bernyanyi sambil membawa botol plastik dan bekas kotak snack. Lalu saya ajak ia berimajinasi membuang sampahnya di tempat sampah transparan yang disediakan oleh Indonesian Babywearers (IBW) dalam bentuk filter instagram.

 
 

Awalnya saya ragu apakah Zaid mau diajak kerjasama untuk berimajinasi? Dan hasilnya ternyata di luar ekspektasi. Dia sangat kooperatif dan bahkan sangat senang ketika saya dan ayahnya mengabadikan moment dimana ia memasukkan sampah botol plastik dan kertas itu ke tempat sampah transparan. Dalam benak saya, ini adalah AHA moment. Saya bisa langsung masuk untuk mengajarkan Zaid memilah sampah sesuai dengan jenisnya.

Bersyukurnya lagi adalah filter tempat sampah transparan yang dibuat oleh IBW ini sangat membantu Zaid memvisualisasikan pemilihan sampah tanpa harus membacanya. Kebetulan ia pun belum bisa membaca dengan baik. Jadi, dengan adanya tempat sampah transparan ini, anak-anak bisa dengan mudah membuang sampah sesuai dengan jenisnya.

Saya beri two thumbs untuk effort IBW yang sudah bekerja keras membuat gebrakan baru perihal pengelolaan sampah ini. Termasuk lomba yang sedang saya jalankan saat ini. Tidak mudah bagi tim IBW mengadakan acara ini dengan sedemikian kerennya. Dengan adanya lomba ini, semoga memantik masyarakat agar lebih aware tentang pengelolaan sampah. Pun dengan stake holder nya semoga semakin sadar bahwa pengelolaan sampah ini bukan hanya diselesaikan secara parsial, namun bisa menyeluruh satu suara dengan treatment yang sama, at least dry wednesday yang sudah dibahas dalam tulisan saya sebelum ini.

Saya juga ingin sedikit sharing tentang anniversary Cirebon Babywearers (CBW) yang diadakan beberapa waktu lalu, tepatnya pada Hari Minggu, 17 September 2023 di salah satu mall di Kota Cirebon. Mengapa kita mengambil tempat di mall? Karena ingin CBW lebih dikenal masyarakat luas, oleh karena itu kita mengambil tempat umum. Terlebih saat anniversary kemarin mengundang founder IBW, Mba Yohana dan salah satu timnya, Mba Eka. Suatu kehormatan bagi kami yang saat itu menjadi admin komunitas, Mba Yo dan Mba Eka bisa hadir menjadi narasumber dalam perayaan hari jadi komunitas.

Saat sesi dua wanita hebat ini berlangsung, semua mata peserta tertuju pada gaya penyampaian Mba Yo dan Mba Eka yang unik dan menarik. Bukan hanya soal penyampaian saja, tapi isi materi yang bener-bener daging banget terutama bagi saya pribadi. Mendirikan komunitas yang sudah berjalan hampir sembilan tahun ini butuh effort yang luar biasa. Tapi dengan segala kerja keras founder dan timnya, kita bisa melihat bagaimana IBW saat ini tumbuh menjadi komunitas ibu hebat yang mulai diperhitungkan di kancah internasional, Maasyaa Allah tabarakallah. Saya bangga, pernah bertemu dan berjabatan langsung dengan kedua wanita inspiratif ini. Alhamdulillah bahagianya bisa mengabadikan momen bersama mereka 😍


Salah satu isi materi yang disampaikan saat itu adalah tentang sort station dalam bentuk tempat sampah transparan yang sedang digalakkan untuk ibu pertiwi tercinta. Bahkan Mba Yohana membawa contohnya untuk ditunjukkan kepada kami, seperti pada gambar di bawah ini.


Ini menjadi hal yang menarik. Beberapa tempat sampah yang ada di publik, masih dalam bentuk tertutup dan berwarna. Hanya diberikan label organik dan anorganiknya saja, itupun di beberapa tempat sudah banyak label yang menglupas sehingga tidak tahu mana yang organik dan mana yang anorganik. Jika pengadaan sampah transparan ini bisa secara serentak ada di tempat publik, maka dengan cepat pengunjung langsung bisa membuang sampah sesuai dengan jenisnya hanya dengan melihat isi tempat sampah transparannya saja. 

Mari kita bersama-sama turut andil menorehkan sejarah perihal meminimalisir sampah yang ada di Indonesia. Sesuai jargon yang saat sesi akhir itu kami buat bersama-sama Mba Yo dan Mba Eka, "Dari Cirebon Mengubah Dunia". 😊💓

 

 

 

 

Rabu, 18 Oktober 2023

Terungkap! Ide Brilian Pengelolaan Sampah

Oktober 18, 2023 1 Comments




Beberapa pekan lalu, komunitas menggendong Cirebon Babywearers melaksanakan proyek yang diadakan oleh Indonesian Babywearers (IBW). Judul proyek ini sangat menarik perhatian saya, Proyek Tetangga. Ditambah, di dalamnya ada satu langkah yang menurut saya agak aneh awalnya. Tetapi kemudian saya berpikir bahwa jika langkah ini diterapkan secara continue, akan menjadi suatu habit baik. At least bisa membuat Indonesia merdeka dari sampah.

Berbicara soal sampah di Indonesia memang tidak ada habisnya. Dilansir dari kemenkopmk.go.id, (Sabtu, 5/8/2023), data Sistem Informasi Pengelolaan Sampah Nasional (SIPSN) Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) tahun 2022 hasil input dari 202 kab/kota se Indonesia menyebut jumlah timbunan sampah nasional mencapai angka 21.1 juta ton. Dari total produksi sampah nasional tersebut, 65.71% (13.9 juta ton) dapat terkelola, sedangkan sisanya 34,29% (7,2 juta ton) belum terkelola dengan baik.

Bisa bayangkan ya, bagaimana 7,2 ton yang belum terkelola dengan baik ini. Dibawa kemanakah sampahnya? Apakah dibuang begitu saja ke laut? Dan parahnya lagi, menurut data dari Program Lingkungan Perserikatan Bangsa-Bangsa (UNEP), Indonesia menjadi negara penghasil sampah plastik terbesar kedua setelah Cina, (Debora Laksmi Indraswari, 2023).

Isu lingkungan ini menjadi isu yang sangat menarik. Dimana kita sangat berharap bumi tempat kita berpijak akan tetap indah dipandang untuk anak cucu kita kelak. Terutama di ibu pertiwi ini. Layaknya syair karya Ismail Marzuki bahwa hutan, gunung, sawah, lautan adalah simpanan kekayaan, dan harapannya kita penduduk Indonesia bisa menjaga harta pusaka milik negeri tercinta. Jadi bukan hanya masyarakatnya saja yang bergerak, namun ada upaya serius dari pemegang payung kebijakan dalam mengelola kekayaan negeri.

Ketika IBW mengadakan proyek tetangga ini, semua member dalam komunitas Cirebon Babywearers sangat antusias akan programnnya. Proyek ini memiliki goal setting agar mengajak peduli pada masa depan iklim, masyarakat terbiasa memisahkan sampah, perusahaan swasta membeli sampah yang dikumpulkan dan bisa diolah, serta ada upaya sungguh-sungguh dari pemerintah mengelola sisa sampah dengan baik dan menjadikannya energi alternatif. Suatu ide brilian dari sebuah komunitas yang notabenenya adalah emak-emak berdaster. Ini membuktikan bahwa emak-emak punya peran aktif yang bisa mengguncang dunia, lho.

Ide brilian ini dimulai dari langkah pertama yaitu ‘ngobrol’ tentang sampah rumah tangga di whatsapp group. Dari diskusi di grup, muncul banyak pendapat, masukan bahkan cerita unik perihal sampah. Seperti, beberapa daerahnya sudah menerapkan bank sampah yang dikoordinir oleh ketua RT/RW nya. Bahkan ada pula yang daerahnya masih membuang sampah rumah tangga di sungai. Honestly, sedih membaca curhatan salah satu member tentang hal ini.

Obrolan sampah ini juga memantik pengelolaan sampah di luar negeri, seperti di Korea atau Jepang. Tepat kemarin, Selasa 17 Oktober 2023 saya membaca sebuah portal berita bahwa di negeri ginseng sana, sebuah tim produksi drama Korea “Mr. Plankton” dituduh membuang sampah sembarangan di Pulau Jeju usai syuting drama. Dalam benak saya, takjub akan kedisplinan mereka terkait pengelolaan sampah. Pernahkah membaca judul berita di Indonesia, “Si A dituduh membuang sampah plastik di sungai”? Rasa-rasanya lebih sering membaca berita “Kenaikan harga bahan pokok dan BBM membuat masyarakat kelabakan”. Lewat artikel itu kita bisa mengartikan bahwa sampai sedetail itu pengelolaan sampah di Korea.

Langkah selanjutnya dalam penerapan ide brilian ini adalah mengadakan challenge dimana member membagikan foto sampah yang berharga dan tidak berharganya. Saat itu, saya membagikan foto sampah kulit bawang dan cangkang telur sisa masak nasi goreng. Sampah organik itu, kita pisahkan dan kemudian posting di media sosial. Pemanfaatan kulit bawang bisa kita jadikan pupuk cair organik. Sementara cangkang telur bisa kita jadikan pupuk kompos.   

Setelah itu,melanjutkan langkah ketiga yaitu mendorong member screenshoot aktivitasnya memisahkan sampah dan melaporkannya ke IBW. Bisa dalam bentuk foto atau video. Langkah keempat yaitu mengurangi sampah makanan. Sebisa mungkin kita bisa mengelola bahan makanan yang biasa kita masak agar tidak mubadzir dan atau berlebihan. Kalau menurut ajaran agama yang saya yakini, sesuatu yang berlebihan itu tidak baik.

Langkah kelima ini menurut saya adalah hal yang menarik, Wednesday is Dry. Ya, Rabu adalah hari kering. Dimana kita tidak mengeluarkan sampah organik/basah ke tempat sampah. Apakah tujuannya? Pertama agar sampah tidak bau, kedua kita bantu pengumpul sampah agar tetap rapih dalam penampilannya, dan ketiga yang lebih penting adalah upaya menyadarkan pemerintah, at least satu hari di hari Rabu kita menerapkan itu. Akan percuma jika hanya kita yang memilah sampah organik dan non organiknya, jika pemerintah masih menjadikan satu semua sampah-sampah itu.

Langkah selanjutnya adalah berbagi info proyek tetangga ini ke jejaring media sosial yang kita punya. Mengajak keluarga, saudara, tetangga agar lebih aware terhadap pengelolaan sampah. Di tahap ini juga kita mencari ide permainan yang menggunakan kardus/tutup botol. Misal membuat mobil-mobilan dari kardus dan tutup botol. Kita memanfaatkan sampah anorganik. Selain menghemat budget mainan anak, tentunya ini juga memanggil jiwa kreatif emak-emak. 

Tahapan terakhir dalam ide brilian ini adalah bagaimana emak-emak berdaster ini memanfaatkan sampah (pembuatan kit mainan) agar bernilai daya guna yang tinggi, sehingga bisa dijual dan dijadikan pemasukan untuk meningkatkan perekonomian rumah tangga. Serangkaian ide brilian ini datang dari tim ibu hebat, Indonesian Babywearers. Saya sangat berterimakasih menjadi bagian keluarga kompak IBW. Harapannya, dari langkah kecil kita tentang pengelolaan sampah ini, bisa menjadikan ibu pertiwi tetap kaya, berbudaya dan bahkan bisa mengubah dunia.

 

Pemisahan sampah organik dan anorganik

Sumber:

 


Kamis, 03 Agustus 2023

Semangat ya, kamu!

Agustus 03, 2023 0 Comments

 


 

Alhamdulillah bisa melipir lagi ke sini. Platform blog ini adalah suatu tempat untuk kembali pulang. Sejauh apapun melangkah, ujungnya ada di sini. Terupdate apapun media sosial, pada akhirnya kembali ke sini lagi. Ibarat ruangan, blog akan selalu menempati tempat ternyaman untuk bercerita lebih leluasa. Semua kenangan ada di sini. Baik itu yang menyenangkan atau tidak mengenakkan. Dan malam ini, mari kita intropeksi diri di sini.

Usia saya sudah tidak lagi muda, September nanti menginjak 32 tahun. Saat ini sedang menjalankan peran sebagai ibu dari dua orang anak. Menjadi seorang ibu rumah tangga bukanlah peran yang mudah. Bagaimana ia harus memanage waktu, tenaga dan pikirannya untuk keluarganya. Belum ditambah kegiatan organisasi dan kesibukan lainnya. Butuh effort lebih untuk itu semua.

Terkadang, ada rasa penyesalan terburu-buru mengambil keputusan untuk menikah. Ya, rasa sesal itu kadang muncul disaat-saat sedang down, saat sedang kecewa dengan pasangan dan atau sedang capek-capeknya menjalani rutinitas yang berulang. Kalau saja dulu saya melanjutkan pendidikan S2, kalau saja dulu saya menolak lamarannya, kalau saja dulu saya mau menunggu, kalau saja saya dulu tetap bekerja menjadi wanita karir. Dan perandaian lainnya lagi.

Tapi seketika saya langsung beristighfar. Langsung minta ampun, sudah lancang berandai-andai dan menyesali takdirNya. Istighfar banyak-banyak kemudian wudhu. Saat sedang down, hanya minta dipeluk Allah. Berdoa agar Allah tidak pernah meninggalkan diri yang khilaf ini sekejap pun. Karena pada siapa lagi kita meminta selain pada Pencipta? Pada siapa lagi kita berdoa selain pada Yang Maha Mengabulkan doa?

Kisah hidup ini akan terus berjalan, sementara waktu tidak akan dapat kita putar kembali. Suka atau tidak suka harus kita terima, hadapi dan jalankan peran dengan hati lapang. Masih banyak mimpi yang belum terwujud, masih banyak harapan yang patut diperjuangkan. Jika hanya berfokus pada keadaan dan kekurangan lainnya, maka sia-sia cita-cita yang kita gantungkan setinggi langit itu. Mulailah focus pada kelebihan dan apa yang bisa kita lakukan untuk kehidupan yang lebih baik dan bahagia. Apresiasi diri juga turut andil dalam menciptakan hidup yang bahagia. Tidak mengapa sesekali hanya memikirkan diri sendiri, tidak dengan suami atau anak-anak. Karena diri kita pun berhak merasa bahagia. Selamat berjuang ya kamu, Nurul. Ada Allah yang insyaa Allah akan selalu menemani.

Butterfly hug agaknya tepat untuk dilakukan saat ini ke diri sendiri. Tetaplah semangat dan kuat menjalani hari-hari ke depannya. Terlebih CBW akan punya hajat sebentar lagi, anniversary yang ke enam. Lakukan yang terbaik dan kerahkan semuanya untuk menjalankan amanah ini dengan sungguh-sungguh. Keep it up for my team, Aurora. Semoga Allah mudahkan dan lancarkan semuanya.  

Selasa, 30 Mei 2023

Nostalgia itu Menyenangkan Hati

Mei 30, 2023 1 Comments


Jika kamu jenuh dengan aktivitasmu, bernostalgialah. Sejenak kamu akan merasakan rindu yang menggebu, tapi dengan sekejap pula kamu akan merasakan energi positif dan kembali bersemangat menjalani hari-harimu. Begitulah kira-kira yang dirasakan saat ini.

Akhir-akhir ini saya merasa jenuh datang menghampiri. Melakukan rutinitas yang berulang membuat bosan dan ingin berbelok entah kemana😂. Kemudian dengan sengaja saya kembali membaca jejak digital yang tidak akan pernah hilang sampai kapanpun kecuali kita memang sengaja delete messengernya. Ketika membaca itu semalam, terbayang bagaimana perasaan sepuluh tahun lalu🙈. Lanjut scroll up, scroll up dan scroll up sampai chat pertama kalinya. Raut wajah malu, sedih, bahkan tersenyum sempat tergambar kala itu. 

Takdir terbaik itu memang datangnya dari Allah. Kita hanya bisa berikhtiar semampu kita bisa. Meski sudah selama apapun kita menyimpan perasaannya, mau 5 atau sampai 7 tahun, bahkan sudah tersampaikan padanya, kalau tidak untuk menjadi teman hidup, lalu kita bisa apa? Setelah bernostalgia, dan jika dirasa saya sudah kembali bersemangat back to reality, maka segera saya cukupkan sampai di situ saja nostalgianya, hanya cukup mengenang, tidak untuk diulang. Tapi sejatinya, memory dahulu yang sudah tersimpan, akan sulit dilupakan. Ia akan tetap ada. Namun letaknya yang berubah, jika dahulu ada di tengah-tengah, sekarang ada di ujung hati.

Terimakasih Kak Faiq, sudah menjadi bagian dalam proses perjalanan hidup seorang hamba yang sederhana ini, yang memang sangat jauh dari kata sempurna. Sehat selalu orang baik😊. Semoga Allah senantiasa memberikan limpahan rahmat dan kasih sayangnya untuk keluarga kita masing-masing🤲🌷



Senin, 08 Mei 2023

Bismillah ASN 2023

Mei 08, 2023 0 Comments

 

Jarum jam menunjukkan pukul 23.25 wib. Alhamdulillah bisa mampir ke sini lagi setelah tulisan terakhir di Januari 2023, hehe. Ceritanya, kemarin malam saya lagi melanjutkan pelajaran yang tertinggal selama hampir kurang lebih dua bulan. Belajar apa memangnya? Insyaa Allah tahun ini saya akan mengikuti tes CPNS, yang katanya dibuka bulan Juni mendatang. Sudah mulai belajar sejak Februari lalu via youtube, tiktok dan buku dua tahun lalu. Hanya saja terhenti karena kesibukan mempersiapkan event Cirebon Babywearers untuk bulan ramadhan. Alhasil baru bisa melanjutkan per kemarin malam, Ahad 7 Mei 2023 (baru beli buku cpns 2023 juga sih😂).

Di saat saya sedang belajar, ada yang tiba-tiba datang sekitar pukul 7 malam. Ternyata yang datang adalah Mamah dan Bapak sambil membawa roti gembul yang ada di pict ini. Apakah Anda tahu? seperti dejavu saat masih kecil dulu. Disaat sedang belajar, dibelikan atau dibikinkan cemilan untuk nemenin belajar di malam hari. Maasyaa Allah, saat mereka berdua datang, saya sangat senang sekali. Sayangnya anak-anak sudah tidur, jadi belum bisa bersenda gurau bersama Abi dan Uminya. Jadi kami hanya mengobrol berempat, saya, suami dan Mamah Bapak. Ketika mereka tahu saya akan mendaftar cpns, mereka sangat bahagia, Maasyaa Allah. Binar mata Mamah dan Bapak sangat bersinar. Seketika doa-doa terbaik dipanjatkan untuk saya saat itu juga. 

Sehat selalu untuk Abi dan Uminya anak-anak. Semoga Allah memampukan tangan dan langkah ini untuk mengangkat derajat keluarga. Semangat untuk kita semua yang selalu ingin membahagiakan orang-orang sekitar kita. Bagi teman-teman yang saat ini sedang berjuang menjadi pejuang NIP, yuk kita berjuang sampai titik darah penghabisan. Belajar setiap hari, atur strategi memilih formasi jabatan, dan jangan lupa jalur langit. Kita ikhtiar merayu Allah dengan ikhtiar terbaik. Tahajud dan dhuha jangan tinggal. Kita harus tetap optimis di tengah-tengah ribuan pesaing di luaran sana yang sama-sama menjadi pejuang NIP. Semoga tahun ini diterima menjadi ASN, doa terbaik sih intinya. Jika menjadi ASN adalah yang terbaik, maka mudahkanlah langkah ini untuk mencapainya, doa yang sangat sederhana. 

Euforia perjuangan ini bukan di sini saja. Tapi bagi saya, harus betul-betul pandai mengatur waktunya. disaat saya masih diamanahkan menjadi ketua komunitas Cirebon Babywearers. Di saat saya memutuskan untuk mendaftar cpns tahun ini, maka ada effort lebih untuk menyeimbangkan antara belajar untuk tes dan organisasi, juga sebagai seorang istri dan ibu dua anak tentunya. Kalau dulu, masih menjadi mahasiswa terasa mudah untuk mobile sana sini, belajar dan berorganisasi di kampus ringan saja. Tetapi jauh berbeda ketika menjadi seorang ibu kemudian memiliki tanggungjawab di organisasi. Akan ada tantangan tersendiri untuk mengatasinya. Tapi saya yakin sih, kalau di situ banyak kebaikan dan manfaat yang bisa disebar, insyaa Allah Allah akan memudahkan segalanya. 

Alhamdulillah untuk pendaftaran cpns tahun ini saya sudah mengantongi izin suami. Berbeda dengan dua atau tiga tahun silam ya, sampai lupa😅. Dulu suami belum mengizinkan karena adik Zaid masih kecil. Sekarang sudah memasuki usia hampir lima tahun, sebentar  lagi sekolah dan alhamdulillah suami sudah mengizinkan penuh. Dengan ini, semoga lebih mudah bagi saya untuk lulus tesnya. Aamiin ya robbal'alamiin.

Semangat untuk kita semua 😍

Rabu, 11 Januari 2023

Nutrisi Awal Tahun

Januari 11, 2023 0 Comments



Nutrisi awal tahun 2023.
Dan sekarang adalah hari ke sepuluh di Bulan Januari...

Alhamdulillahirobbil'alamiin, akhir tahun kemarin adalah momen hectic bagiku. Banyak agenda yang harus diselesaikan. Banyak permasalahan yang kadang bikin spaneng, haha. Tapi alhamdulillah all is well. Satu per satu bisa terurai dengan baik, versiku. Dalam perjalanan hidup ini pasti bertemu dengan yang namanya masalah atau kesulitan. Namun bagiku, yang harus diyakini adalah bahwa kita pasti mampu melewati itu. Pertama-tama memang kita harus menerima bahwa kita itu lagi ada masalah. Setelahnya barulah kita cari jalan keluar dari berbagai sudut pandang. Mencoba berusaha memberikan yang terbaik dan harus tahu konsekuensi jika ambil solusi pertama, solusi kedua, dan seterusnya. Yakin saja, innamal 'usri yusro, wa innama'al 'usri yusro. Sesungguhnya bersama kesulitan itu ada kemudahan. Jadi bukan setelah kesulitan, namun bersama datangnya kesulitan pasti ada kemudahan. Innallaha ma'ana.

Bersamaan datangnya permasalahan hidup juga, ada pelipur lara yang menemani. Ialah buku-buku yang menjadi teman setia. Seberapapun sulitnya hidup, ia mencoba menyuguhkan pandangan baru terkait hidup. Banyak kisah, banyak cerita yang bisa jadi itu menjadi pelajaran berharga bagi kita sendiri. Maka janganlah meninggalkannya barang seharipun tanpa membaca.

Kali ini, aku membeli tiga judul buku baru. Ada yang memang cetakan lama dengan versi cover terbaru, ada juga yang memang baru cetakan pertama akhir tahun lalu. Aku baru selesai membaca kisah Zainuddin dan Hayati, memang kisahnya mengiris hati 🥺. Buku "Please Look After Mom" pun kabarnya mengandung bawang. Bagaimana pentingnya peran seorang ibu terhadap masing-masing anggota keluarga. Sayangnya, mereka baru tersadar saat sosok ibunya hilang di Stasiun Seoul. Dan terakhir bukunya Mba Keni, bagaimana ia mengolah perasaan menjadi tulisan yang menggugah jiwa. Nanti deh ya, kalau lagi luang mau review buku Tenggelamnya Kapal Van Der Wijck dulu, insyaa Allah.  Ketiganya masuk recommended book 👍

Happy reading ~
Berbahagialah dalam menjalani hidup. Semoga Allah selalu menyertai kehidupan kita semua😇

Sabtu, 24 Desember 2022

Wis PKS bae

Desember 24, 2022 0 Comments

 

By the way, saat beli jajan, ada sekelompok anak-anak mungil ini yang juga sedang jajan. Jadi saya minta izin mengambil foto mereka dan mereka mengizinkan lalu tersenyum malu-malu😂. Jadi rindu mengajar🥺🙈


Dulu, saat menjadi mahasiswa sering banget syuro jam 6 pagi teng. Kalau datang telat, kena iqob (denda)😂. Dan alhamdulillah, pagi ini bisa merasakan lagi beraktivitas di pagi hari. Seharusnya pukul 06.00 sudah sampai di lokasi, tapi telat datang, alhasil baru nyampe 06.20. Bedanya dengan dulu adalah, kalau dulu menggadis, sekarang sudah ditemani suami dan anak-anak. Awalnya ingi  berangkat sendiri, tapi dipikir ulang, kegiatannya ini sebentar hanya sosialisasi logo baru. Jadi diputuskan ayah menemani sebelum berangkat kerja. Tugasnya adalah sebagai fotografer dadakan😅.

Sesampainya di Kemlaka, kami menyebar. Awalnya bareng ayah, eh, tiba-tiba ngga tau ke arah mana ayahnya😂. Jadi hanya aku dan anak-anak. Jajan, ngobrol, sosialisasi, begitu seterusnya. Hanya berhasil membuat video tiga orang ibu-ibu, alhamdulillah. Selebihnya hanya berbagi souvenir saja. Kalau ditanya, kenapa sih mau capek-capek turun ke lapangan? Bawa anak-anak lagi, emang nggak repot? Jawabannya karena aku senang. Ada rasa bahagia kalau udah kegiatan lapang kaya gini. Apalagi insyaa Allah untuk satu tujuan kebaikan. Tinggal pertanyaannya, kita mau nggak ambil peran ini? Gitu aja sih sederhananya.

Banyak yang menilai PKS ini begini dan begitu, mangga dipersilakan. Bahkan dari sekian ibu-ibu yang saya datangi, ada seorang ibu juga yang bertanya, "Kenapa PKS ngga bagiin uang aja sih, Mba?". Aku hanya menanggapi dengan senyuman, untuk saat ini. Jalan untuk mencerdaskan masyarakat itu bukan jalan yang mudah. Bisa dibilang sangat sulit.  Tapi bukankah Allah melihat prosesnya? Kita hanya perlu taat dan menjalankan peran saja, cukup itu.


#pks

#dapil4kabupatencirebon

#pkscirebon

#wispksbae

Selasa, 20 Desember 2022

Dialog Dini Hari

Desember 20, 2022 0 Comments


Kalau harus ku mengingatmu lagi
Aku takkan sanggup
Dengan yang terjadi pada kita

Jika melupakanmu hal yang mudah
Ini takkan berat
Takkan membuat hatiku lelah

Kalah kuakui aku kalah
Cinta ini pahit 
Dan tak harus memiliki

Jika aku bisa
Ku akan kembali
Ku akan merubah
...............

-Budi Doremi, Mesin Waktu-

Jarum jam menunjukkan pukul 23.15, namun mata ini masih terjaga. Suara Budi Doremi terdengar sopan di telinga. Mengingat syairnya lagi maka pikiranku langsung flashback kembali ke masa beberapa tahun silam. Saat melihat namanya di layar inbox saja sudah berbunga-bunga. Zaman dimana belum ada whatsapp. Sengaja membalas inboxnya lama atau bahkan pernah keesokan hari agar komunikasi dengannya terus berlanjut. Merasa senang saat dia terlihat online di media sosialnya, di facebook atau messengernya. Menunggu balasan darinya seperti menunggu nilai IPK yang keluar di sistem akademik kampus, dag dig dug. Selalu senang ketika dia mengirimku tausyiah atau kalimat motivasi. 

Selalu senang ketika membicarakan dirinya dengan circle terdekat bahkan dengan keluarga. Low profile but high achievement.  Begitulah gambaran dirinya. Kalau orang lain bilang witing tresno jalaran soko kulino, maka aku entahlah. Bertemu hanya dua kali saat sekolah, dan dua kali saat kuliah. Tidak pernah mengenyam pendidikan di tempat yang sama. Jadi, dengan cara apa rasa itu tumbuh? Entahlah😂

Pasti Allah ingin aku mengambil hikmah dari pertemuan dengannya. Mengenal dan mengaguminya bertahun-tahun dalam diam awalnya, hingga tiba saat confes tahun 2012 dan mengajak menikah. Kalau dipikir lagi, berani bener mahasiswi mengajak menikah seorang ikhwan🙈. Kalau tidak dengan begitu, lantas apakah dibenarkan mengajaknya berpacaran? Tentu tidak. Namun, setelah disadari saat ini, ternyata terlalu cepat langkah yang diambil. Terlalu berani dan tidak istikharah yang lama. Istikharah hanya beberapa malam saja saat itu. Karena terlalu membuncah dan gejolak perasaan yang memang tidak dapat dibendung. Sudah kadung yang dilakukan, hanya satu perasaan yang dirasakan saat itu, lega rasanya. Sudah confes dan mengeluarkan unek-unek menjadi jalan pamungkas untuk menyelesaikannya, pikirku saat itu. Sedih dan senang menjadi satu rasa dan dalam satu waktu. 

Sebetulnya mudah saja bagiku menunggu 3 atau 4 tahun lagi. Kemudian ia bertanya pendapatku tentang keputusannya tidak menikah dulu sampai 3 atau 4 tahun lagi. Tapi saat itu aku bilang aku akan menepi, walaupun sebenarnya bukan benar-benar menepi. Karena pada kenyataannya masih ada satu nama yang selalu kupinta dalam doaku, sampai sebelum datangnya orang lain yang melamar ke rumah. Bahkan saat orang lain itu melamar ke rumah pun aku masih ingin dia yang jadi pendampingku. Aku menangis mengadu pada Allah Pemilik Hati, yang mampu membolak balikkan hati manusia. Butuh waktu lama bagiku menerima orang baru. Tapi aku teringat akan sebuah nasihat dalam agamaku, bahwa jika ada seorang lelaki shaleh datang melamar, maka terimalah. Singkat cerita dan dengan banyak pertimbangan, aku terima lamaran 'orang lain' itu. Dan pada akhirnya kami melanjutkan proses hingga menikah dan sampai saat ini still counting. Ia yang tadinya orang lain, kini menjadi suamiku hingga maut memisahkan insyaa Allah.

Tentu bukan dengan begitu saja Allah mempertemukan. Setiap pertemuan seseorang dengan orang lainnya di dunia ini, yakinlah Allah punya satu atau bahkan beberapa alasan untuk itu. Allah lebih mengetahuinya. Pandai-pandai kita saja untuk mengambil hikmahnya. Bersyukur pernah mengenalnya, karena banyak kebaikan juga yang bisa dipetik dari dirinya yang low profile. Memang tidak selamanya cinta pertama itu menjadi cinta terakhir. Namun yang pasti adalah cinta terakhir menjadi cinta yang diperjuangkan selamanya sampai surga Allah.

Sekarang sudah punya kehidupan masing-masing. Punya ujian rumahtangga yang berbeda. Tidak ada perasaan apapun lagi. Hanya saja, cinta pertama memang punya ruang sendiri di pojok hati yang tidak bisa hilang begitu saja. Sama halnya dengan seorang anak pertama. Kakak Azzam adalah anak pertama kami. Ia memiliki ruang tersendiri di hati aku dan suami, karena kehadirannya lah yang membuat kami bergelar orangtua.  Semoga Allah menjadikan keluargaku menjadi keluarga yang sakinah mawaddah warohmah, menjadikan Kakak Azzam dan Adek Zaid menjadi anak yang sholeh, hingga bisa berkumpul lagi di jannah. Begitupun dengan keluarganya di sana. Padahal sad ending in my first love karena nyatanya aku tidak berjodoh dengannya, tapi kisah ini menyenangkan untuk dikenang bagi diri aku sendiri.

Note : bernostalgia itu menyenangkan sekali. Bagiku, ketika kita membuka memory ke masa silam, maka ada energi yang mengisi ruang hati yang sedang butuh asupan semangat untuk menjalani hari-hari sebagai istri dan seorang ibu. Semoga bisa menjadi istri sholehah dan dimampukan memberikan yang terbaik untuk suami, menjadi ibu yang bahagia buat anak-anakku. Semangat untuk kita ya, teruslah belajar memperbaiki diri, menjadi manusia yang lebih baik lagi dari hari ke hari.

Selasa, 13 Desember 2022

Berserah dirilah!

Desember 13, 2022 0 Comments







     

Apakah kamu pernah merasa sendiri?
Apa yang kamu lakukan jika kamu sedang merasa sendiri?
Sedang merasa sedih yang teramat?
Sedang terpuruk?
Sedang tidak baik-baik saja?


Mau menangis?

Menangislah. Menangislah sepuas yang kamu mau. Menyendirilah. Hamparkan sajadah. Kamu buka dialog dini hari dengan Allah. Awali dengan nama panggilan baik Allah, asmaul husna. Lalu kamu tumpahkan semuanya pada Allah. Menangislah sampai terisak. Bersujudlah padaNya. Mohonkan ampun untuk diri kita sendiri atas dosa yang mungkin sudah bertumpuk pada hari itu dan kemarin-kemarin. Pasrahkan saja segalanya pada Pemilik Hati agar hati kita ditenangkan, agar hati kita dilapangkan, agar hati kita punya stok sabar yang luas. 

Yakinlah pada Allah, bahwa Allah sungguh tidak akan pernah salah memilih pundak. Yakinlah bahwa semua ini akan terlewati sudah. Jangan risau. Jangan gundah gulana. Jangan gegabah. Jangan sedih lagi. 

Mari tersenyum menyambut setiap ujian yang Allah siapkan. Dan rajin-rajinlah berdialog saat dini hari, agar kemuliaan itu bisa kita raih. Sungguh tak akan hilang kasih sayang Allah pada makhluknya. Jangan khawatir. Selama iman mengakar kuat dalam hati, Allah akan selalu bersama kita.

Semangat, ya, Nurul. Kamu pasti bisa!! 

Tenanglah, bahwa backing-an kamu itu Allah, Pemilik semesta.


Note : poto hanya pemanis, sungguh tidak berkolerasi dengan tulisan 🙈

Minggu, 20 November 2022

November 20, 2022 0 Comments


Cukup Tuhan yang tahu betapa besar effort untuk melepaskan orang yang sudah bersemayam lama dalam hati, bahkan bertahun-tahun menyembunyikannya.

#mariogklau #sematakarenamu #sadstory #ikhlaspalingdalam

Jumat, 14 Oktober 2022

Rasa yang Tak Pernah Reda

Oktober 14, 2022 0 Comments

 

Rindu adalah rasa yang tertawan. Hadirnya membuat gelisah hati yang menahan. Tiba-tiba ia menyapa dalam rintik hujan, mengingatkanku akan kenangan.

Rasa yang tak pernah reda, ialah rindu. Setiap masa yang terlewat, pada dasarnya menciptakan rindu. Raga kita memang di sini, tapi emosi kita menyapa dengan hangat nan lembut di ujung kenangan sana. Apa kabarnya, ia? Apakah baik-baik saja? 

Rasa yang tak pernah reda, adalah rindu. Ia bisa menggebu dan juga melemahkan hati. Bahkan terkadang, ia bergemuruh bersama rintikan air mata di kala hujan membasahi. Akankah kita bertemu kembali?

Saat menulis ini, berasa terhanyut dalam kisah sedihnya🥺 karena pada akhirnya ia menepi, mengasingkan diri, bersama rindu yang sepi. 


Suka gitu nggak sih? Terkadang saat menulis sad ending, kita yang nulis ceritanya ikutan sedih yang sangat. Satu waktu ketika menulis cerita yang happy ending, perasaan kita pun ikut bahagia, sampai senyum-senyum sendiri, membayangkan bagaimana rasanya jatuh cinta, rindu pada seseorang yang ingin bertemu namun tak ingin. Gimana ya? Sulit menjelaskan. Kita tahu bahwa kita tidak boleh merindukan seseorang yang belum halal, tapi kita merasakan rasa rindu itu. Kita ingin bertemu, tapi kita pun tahu bahwa tidak boleh ada pertemuan. Perasaan yang kayak gitu disatu waktu kadang bikin rindu. Tapi kita tersadar bahwa itu bukan masanya lagi, karena itu terjadi jauh beberapa tahun silam, perasaan itu masih jelas terbayang. 


Disatu waktu, ketika menulis ceritapun aku membayangkan menjadi tokoh dalam cerita. Bagaimana jika aku begini dan begitu. Apa yang dirasakan tokoh utama ini terkadang adalah aku yang memang mengalaminya, atau pengalaman orang lain yang kutuang dalam ceritaku. Enaknya menulis adalah kita bisa mengeksplore segala rasa baik itu di hati kita maupun di hati orang lain. Semangat menulisnya, ya, wahai diri! 


By the way udah open PO buku antologi ke sepuluhku ini, Rasa yang Tak Pernah Reda Jilid 2. Jadi memang ada 2 jilid judul buku ini, dan aku masuk ke dalam buku yang jilid 2🥰


#rasayangtakpernahreda 

#nulisyukbatch195

Minggu, 18 September 2022

Welcome to the Garden

September 18, 2022 0 Comments



Ahad, 23.20 wib

Kemarin lusa tepatnya Jum'at 16 September 2022 telah ditutup masa voting untuk pemilihan bakal calon ketua dan wakil ketua CBW (Cirebon Babywearers), sebuah komunitas menggendong area Ciayumajakuning (Cirebon, Indramayu, Majalengka dan Kuningan). Antara percaya dan tidak percaya dengan hasilnya.

Selama tiga tahun aku bersama di komunitas ini, aku termasuk member yang biasa-biasa saja. Tidak terlalu aktif dan tidak juga terlalu pasif. Awalnya hanya seorang dua orang yang menyebut namaku di wag sebagai balon (bakal calon) ketua CBW periode 2022-2023, kemudian susul menyusul menjadi berbaris😭. Dan itu membuatku sedih. Honestly, pada awalnya memang aku tidak berminat berada di jejeran admin. Namun beberapa member wapri dan menanyakan kesediaan untuk menjadi balon ketua dan juga menguatkan dan mendukungku sepenuhnya. Bimbang dan ragu aku menerimanya. Tapi aku diyakinkan terus untuk mengemban amanah berat ini.

Ya, bagiku amanah ini sangat berat. Terlebih aku yang sekarang bukan aku yang dahulu. Sekarang ada dua anak yang memang selalu bersamaku kemanapun aku pergi. Pasti tidak mudah kesana kemari membawa anak-anak. Awalnya aku menolak, namun pada akhirnya aku berusaha menerimanya dengan lapang. Sampai detik tulisan ini dibuat pun masih berusaha menerima kenyataan yang agak sulit ini. Barangkali, jalan ini adalah jalan terbaik yang telah Allah berikan untuk diriku. 

Dengan mengucapkan Bismillahirrahmaanirrahiim, aku katakan pada diriku sendiri, "Welcome to the Garden, my dear". Di sinilah sekarang ladang amalku, ladang pahalaku. Semoga Allah mampukan aku dan tim admin lainnya untuk bersama-sama membawa CBW menjadi komunitas yang lebih baik lagi, lebih dikenal lagi oleh masyarakat luas dan lebih bermanfaat untuk banyak orang. 

Semoga aku bisa membawa tim admin untuk belajar, bertumbuh dan berkembang bersama-sama. Semoga bisa memberi lebih banyak manfaat terutama untuk para member. Dengan itu, insyaa Allah kita menjadi ibu yang berdaya dan berkarakter, seperti apa yang Mak Ani bilang, selaku ketua CBW periode sebelumnya. Setahun ke depan insyaa Allah fokus menjalankan amanah ini dengan sebaik-baiknya. Aku tidak sendiri, ada Allah sebaik-baik penolong, ada teman-teman yang selalu support dan teruslah perbaharui niat bahwa aku dikirimkan oleh Allah ke sini untuk menyebar kebaikan, bukan keprokan manusia. Ketika kita hanya mengharapkan keprokan manusia, maka habislah sudah segala pundi-pundi amalan yang telah kita lakukan.

Mencari jajaran admin bukanlah hal yang mudah  bagi aku dan Mak Anne sebagai wakil ketua. Banyak list nama yang sudah ada dalam daftar. Kami hubungi satu-satu dan semuanya melalui tahap lobying hingga detik ini. Semoga Allah segera mempertemukan dengan orang yang tepat untuk membersamai kami selama setahun ke depan. Step by step aku rinci untuk memulai ini semua. Semoga Allah mampukan aku dan tim untuk menjalankan kepercayaan yang sudah teman-teman member berikan pada kami. Barakallahufiikum❤

Senin, 05 September 2022

Dua Belas Tahun

September 05, 2022 0 Comments
Foto ini diambil saat shubuh menjelang fajar

Alhamdulillaah tsumma alhamdulillaah, ternyata usiamu 12 tahun my blog 😂. Kemarin lusa, usiaku 31 tahun (Ya Allah berasa nambah tua 🙈). Aku dan kamu terpaut usia 19 tahun, yang artinya pertama kali aku berjumpa dan menulis di platform ini saat usiaku sembilan belas tahun. Tidak terasa ya, waktu berlalu begitu cepat. Kenapa dulu aku memilihmu untuk mediaku menulis? Hehe aku pun tak tahu. Yang pasti, hanya orang-orang terdekat saja yang tahu bahwa aku punya blog. Bahkan beberapa kali setelah aku menulis di sini, orang-orang terdekat langsung berkomentar baik itu lewat sms (dulu belum jaman whatsapp ya 😜) atau bahkan langsung di kolom komentar blog, hanya orang terdekat, noted. Tidak banyak yang tahu dan aku pun jarang mempublish tulisanku.

Seiring berjalannya waktu, aku mulai membuka diri dan mempublish tulisan yang hanya sekedar corat coret di status atau notes facebook. Suka-suka aja sih apa yang dibahas, seringnya apa yang ditulis adalah apa yang dipikirkan dan dirasakan. Dan setelah sekian lama aku mulai menyadari bahwa memang kita itu butuh kepercayaan diri untuk diterimanya tulisan-tulisan kita di publik. Bagaimana caranya? Pertama bahwa kita harus menyukai apa yang kita tulis. Siapa lagi yang suka tulisan kita jika bukan kita sendiri yang menyukainya? Kedua, pastikan apa yang kita tulis adalah hal yang kita suka. Adalah hal yang kita kuasai. At least, sebelum menulis tentag suatu hal, baiknya memang riset. Tidak usah jauh-jauh, kita bisa meriset apa yang ada di sekitar kita yang berhubungan dengan tulisan yang mau kita angkat.

Seiring berjalannya waktu juga, kemampuan atau skill menulis kita tumbuh dan berkembang. Percaya tidak, sebelum sampai sejauh ini, aku pernah melewati fase menulis alay anak remaja 😆. Pernah aku coba flashback lihat status tahun 2009, pertama kali bikin akun media sosial facebook. Alaynya sampai bikin malu tutupin tangan ke wajah 😁. Jangan jauh-jauh deh ya, buka aja postingan di blog ini tahun 2010 😂. Alaynya nggak ketulungan 🤭

Setelah diterawang dan dilihat-lihat lagi, ternyata aku banyak menulis saat tahun 2012. Sepuluh tahun lalu sangat 'produktif' sekali menulis postingannya, haha. Karena awal 2012 itu butuh banyak kata yang harus diterjemahkan dalam bentuk tulisan, saking butuhnya sampai overload tumpah kemana-mana. Rasanya lega aja gitu ketika kita bisa menerjemahkan rasa dalam bentuk kata. Sensasinya plong. Yang tadinya sesak, yang tadinya dipendam sendiri, yang tadinya menangis tersedu sedan, ketika bisa kita tuangkan perasaan itu lewat tulisan maka ibarat oase di padang yang tandus, menyejukkan.

Entah mengapa malam ini tiba-tiba saja ingin menulis di sini setelah sekian lama. Platform ini seperti ada magnet yang menarik untuk tidak pergi meninggalkannya😂 karena sesungguhnya ia sudah bersemayam lama menemani perjalananku menulis selama ini. Bukan sekedar perjalanan menulis, tetapi perjalanan hidupku masih tersimpan rapih di sini. Barakallahufiik my blog. Semoga tulisan yang dihasilkan dari sini bisa memberi manfaat buat banyak orang. Ambil yang baik, buang yang buruk dan ciptakan yang baru.

Jumat, 11 Maret 2022

Lanjutkan Perjalanan

Maret 11, 2022 0 Comments
(Photo by : Ayah Azzam @Majalengka)

Me time nya emak biasanya malam seperti ini, di saat para penghuni rumah sudah terlelap. Dan yang saya lakukan biasanya scroll media sosial, termasuk beranda tiktok. Scroll terus ke bawah, ke bawah dan ke bawah ketemu selalu lagu Tulus ini, dan deep banget ternyata liriknya 😭
 
 
🎵Perjalanan membawamu
Bertemu denganku
Ku bertemu kamu
Sepertimu yang kucari
Konon, aku juga s'perti yang kau cari
 
Kukira kita asam dan garam
Dan kita bertemu di belanga
Kisah yang ternyata tak seindah itu
 
Kukira kita akan bersama
Begitu banyak yang sama
Latarmu dan latarku
Kukira takkan ada kendala
Kukira ini 'kan mudah
Kau, aku jadi kita
 
Kasih sayangmu membekas
Redam kini sudah pijar istimewa
Entah apa maksud dunia
Tentang ujung cerita
Kita tak bersama
..................🎵


Mungkin semesta memang mempertemukan kita, tetapi nyatanya takdir tidak mempersatukan. Bagaimana perasaannya saat kita tersadar bahwa tidak bersama? terlebih ia sudah masuk terlalu dalam dan menahun berada dalam hati. Mungkin kita sedang asik menikmati peran kita saat ini. Sedang bahagia-bahagianya. Namun sekelibat masa lalu pasti pernah datang menghampiri. Kita pasti akan butuh waktu lama untuk berdamai dengan berbagai perasaan masa lalu, dan mungkin tidak akan pernah bisa melupakan. Tapi nyatanya... Allah memang tahu yang terbaik untuk kita. Ridholah dengan segala  ketetapanNya 💕 Mari  lanjutkan perjalanan  masing-masing. Sehat selalu, ya, orang baik. Semoga kita tetap bisa berteman baik😊

Cirebon, 11 Maret 2022


Kamis, 28 Oktober 2021

Mengajarkan Anak Membaca, Menulis dan Berhitung Menyenangkan Ala Montessori

Oktober 28, 2021 0 Comments

Bismillaahirrahmaanirrahiim

Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh

Alhamdulillahirobbil'alamiin, finally punya semangat lagi nulis di platform yang bernama blog, hehe. Dan alhamdulillahnya lagi kali ini bisa ikutan kulzoom bareng narasumber yang tersohor banget tentang  islamic montessori nya, siapa lagi kalau bukan Ms Zahra Zahira. Setelah kulzoom tadi, nge-mie time dulu karena lapar 😂 lanjut ngerangkum isi kulzoom yang materinya daging banget Maasyaa Allah. Sebelum ke materi, mari kita berkenalan dulu dengan Ms Zahra Zahira.

Kita lihat background pendidikannya ya..

Jadi beliau ini adalah lulusan S1 Management Universitas Airlangga, Surabaya. Bukan pendidikan kan? iya memang bukan hehe. Beliau pun bercerita kalau pada awalnya menjadi asisten dosen. Dan beliaupun ingin menjadi dosen. Hingga akhirnya pindah haluan yang tadinya mau mengajar mahasiswa dan akhirnya tertarik mengajar anak-anak PAUD. Setelah itu beliau sekolah lagi S1 PGPAUD Universitas Terbuka, Jakarta. Beliaupun study S2 Strategic Management Universitas Indonesia, Jakarta. Dan masih banyak pengalaman beliau lainya di luar negeri. Untuk buku-buku karya beliau bisa disearching sendiri ya, banyak..terutama tentang montesori ya 😁

Bismillah, lanjut masuk materinya yuk..



Sebelum memahami montessori, kita itu harus memahami teori-teorinya terlebih dahulu. Pada slide pembahasan pertama, kita menemukan ada enam chapter, diantaranya :

1. Kemampuan calistung di usia dini

        PAUD bertujuan untuk membina anak sejak lahir sampai usia 6 tahun dengan memberikan rancangan pendidikan untuk membantu perkembangan dan pertumbuhan jasmani dan rohani agar anak memiliki kesiapan dalam memasuki pendidikan selanjutnya (Permendikbud no 137 Tahun 2014). Ini teorinya ya. Dan pada kenyataannya, pembelajaran anak kelas 1 SD itu dituntut sudah bisa membaca, sudah bisa menulis, sudah bisa 5W +  1H. Sebagai montessorian, maka Miss Zahra berusaha menjembatani itu dengan cara yang menyenangkan, yaitu dengan montessori method
        PAUD merupakan salah satu bentuk penyelenggaraan pendidikan yang meliputi integrasi dari perkembangan aspek nilai agama dan moral, fisik motorik, kognitif, bahasa, sosial emosional dan seni ((Permendikbud No. 137 Tahun 2014). Walaupun kita di rumah, kita juga harus berusaha menstimulasi enam aspek perkembangan. Apa saja aspek-aspek itu?

Calistung itu singkatan dari membaca, menulis dan berhitung. Mungkin sejauh ini kita mengenal calistung itu hanya driling ya. Padahal, dari calistung ini megajarkan anak mengenal konsep, simbol dan juga kuantitasnya. intelegensinya juga bisa bekembang dengan baik. Dan itu juga bisa merangsang kepekaan untuk menjadi independent reader. Selanjutnya mari kita masuk ke membaca dan menulis:

  • Ada beberapa tahapan dalam membaca di usia dini:
1. Tahap Fantasi (magical stage)
    Anak mulai belajar menggunakan buku, melihat atau membolak-balikan buku, mulai berpikir bahwa buku itu penting dan kadang-kadang anak membawa kemana-mana buku kesukaannya.
2. Tahap pembentukan konsep diri (self concept stage)
    Anak mulai terlibat dalam kegiatan membaca, pura-pura membaca buku.
3. Tahap membaca gambar (bridging reading stage)
    Anak mengenal cetakan kata dan gambar, dapat mengungkapkan kata-kata yang memiliki mana.
4. Tahap pengenalan bacaan (take off reader stage)
    Anak mulai tertarik dan mengenal tanda-tandanya seperti kata susu, pasta gigi dan atau papan iklan.
5. Tahap membaca lancar (independent reader stage)
    Anak dapat membaca berbagai jenis bacaan yang berbeda secara mandiri

  • Tahapan menulis di usia dini
1. Tahap mencoret atau membuat goresan (scribble stage)
    Dalam tahapan ini anak melakukan kegiatan pertamanya adalah mencoret. Pada tahap ini, anak-anak tidak membedakan antara menggambar dan menulis karena keduanya menyampaikan makna.
2. Tahap pengulangan secara linier (linier receptive stage)
    Anak sudah menjadi garis horizontal, dari yang semula merupakan coretan yang tidak berbentuk
3. Tahap menulis secara random (random latter stage)
    Anak-anak membuat coretan-coretn yang dilakukan di atas meja atau pada selebaran kertas dan coretan tersebut membentuk sebuah garis-garis seperti horizontal yang bisa berbentuk seperti huruf.
4. Tahap menulis tulisan nama (letter-name writing or phonetic writing)
    Anak mulai menyusun hubungan antara tulisan dan bunyi. Tahap ini anak sudah dapat menulis tulisan nama dan anak-anak sudah dapat menulis tulisan nama dan bunyi secara bersama.


  • Berhitung adalah mengenalkan kuantitas benda. Tahapannya adalah sebagai berikut,
1. Tahap menirukan hitungan

    Dalam tahap ini anak mengenal dan menirukan hitungan dengan menggunakan alat-alat permainan seperti gambar-gambar. Orangtua atau guru dapat menyebutkan satu dan anak diajak menirukan bunyi satu dan seterusnya. Dengan demikian anak tahu benar, apa yang dimaksud dengan satu, dua, tiga, empat, lima, sepuluh dan seterusnya.

2. Tahap menghubungkan benda dan lambang bilangan

    Pada tahap ini sudah mulai mengenal hubungan antara benda dan lambang bilangan. Misalnya anak mengambil dan berhitung buah pisang kemudian orangtua atau guru mennjukkan lambang bilangan "dua" dan sebagainya, menghitung dengan jarijarinya kemudian orangtua atau guru menunjuk lambang bilangan yang dimaksud anak.

2. Montessori Method

    Maria Montessori memulai sekolah Montessori pertama di Roma, dan menghasilkan keberhasilan yang luar biasa, menyebar ke seluruh dunia. Memang awlanya montessori methode ini diperuntukkan untuk sekolah. Karna saat itu terjadi revolusi besar-besaran sehingga semua orangtua bekerja di pabrik dan tidak bisa membersamai anak dalam belajar. 

  • Pendidikan Montessori
Montessori adalah pendekatan pembelajaran yang berpusat pada anak (children centered). Metode ini merupakan hasil penelitian dr. Maria Montessori di sekolahnya, Casa De Bambini selama bertahun-tahun. Fokus dari montessori ini adalah pembelajaran langsung (hands on learning) yang menstimulasi anak agar dapat mengarahkan diri mereka sehingga dapat menimbulkan motivasi intrinsik dalam belajar saat mereka dewasa. Metode ini berdasarkan tahap perkembangan anak. 

To be continued...

Kamis, 18 Februari 2021

Keluarga Surgawi

Februari 18, 2021 0 Comments
(Photo by : Ayah Azzam)

 
 
Jadi ceritanya, semalam mendengarkan ceramah Ustad Adi Hidayat yang berjudul Keluarga Surgawi. Dari 1 jam 40 menit dan 34 detik, 18 menitnya adalah prolog.. lumayan panjang 😃. Saya sangat suka dengan bahasa beliau yang sederhana, dan setiap ayat-ayat yang beliau lontarkan selalu diiringi letak ayatnya ada di sebelah mananya halaman al qur'an, apakah kiri atas, kanan bawah dan lain sebagainya. Maasyaa Allah.. memang beda ilmunya para ulama.

Beliau mengawali ceramah dengan ungkapan belasungkawa atas jatuhnya pesawat SRJ18. Beliau pun berfikir, kita tertawa, mengobrol, bercanda, berdiskusi seperti ini apakah kelak kita akan berkumpul kembali di surga nya Allah? dengan ekspresi sedih dan menitikkan air mata beliau merenung dan mengajak pada kita untuk bersemangat menyiapkan bekal di akhirat nanti. Kita harus berkumpul kembali di surga. Pentingnya kita sering-sering mengingat kematian ya karena ini, agar kita terus menyiapkan bekal terbaik untuk kelak di negeri yang bernama akhirat.

Qullu nafsin dzaaiqotul maut, setiap yang bernyawa pasti akan merasakan mati. Apakah kita sudah mempersiapkannya? 

Kasih sayang Allah itu begitu luas, tak berbilang. Dan Allah itu beri kita hudan, yang artinya pedoman. Apa pedoman kita? Tentu alqur'an dan sunah. Allah turunkan firman tentang hudan ini pada surat Al Baqarah ayat 185.

شَهْرُ رَمَضَانَ الَّذِيْٓ اُنْزِلَ فِيْهِ الْقُرْاٰنُ هُدًى لِّلنَّاسِ وَبَيِّنٰتٍ مِّنَ الْهُدٰى وَالْفُرْقَانِۚ فَمَنْ شَهِدَ مِنْكُمُ الشَّهْرَ فَلْيَصُمْهُ ۗ وَمَنْ كَانَ مَرِيْضًا اَوْ عَلٰى سَفَرٍ فَعِدَّةٌ مِّنْ اَيَّامٍ اُخَرَ ۗ يُرِيْدُ اللّٰهُ بِكُمُ الْيُسْرَ وَلَا يُرِيْدُ بِكُمُ الْعُسْرَ ۖ وَلِتُكْمِلُوا الْعِدَّةَ وَلِتُكَبِّرُوا اللّٰهَ عَلٰى مَا هَدٰىكُمْ وَلَعَلَّكُمْ تَشْكُرُوْنَ

"Bulan Ramadan adalah (bulan) yang di dalamnya diturunkan Al-Qur'an, sebagai petunjuk bagi manusia dan penjelasan-penjelasan mengenai petunjuk itu dan pembeda (antara yang benar dan yang batil). Karena itu, barangsiapa di antara kamu ada di bulan itu, maka berpuasalah. Dan barangsiapa sakit atau dalam perjalanan (dia tidak berpuasa), maka (wajib menggantinya), sebanyak hari yang ditinggalkannya itu, pada hari-hari yang lain. Allah menghendaki kemudahan bagimu, dan tidak menghendaki kesukaran bagimu. Hendaklah kamu mencukupkan bilangannya dan mengagungkan Allah atas petunjuk-Nya yang diberikan kepadamu, agar kamu bersyukur."

Hudallinnaas = petunjuk manusia sampai akhir zaman. Seluruh pedoman di Alqur'an sesuai dengan seluruh zaman. Al qur'an adalah petunjuk yang aktual, tajam dan terpercaya. Dan salah satu pedomannya yaitu membangun Keluarga Surgawi. Bagaimana membangun hubungan keluarga yang erat hingga berkumpul sampai akhir nanti.

Konsep keluarga surgawi saat membangunnya di bumi hingga kita bawa menuju surganya Allah. Apa saja konsepnya? Mati kita buka dulu pertama:

1. QS. At Thur : 21

وَالَّذِيْنَ اٰمَنُوْا وَاتَّبَعَتْهُمْ ذُرِّيَّتُهُمْ بِاِيْمَانٍ اَلْحَقْنَا بِهِمْ ذُرِّيَّتَهُمْ وَمَآ اَلَتْنٰهُمْ مِّنْ عَمَلِهِمْ مِّنْ شَيْءٍۚ كُلُّ امْرِئٍ ۢبِمَا كَسَبَ رَهِيْنٌ

"Dan orang-orang yang beriman, beserta anak cucu mereka yang mengikuti mereka dalam keimanan, Kami pertemukan mereka dengan anak cucu mereka (di dalam surga), dan Kami tidak mengurangi sedikit pun pahala amal (kebajikan) mereka. Setiap orang terikat dengan apa yang dikerjakannya."

Adapun para pemilik iman, tidak Aku bedakan baik lelaki atau perempuan, besar kecil, tua muda, yang penting ada iman dalam hatinya, dia memiliki keyakinan terhadap Allah. Iman itu punya tanda, punya bukti. Iman itu keyakinn tanpa ragu. Dan setiap keyakinan itu termasuk amalan hati. Dalam hidup ada amalan hati, pikiran dan lisan. Dan setiap amalan hati itu butuh pembuktian. Sama misalnya dengan seorang lelaki yang menyukai seorang akhwat. Itu butuh pembuktian. Bagaimana pembuktiannya? lewat akad tentunya, lewat BPKB = Buku Pernikahan Kita Berdua ceunah, hehe.

Sama iman pun butuh pembuktian. Bagaimana? dengan mengerjakan amalan-amalan sholeh. Iman itu seperti disebutkan di atas bahwa keyakinan tanpa ragu pada Allah subhanahu wata'ala. Jadi iman bisa kita lihat dari amalan-amalan sholeh yang dikerjakan. Apa salah satu amalannya? bisa kita cek melalui sholatnya. Jika ada panggilan Allah, ada getaran dalam hatinya. 


Ini masih banyak lagi lanjutannya 🙏😄

2. QS. An Nisa : 9

3. QS Ali Imran : 33 -->37

4. QS. Ar Ra'du : 23-24

5. QS Fathir : 32-33

  1.