Selasa, 10 Desember 2024

Istiqomah itu harus diperjuangkan!

Desember 10, 2024 0 Comments





Saya mulai tulisan ini dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pengasih dan Maha Penyayang. Terkadang suka bertanya-tanya dalam hati. Ada yang rindu tulisan saya tidak ya? nampaknya saya terlalu percaya diri😂. Rindu atau tidaknya dengan tulisan saya, tetaplah anak-anak yang paling membutuhkan saya (apa hubungannya coba?)😅.


Baiklah, sesuai header dalam blog ini bahwa saya insyaa Allah akan selalu berusaha menularkan kebaikan meskipun sebesar biji zarah. Sesuai apa yang tertuang dalam QS. Al Zalzalah ayat 7-8, yang berbunyi :

"Barangsiapa yang mengerjakan kebaikan sekecil apa pun, niscaya dia akan melihat (balasan)nya. Dan barangsiapa yang mengerjakan kejahatan sekecil apa pun, niscaya dia akan melihat (balasan)nya pula.


Apa yang mau saya ceritakan? Ini tentang istiqomah. Menurut KBBI, istiqomah artinya sikap teguh pendirian dan selalu konsekuen. Istiqomah dalam hal apa? Tentu saja dalam kebaikan. Kali ini, saya akan sedikit berbagi cerita tentang hobi baru saya yang insyaa Allah akan bermanfaat di masa tua (jika Allah beri panjang usia). Sebetulnya bukan hobi baru juga sih, tapi sejak lama, hanya saja baru diseriuskan saat ini.


Bermula dari bulan April 2024, tepatnya setelah hari raya idul fitri, saya mengazzamkan diri bahwa saya ingin menerapkan pola hidup sehat (termasuk makan dan olahraga). Maka semenjak itu, saya menjadwalkan olahraga dan menu makanan serta pengolahan apa saja yang baik bagi tubuh. Awalnya merasa berat, "Duh.. mager banget ya abis shubuh keluar jalan kaki". Tapi sebelum berlanjut magernya, saya ingat lagi strong why nya kenapa harus olahraga. Jadilah hilang rasa magernya.


Apa strong why saya?
Salah satu dari sepuluh karakter seorang muslim adalah qowiyul jism, jasad yang kuat. Rasulullah pun lebih mencintai mukmin yang kuat ketimbang mukmin yang lemah. Dalam segala bentuk ibadah baik itu mahdhoh dan atau turunannya, membutuhkan tubuh yang kuat agar dapat melaksanakan ibadah dengan optimal. Jika Allah berkehendak mengundang saya beribadah di tanah suci, maka inilah ikhtiar saya menuju ke sana. Mempersiapkan fisik yang bugar agar ibadah lancar sampai hari tua.

Strong why yang lainnya adalah ketika melihat Mamah dan Ibu (nenek) diberi ujian osteoporosis di usia senjanya. Mungkin bagi sebagian orang berpendapat itu wajar karna sudah lansia. Tapi bagi saya, hal ini bisa diminimalisir ketika usia 30an kita sudah sadar, sudah aware terhadap nikmat sehat ini. Saya jadi menyesal, kenapa baru sekarang saya aware terhadap kesehatan. Kenapa tidak sejak usia 20an gitu? Saat masih menjadi mahasiswa dengan idealismenya yang tinggi. Tapi masih belum terlambat. Di usia 30+ ini saya masih bisa menaikkan massa otot seluruh bagian tubuh. Tentu dengan treatment yang sesuai dengan kemampuan tubuh kita, ya. Kalau memang diperlukan, kita pakai jasa personal trainer untuk membantu merawat tubuh kita agar tetap fit. 


Strong why ketiga adalah, saya sangat ingin berlarian dengan cucu-cucu saya kelak di usia 50 tahunan (kalau masih dikasih panjang usia sama Allah). Masih ingin membersamai anak-anak tumbuh dengan sehat, sholeh dan cerdas. Masih ingin mendampingi suami hingga tutup usia, yang entah siapa nantinya akan mendahului.

Berolahraga dan menjaga pola makan merupakan salah satu bentuk kita bersyukur atas nikmat yang sudah Allah beri. Olahraga juga dapat menjaga kesehatan mental terutama hati dan pikiran kita. Setiap manusia pasti ada ujiannya. Entah itu ringan atau berat. Efek dari olahraga salah satunya adalah memproduksi hormon endorfin (hormon bahagia). Jadi ketika ujian atau masalah itu datang, kita sudah memasuki era say hi terhadap masalah, "Hai masalah, selamat datang, yuk kita berjuang menyelesaikannya". Selain itu, kalau mau menurunkan BB, workout dan running/morning walk it works. Seriusan deh, BB saya sebelumnya 60 kg, sekarang jadi 53kg. Termasuk lambat prosesnya, tapi tak mengapa. Slow but sure. Masih harus menurunkan 5-7 kg lagi untuk ideal. Yuk semangat capai target😄. Pertanyaannya, kapan waktu terbaik untuk berolahraga? Sebetulnya tidak ada aturan pakem. Kalau saya, biasanya start jam 05.00 teng. Jadi bangun lebih awal untuk membuat sarapan, beres-beres, mencuci baju dan piring. Setelah itu baru saya produksi endorfin. Entah kenapa lebih suka jadi pejuang shubuh hehe. Mungkin karna selain masih sepi, udaranya juga masih seger buat dihirup. Nyaman buat morning run/walk.


Itulah ketiga strong why saya untuk terus berolahraga sampai hari ini. Habit yang dibentuk bukan secara tiba-tiba, tapi sudah sejak 8 bulan lalu saya bersungguh-sungguh. Sudah memasuki fase kalau ga olahraga itu ada yang kurang gitu. Alhamdulillah. Istiqomah itu memang harus diperjuangkan guys. Tetap sehat dan bahagia, ya!😊


Kamis, 11 Januari 2024

Sendiri dalam Gerimis dan Hujan

Januari 11, 2024 0 Comments


Gelap dan menyepi. Hanya ditemani malam yang penuh misteri. Teringat novel karya Leila S. Chudori, percakapan antara tokoh Biru Laut dan Sang Penyair (Mas Gala) tentang gelap dan kelam. Sang Penyair berkata bahwa dia tidak takut gelap. Karena dalam hidup, ada terang dan ada gelap. Gelap adalah bagian dari alam. Tetapi jangan sampai kita mencapai titik kelam, karena kelam adalah tanda kita sudah menyerah. Kelam adalah sebuah kepahitan, satu titik ketika kita merasa hidup tak bisa dipertahankan lagi.

Begitulah kira-kira gambaran tentang gelap dan kelam. Tidak mengapa saat ini hati merasa gelap dan sendiri, asal jangan terjatuh di lembah "kelam". Nikmati saja rasa kesendirian ini, artinya inilah moment lebih intens berdua dengan Penciptamu, moment muhasabah diri. Biarkan gelap ini datang menghampiri, hingga semburat cahaya  tiba di saat yang tepat. Yakinlah di jalan yang sedang dilalui ini menemukan titik ujungnya.

Sesungguhnya bibir ini diam, tapi isi kepala berisik banget, beneran deh 😂. Mau mengutip kalimat ajaib Ustad Salim A. Fillah, saya dapat dari seseorang yang tiba-tiba saja mengirim sms di malam hari (dulu belum ada yang namanya wa hehe). Kalimat ajaib ini rasanya tidak bisa saya nikmati sendiri saja, tapi harus saya share di sini juga agar yang membacanya bisa tergugah untuk menggapai cita-cita. 

Di sana, ada cita dan tujuan
yang membuatmu menatap jauh ke depan
di kala malam begitu pekat
dan mata sebaiknya dipejam saja
cintamu masih lincah melesat
jauh melampaui ruang dan masa
kelananya menjejakkan mimpi-mimpi
lalu di sepertiga malam terakhir
engkau terjaga, sadar, dan memilih menyalakan lampu
melanjutkan mimpi indah yang belum selesai
dengan cita yang besar, tinggi, dan bening
dengan gairah untuk menerjemahkan cinta sebagai kerja
dengan nurani, tempatmu berkaca tiap kali
dan cinta yang selalu mendengarkan suara hati
teruslah melanglang di jalan cinta para pejuang
menebar kebajikan, menghentikan kebiadaban,
menyeru pada iman
walau duri merantaskan kaki,
walau kerikil mencacah telapak
sampai engkau lelah, sampai engkau payah
sampai keringat dan darah tumpah
tetapi yakinlah, bidadarimu akan tetap tersenyum
di jalan cinta para pejuang.

(Ustad Salim A. Fillah dalam bukunya berjudul Jalan Cinta Para Pejuang)

Persis banget setelah baca kalimat ajaib ini, saya lagi rebahan sebelumnya, kemudian tiba-tiba saja saya bangun dan membuka laptop lantas mengerjakan apa yang menjadi bagian dari cita-cita. Maasyaa Allah. Semoga Allah mudahkan saya dalam mewujudkan cita-cita ini.

Dan baru menyadari, ternyata saya sudah lama tidak membuka media sosial manapun kurang lebih sepekan. Rasanya tidak terlalu buruk. Alhamdulillah dari awal tahun sampai 11 Januari ini bisa menamatkan 2 judul novel 💓


-Pembuka cerita tahun 2024-