Sekarang, sesak itu terus memenuhi relung hati ini. terus, terus, dan terus akan memenuhi hingga ada yang ditabayunkan. SULIT, sangat SULIT memahaminya. Tidak ada kata SENDIRI dalam dakwah ini, tidak ada kata ANE SAJA yang memikul. Saya tidak suka kata itu ! Dengarkan baik2 ! di sini, di rumah tercinta ini, qt sama2 pikul beban itu, qt sama2 jaga amanah itu . Dan dengarkan ! saya cinta kalian, saya sayang kalian, saya ingin berbagi dengan kalian, tapi kenapa hanya kalian yang berhak memikulnya? saya pun berhak bukan?
Ada apa sebenarnya yang salah dengan ukhuwah ini? ada apa? mungkin keimanankah? MUNGKIN, ataukah personilnya? MUNGKIN. Tapi apakah tidak bisa qt bersama memikulnya? Saudari q......... sedih saya mendengarnya,, sangat sedih. Mungkin engkau perlu sendiri, tapi apakah harus menghindar jauh? haruskah sangat jauh? kenapa? semakin sesak ketika memikirkannya. Dan harus meluapkannya pada siapa? Mungkin memang hanya Alloh tempat saya mengadu, dan berharap Alloh memberikan jalan terbaik untuk jalan yang qt tempuh ini. Teh,, saya butuh kamu... qt butuh kamu... cukup sudah yang kemarin menjadi pelajaran buat qt. Dan janganlah menjadi beban, saya mohon dengan sangat. Biarkan ini menjadi proses pendewasaan buat qt bersama, mohon dengan sangat. Kembalilah,, insya Alloh, Dia akan memudahkan langkah mujahid/mujahidah yang memperjuangkan agamaNYA. Saya yakin, hanya sejenak kamu pergi jauh, karna saya tahu kamu juga cinta dengan keluarga ini, cinta dengan jalan ini, dan juga mengharap cintaNYA.
Semakin deras saja air bening ini.
Astagfirullahal'adzim... *menjadi perenungan bersama*
sudah terpilih yang baru,,,, pasti lebih baik ukhuwahnya....
BalasHapusya, insya Alloh...
BalasHapus