Malam ini adalah malam kedua berada di GR (alias Griya Rabbani), persinggahan yang paling tepat memang bersama refa, siti dan gadis riang alias chat-chat-chatrin :). Semenjak widya puri benar-benar sepi dari penghuninya, hanya seorang diri di kosan dengan 2 lantai itu rasanyaaaa krik-krik -_-, apalagi sekitarnya itu juga sepii, haha jadi parno sendiri yang ada :D, padahal mah kagak ada apa-apa :p, jadilah saya singgah di sini. Sampai dini hari ini pun masih terjaga, setelah nge-print revisian yang semoga menjadi revisi terakhir... aamiin ya robbal'alamiin, Allah...mudahkanlah tugas akhirku, bukakanlah hati Prof Anca, please Allah, lancarkanlah :)
Dan sekarang jadi asik berselancar di dunia maya, mencari, membaca dan memahami isi setiap cerita. Cerita kehidupan lebih tepatnya :), mampir kesana kemari, dan entahlah terlalu banyak yang ada dalam pikiranku saat ini, hingga mungkin tidak banyak ungkapan yang bisa aku terjemahkan dalam tulisan ini. Lihatlah... begitu pun dengan refa dan siti masih asik berselancar dalam dumaynya..kecuali chat-chat... (sudah tertidur sangat pulas sepertinya karna lelah), slamat rehat sholihah :), jadi teringat do'a yang dirimu panjatkan beberapa jam sebelum ini "Allah...istiqomahkanlah aku di jalan tarbiyah ini, istiqomahkanlah sampai akhir hayat, aku ingin selalu berada dalam lingkungan tarbiyah", dan kala itu aku tersenyum mengaminkan, aamiin ya robbal'alamiin... dan jadi tersadar suatu hal. Aku tidak bisa membayangkan bagaimana jadinya jika aku tidak mengenal liqho, bagaimana jadinya jika tidak mengenal kalian, bagaimana jadinya jika tidak mengenal jalan tarbiyah ini :'(.. trimakasih Allah, trimakasih telah menyelupkan aku pada mereka, pada bi'ah ini, dan aku pun turut berdo'a dalam hati... semoga sholihah, semoga Allah berkenan mengistiqomahkan kita dalam jalan ini, pada jalan tarbiyah ini, uhibbukifillah *jadi melankolis geuning :'(. Aku pun memang belum baik, bahkan jauh dari baik, apalagi hafalannya -_-, tapi aku terus berusaha menjadi lebih baik tentu atas izinMu Allah, bantulah aku menjadi pribadi yang lebih baik.
Ditemani musik instrument "kiss the rain" itu rasanya seperti aku sudah berada di negeri sakura sanaaaaa >.<
di bawah pohon sakura yang lebat sambil belajar mengenai water productivity bersama Prof x dan kawan-kawan dari berbagai negara, mupeng sangaaaaat, ingin segera berada di sana, ingin segera. Tapi rasa-rasanya itu bagai pungguk merindukan bulan, jauuuuh sekali dari capaiannya, ikhtiar yang dilakukan pun masih jauh dari optimal dan aku sangat menyadari hal itu, sangat menyadari. Sebenarnya, mudah saja bagi Allah untuk mengabulkan setiap do'a-do'a kita, hanya saja kembali lagi pada sejauh apa effort yang sudah kita lakukan?seperti apa niatan kita?bagaimana keberkahan bisa dicapai jika hanya asal dan tidak sungguh-sungguh dalam mencapainya? *renungan untuk diri sendiri lebih tepatnya :(
Niat itu memang sangat penting dalam memulai segala apa yang akan dilakukan. Masih ingatkan ya dalam sebuah hadist dikatakan (hadist arba'in, lupa tapi no berapa, yang pertama kayaknya mah), yang pada intinya menjelaskan sebuah amal itu tergantung niatnya, dan setiap kita akan mendapatkan sesuai dengan apa yang kita niatkan. Jadi jika niatnya karena dan untuk Allah, maka pasti akan mendapatkan apa yang diniatkan. Dan mari kita introspeksi, sejauh dan selama ini kita menjalani hidup (dari usia baligh tepatnya), apakah sudah benar niatnya?apakah paham esensi dari setiap apa yang kita lakukan?apakah paham tujuan hidup kita itu untuk apa?untuk apa Allah menciptakan kita di dunia ini?pernahkah berpikir andai saja kita tidak diciptakan menjadi manusia utuh yang tinggal sementara di bumi Allah ini?pernahkah berpikir apa yang sudah kita persiapkan untuk kehidupan yang lebih kekal di akhirat kelak?yang ternyata masih sangat-sangat-sangat jauuuuuuuh persiapan amalnya....pernahkah membayangkan bagaimana di alam kubur seorang diri dengan hanya ditemani binatang-binatang yang bisa jadi lebih mulia atas amal-amal yang dulu pernah dilakukan semasa hidupnya (yang semuanya hanya bohong, hanya tipuan yang ingin mendapatkan pujian dari manusia), faghfirli Allah... ampuni aku :'(... jauhkanlah dari sifat riya, ujub, dan segala macam penyakit hati, jauhkanlah. Terkadang saya suka heran, banyak orang membanggakan kekayaan yang dimiliki, mobil mewah, rumah megah, pakaian wah dan mahal, dan anehnya lagi mereka menyombongkan dirinya dengan segala kekayaannya. Padahal...padahal itu harta milik Allah seluruhnya, tapi kenapa mereka menyombongkan diri?itu hanya sementara yang mampir pada satu fase kehidupannya. Faghfirli Allah, sekali lagi aku mohon jauhkanlah aku dari sifat ujub, riya dan segala macam penyakit hati...
Hanya dengan sabar dan sholat yang akan mejadi penolong kita, dan entah mengapa akhir-akhir ini sukaaaaaa sekali dengan kalimat ini "Fasbhir shabran jamiilaa", bersabarlah dengan kesabaran yang indah :), sungguh suka dengan kalimat itu dan pastilah jika menelusuri lebih dalam kalimat itu akan menimbulkan pemahaman yang lebih baik dan mendalam terkait sabar...
Fasbhir shabran jamiila.....
-Griya Rabbani 02.05 WIB- dalam heningnya dini hari, dinginnya semakin-makin menjadi ^^
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Comment disini yak..