Madinah 627 M
Rasulullah SAW
bersabda “Konstantinopel akan jatuh ke tangan islam, pemimpin yang
menaklukannya adalah sebaik-baik pemimpin, pasukan yang berada di bawah
komandonya adalah sebaik-baik pasukan” (HR. Ahmad bin Hanbal Al Musnad 4/335).
Bagaimana tidak para sahabat ingin menjadi pemimpin yang telah disebutkan
Rasululah tersebut, wong ia adalah sebaik-baik pemimpin, dan pasukannya pun
adalah sebaik-baik pasukan, Subhanallah...
Edirne
(Perbatasan Turki-Bulgaria), 29 maret 1432 M
Telah terjadi
peristiwa-peristiwa yang tidak biasanya, banyak kuda yang melahirkan kembar,
tanah-tanah memberikan hasil yang melimpah, dan pohon-pohon berbuah banyak.
Tahun yang sama pula, komet terlihat di siang hari. Saat itu pulalah lahir
seorang bayi lelaki yang mungil nan sehat. Ialah Muhammad Al Fatih (Sultan
Muhammad II), anak dari seorang Sultan yang bernama Sultan Murad II, seorang
pemimpin Dinasti Turki Ustmani.
Kota Konstantinopel,
Kamis 26 Rabiul Awal 857 H atau 6 April 1453 M
Sultan Muhammad II berusia 21 tahun kala itu, dan sejak dulu beliau selalu mempelajari strategi ayahnya dalam penaklukan sebuah kota, yang ayahnya sedari dulu belum mampu menaklukannya. Kota itu adalah Konstantinopel. Pada hari kamis, 6 April 1453 M, beliau dan pasukannya baru tiba di kota Konstantinopel. Selama satu bulan lebih mereka berusaha membobol benteng Bizantium, namun tak kunjung runtuh. Hingga tepat jam 1 pagi hari Selasa 20 Jumadil Awal 857 H atau 29 Mei 1453 M, para mujahidin diperintahkan supaya meninggikan suara takbir kalimat tauhid sambil menyerang kota. Tentara Ustmaniyyah akhirnya berhasil menembus kota Konstantinopel. Saat perang utama digencarkan, perang itu mirip dengan film The Lord of The Ring, salah ding maksudnya The LOTR yang mengikuti perang zaman baheula (atau mungkin perang zaman dahulu memang seperti itu kali ya?). Saat Frodo Baggins, Gandalf, Legolas, Aragorn, Gibli dan hobbit lainnya berada di benteng menyerang pasukan Orch (setengah manusia setengah iblis), latar dan kondisinya sama persis, ngeri. Sedangkan dalam film Fatih ini, pasukan musuh berada di dalam dinding Bizantium yang sangat tinggi, dan pasukan Fatih berada di luar kota konstantinopel. Dengan panah yang beribu-ribu, dengan meriam yang beribu-ribu ton beratnya, dan dengan alat perang lainnya. Pos-pos yang dipimpin pasukannya masing-masing dengan siaga melancarkan serangannya untuk terus menghancurkan dinding Bizantium. Beda lainnya antara perang di The LOTR dan Sultan Muhammad al Fatih adalah, kalau LOTR memperjuangkan sebuah cincin yang harus dihancurkan di sebuah peraduan api panas menyala agar tidak ada lagi kejahatan yang menguasai penduduk negeri. Sedangkan Sultan Muhammad Al Fatih memperjuangkan agama Allah... Sehingga islam jaya, berpendar-pendar cahayanya selama 500 tahun di bumi eropa sejak abad ke-15, merinding...
Coba baca deh tentang biografi beliau, keren, sungguh keren :). Di usianya yang terbilang masih muda, umur 21 tahun, namun beliau sudah bisa menaklukan konstantinopel, negara Turki saat ini namanya. Ya Allah… sedih, jadi nangis nonton film Fetih, mereka memperjuangkan islam, tumpah darah meruah di medan perang, merinding bulu kuduk ini rasanya. Apalagi saat Fetih berpidato pas detik-detik mendekati serangan utama menghancurkan dinding Bizantium dengan semangat menggebu mengajak pasukannya untuk berperang, perang menjemput syahid, kematian yang tidak akan sia-sia dan selalu diingatkan akan pesan Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wasallam terkait pentingnya Konstantinopel bagi kejayaan Islam. Dan merinding juga saat Hassan menancapkan bendera Daulah Utsmaniyyah di tempat teratas benteng Bizantium. Dengan 6 panah yang telah menancap di tubuh bagian dadanya, dengan nafas tersengal, dengan langkah tertatih, beliau akhirnya bisa meletakkan bendera Daulah Utsmaniyyah itu, dan kaum muslim menang dalam peperangan, itu artinya Sultan Muhammad Al Fatih dengan strateginya memimpin pasukan dan atas izin Allah bisa menguasai konstantinopel. Allahu Akbar !! Allahu Akbar !! Allahu Akbar !! Dan sungguh dengan menonton film ini membawa berita bahagia bagi saya, alhasil kembali bersemangat menamatkan shirah Nabawiyah yang jumlah halamannya 766, oh My God, dan ini baru 1/4 halaman, baru nyampe sejarah Rasulullah pertama kalinya menerima wahyu *feeling excited* :)
Kota Konstantinopel,
Kamis 26 Rabiul Awal 857 H atau 6 April 1453 M
Sultan Muhammad II berusia 21 tahun kala itu, dan sejak dulu beliau selalu mempelajari strategi ayahnya dalam penaklukan sebuah kota, yang ayahnya sedari dulu belum mampu menaklukannya. Kota itu adalah Konstantinopel. Pada hari kamis, 6 April 1453 M, beliau dan pasukannya baru tiba di kota Konstantinopel. Selama satu bulan lebih mereka berusaha membobol benteng Bizantium, namun tak kunjung runtuh. Hingga tepat jam 1 pagi hari Selasa 20 Jumadil Awal 857 H atau 29 Mei 1453 M, para mujahidin diperintahkan supaya meninggikan suara takbir kalimat tauhid sambil menyerang kota. Tentara Ustmaniyyah akhirnya berhasil menembus kota Konstantinopel. Saat perang utama digencarkan, perang itu mirip dengan film The Lord of The Ring, salah ding maksudnya The LOTR yang mengikuti perang zaman baheula (atau mungkin perang zaman dahulu memang seperti itu kali ya?). Saat Frodo Baggins, Gandalf, Legolas, Aragorn, Gibli dan hobbit lainnya berada di benteng menyerang pasukan Orch (setengah manusia setengah iblis), latar dan kondisinya sama persis, ngeri. Sedangkan dalam film Fatih ini, pasukan musuh berada di dalam dinding Bizantium yang sangat tinggi, dan pasukan Fatih berada di luar kota konstantinopel. Dengan panah yang beribu-ribu, dengan meriam yang beribu-ribu ton beratnya, dan dengan alat perang lainnya. Pos-pos yang dipimpin pasukannya masing-masing dengan siaga melancarkan serangannya untuk terus menghancurkan dinding Bizantium. Beda lainnya antara perang di The LOTR dan Sultan Muhammad al Fatih adalah, kalau LOTR memperjuangkan sebuah cincin yang harus dihancurkan di sebuah peraduan api panas menyala agar tidak ada lagi kejahatan yang menguasai penduduk negeri. Sedangkan Sultan Muhammad Al Fatih memperjuangkan agama Allah... Sehingga islam jaya, berpendar-pendar cahayanya selama 500 tahun di bumi eropa sejak abad ke-15, merinding...
Coba baca deh tentang biografi beliau, keren, sungguh keren :). Di usianya yang terbilang masih muda, umur 21 tahun, namun beliau sudah bisa menaklukan konstantinopel, negara Turki saat ini namanya. Ya Allah… sedih, jadi nangis nonton film Fetih, mereka memperjuangkan islam, tumpah darah meruah di medan perang, merinding bulu kuduk ini rasanya. Apalagi saat Fetih berpidato pas detik-detik mendekati serangan utama menghancurkan dinding Bizantium dengan semangat menggebu mengajak pasukannya untuk berperang, perang menjemput syahid, kematian yang tidak akan sia-sia dan selalu diingatkan akan pesan Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wasallam terkait pentingnya Konstantinopel bagi kejayaan Islam. Dan merinding juga saat Hassan menancapkan bendera Daulah Utsmaniyyah di tempat teratas benteng Bizantium. Dengan 6 panah yang telah menancap di tubuh bagian dadanya, dengan nafas tersengal, dengan langkah tertatih, beliau akhirnya bisa meletakkan bendera Daulah Utsmaniyyah itu, dan kaum muslim menang dalam peperangan, itu artinya Sultan Muhammad Al Fatih dengan strateginya memimpin pasukan dan atas izin Allah bisa menguasai konstantinopel. Allahu Akbar !! Allahu Akbar !! Allahu Akbar !! Dan sungguh dengan menonton film ini membawa berita bahagia bagi saya, alhasil kembali bersemangat menamatkan shirah Nabawiyah yang jumlah halamannya 766, oh My God, dan ini baru 1/4 halaman, baru nyampe sejarah Rasulullah pertama kalinya menerima wahyu *feeling excited* :)
Pemuda gagah nan sholeh, Sang Penakluk Konstantinopel :), dan yang saya baca dari berbagai referensi, ada dua hal yang tidak pernah beliau tinggalkan barang satu sunah saja semenjak memasuki usia baligh, yaitu sholat rawatib dan sholat tahajud, Subhanallah :)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Comment disini yak..