Ini hanyalah sebagai bentuk sayangku padamu saudariku. Itulah mengapa aku harus katakan bahwa hal itu tidak baik. Bukan seperti itu caranya. Kau merasa kesepian? Tidak cukupkah Allah dan keluargamu setia menemanimu? Kau takut jodohmu bukan dia? Kau takut jodohmu datang pada waktu yang lama? Demi Allah Yang Maha Membolak balikkan hati manusia, Allah sudah mengaturnya dengan sangat rapih. Tapi kenapa menjalin hubungan yang jelas-jelas dilarang oleh Allah? perintah Allah saja tidak mau kau patuhi, apalagi permintaanku? permintaan aku yang hanyalah seorang teman. Bahkan dirimu sampai menangis padaku memohon untuk tetap bersamanya, untuk tetap menjalin hubungan terlarang dengannya, sungguh, kala itu hatiku sangat sedih, sungguh kala itu hatiku merasa menyesal. Kau sudah berusia 22 tahun saudariku, dan seharusnya sudah bisa membedakan mana yang baik dan mana yang tidak baik. Kau pun mendapatkan materi ini di liqo bukan? Rasanya hati ini tidak rela dia mengambil perhatianmu. Lelaki itu...lelaki yang telah mengambil alih perhatianmu, mana ucapan yang dulu kau katakan hei kau lelaki? mana janjimu yang dulu sempat kau katakan padanya hei kau lelaki?hei kau, kenapa kau mengedepankan egomu dan tidak memikirkan perasaan wanita? iya jika benar jodohmu, kalau ternyata bukan? wanita yang akan menjadi korban perasaanmu. Karna hati seorang wanita itu sensitif, dan segalanya menggunakan perasaan. Dan kau lelaki, kenapa pula mengirim kata-kata yang tidak mengenakkan dibaca padaku?bukankah kau belajar bahasa di sekolah?Bagaimana mau memimpin dia jika kau masih labil seperti itu? astagfirullahal'adzim, niatnya hanya untuk mengingatkan, tapi responnya tidak mengenakkan :'( Aku pegang janjimu, aku yang menjadi saksi telleconference pagi itu, aku, dia dan kamu lelaki. Dan juga malaikat pencatat janji-janjimu.
Trust me saudariku, lelaki yang serius dan sudah matang, jika dia mencintaimu, dia pasti akan datang langsung melamarmu. Kalaupun belum siap atau tidak mencintaimu, dia akan menjaga kehormatanmu dengan tidak menjalin hubungan terlarang itu. Tapi kenapa kau tidak mendengar perkataanku? kenapa juga menyalahkan ikhwah? teman-teman lain? aku jadi bertanya-tanya dalam hati, apakah benar yang dikatakannya bahwa aku bukan teman yang baik? teman yang seharusnya selalu ada di saat kesepian, teman yang harusnya selalu ada di saat butuh tempat curhat? Dan dirimu bilang, "Mana?mana yang namanya teman? hanya dia, hanya lelaki itu yang bisa menjadi tempat curhatku". Oke, baiklah. Aku minta maaf jika memang aku bukan teman yang baik. Aku minta maaf jika aku tidak bisa menjadi tempat curhat dikala butuh teman curhat, namun tidakkah kau juga tahu bukan hanya kau saja yang ada dalam pikiranku. Ada kakak, adik-adikku, kedua orangtuaku, abah ibu ku, rekan kerjaku, anak-anak ku, kerjaanku dan masalah pun selalu ada dalam episode hidup setiap manusia. *ngelus dada, astagfirullahal'adzim :(, bukankah Allah tempat yang paling enak untuk curhat? hei saudariku... bukalah mata hatimu. Sungguh aku sedih jika mengingat tangisanmu untuk selalu ingin bersama lelaki itu :'( apalagi yang harus aku katakan padamu jika sudah seperti ini? apalagi saudariku? beri tahu aku caranya... mengingatkan sudah, kalian berdua pun sudah dewasa, sudah bisa menentukan jalan hidupnya masing-masing, jika memang itu pilihan kalian, silakan... sungguh hanya do'a, hanya do'a yang bisa aku lakukan untuk kalian berdua. Maaf jika sudah mencampuri terlampau jauh urusan kalian, tidak ada maksud lain kecuali mengingatkan, karna sesama saudara muslim sudah seharusnya saling mengingkatkan dalam kebaikan. Semoga Allah membukakan hati kalian berdua, dan kejadian ini menjadi koreksi diri pribadi. Mungkin sudah seharusnya lebih peka terhadap lingkungan sekitar. Bukan bermaksud menggurui, tidak sama sekali, karna aku menyadari aku memang belum baik, apalagi dalam hal menjaga perasaan, aku juga masih jauh dari baik. Namun keinginanku untuk menjadi lebih baik semoga istiqomah, dan selalu diridhio Allah. Hanya itu saja, tidak lebih.
*18 Januari 2014.
Pelajaran berharga hari ini cukup membuat koreksi besar-besaran dalam diri ini. Dan lagi kesimpulan untuk menenangkan hati ini adalah bahwa cukup Allah dan keluarga tempat berbagi duka, karna berbagi suka itu dalam prinsip hidup aku harus ke orang banyak, agar orang-orang sekitar kita merasakan aura kebahagiaan yang dirasakan oleh kita, sehingga bisa jadi rasa bahagia itu akan ikut tertular dalam hati mereka :). Kan pahala juga membuat orang lain bahagia? iya toh? ^_^ Baiklah...AYTKTM (Apapun yang terjadi, kita tetap melingkar) :).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Comment disini yak..