[This is True Sory]
Pada suatu masa di sudut Kota
Satria, terdapat sebuah kisah tentang dua sejoli yang menemukan cintanya dan
akhirnya berakhir di pelaminan. Barakallahulakuma wa baraka’alaikuma wa jama’a
bainakuma fikhoir. Ukhti sholihah..... betapa beruntungnya dirimu :). Sungguh senang saya
mendengarnya, dan paling senang mengucapkan “Barakallah”, dengan harapan Allah
juga akan memberikan barakahNya untuk kehidupan kita semua :). Barakallah Ukh Shofa...
berita yang menakjubkan sekaligus mengharukan, kisahnya romantis dan saya suka :). Jodoh memang hanya
Allah yang tahu. Bagaimana tidak, calonnya saja tidak punya kontak di hp, tidak
berteman di jejaring sosial manapun, dan hebatnya adalah tidak berkomunikasi
sama sekali. Subhanallah... sudah pasti calonnya bisa menjaga perasaannya
dengan sangat baik. Hanya pernah sekelas dengannya dan berinteraksi pun hanya
saat menjadi teman kelasnya. Dan sepertinya memang Allah menakdirkan seperti
itu.
Ceritanya, di penghujung Ramadhan
tahun lalu, sang calon mendatangi rumahnya, sambil memberikan proposal dan
menyampaikan maksud dan tujuannya datang ke rumah untuk apa. Dan tanpa diduga,
orangtuanya pun shock. Bayangkan saja, tidak pernah ada ikhwan datang ke
rumahnya sendiri tanpa ditemani muhrim apalagi dengan tujuan melamar anaknya.
Subhanallah... dan dengan pertimbangan keluarga dan lain sebagainya, proposal
itu pun tidak langsung diterima. Ada proses yang harus dijalani [musyawarah
dengan keluarga dan anaknya yang memang saat itu tidak ada di rumah, beliau
sedang melaksanakan KKN]. Dan setelah Idul Fitri, barulah calon datang bersama
kedua orangtuanya. Jangka waktunya sebulan setelah pemasukan proposal, pihak
akhwat sudah bisa memutuskan apakah proposalnya diterima atau tidak. Dengan
mengucapkan Basmalah, akhirnya proposal itu diterima. Alhamdulillah... bahagia
pastinya :).
Barakallah akhi... sebuah proses
yang membutuhkan keberanian luar biasa. Datang seorang diri dan langsung
menghadap walinya. Semoga Allah meridhoi setiap langkahnya. Dan hanya dengan
waktu sekitar 2-3 bulan, persiapan pernikahan itu dilaksanakan, tepatnya 7
April nanti. Semoga menjadi keluarga yang sakinah, mawaddah, rahmah wa dakwah.
Semoga dikaruniai seorang mujahid-mujahidah tangguh, pembela islam, yang cinta
pada Penciptanya, cinta pada Rasulnya, cinta pada orang tuanya, dan cinta pada
bangsanya. Sekali lagi Barakallahulakuma
wa baraka’alaikuma wa jama’a bainakuma fikhoir ukhti sholihah. Romantis ukh... :). Ayo sekarang siapa
lagi yang mau memberikan saya undangan walimahan? Apakah usianya yang ke 22,
23, 24 etc? Masih menunggu orang-orang memberikan undangan nih :). Kamu kapan Nurul?
Haha.. Insya Allah segera yaa :) [pada waktu dan calon yang tepat dari Allah pastinya].
*Tetiba teringat kata Bang
Tere-Liye, yang pada intinya jika rindu menghampiri, maka sibukkanlah diri,
sibukkanlah dan sibukkanlah. Terkadang kita harus tega dengan rindu itu. Harus
menikam dengan tajam dan membabat habis rasa rindu itu. Dan jangan pernah
membiarkannya terus menghampiri. Sibukkanlah-sibukkanlah dan sibukkanlah diri.
Masih banyak yang harus dikerjakan, masih banyak amanah yang belum tertunaikan,
kerjakanlah ketimbang merasakan rindu itu. Memang rindu itu rasa yang tertawan.
Nurul..Nurul.. kamu itu memang ya . Haha...
[kost widya puri lantai 2, ditemani bulan yang malam ini tampak bulat sempurna]
[kost widya puri lantai 2, ditemani bulan yang malam ini tampak bulat sempurna]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Comment disini yak..