Manakala hati menggeliat mengusik renungan
Mengulang kenangan saat cinta menemui cinta
Suara sang malam dan siang seakan berlagu
Dapat aku dengar rindumu memanggil namaku
Saat aku tak lagi di sisimu
Ku tunggu kau di keabadian
Aku tak pernah pergi, selalu ada di hatimu
Kau tak pernah jauh, selalu ada di dalam hatiku
Sukmaku berteriak, menegaskan ku cinta padamu
Terima kasih pada maha cinta menyatukan kita
Saat aku tak lagi di sisimu
Ku tunggu kau di keabadian
Cinta kita melukiskan sejarah
Menggelarkan cerita penuh suka cita
Sehingga siapa pun insan Tuhan
Pasti tahu cinta kita sejati
Saat aku tak lagi di sisimu
Ku tunggu kau di keabadian
Cinta kita melukiskan sejarah
Menggelarkan cerita penuh suka cita
Sehingga siapa pun insan Tuhan
Pasti tahu cinta kita sejati
Lembah yang berwarna
Membentuk melekuk memeluk kita
Dua jiwa yang melebur jadi satu
Dalam kesunyian cinta
Cinta kita melukiskan sejarah
Menggelarkan cerita penuh suka cita
Sehingga siapa pun insan Tuhan
Pasti tahu cinta kita sejati
Mengulang kenangan saat cinta menemui cinta
Suara sang malam dan siang seakan berlagu
Dapat aku dengar rindumu memanggil namaku
Saat aku tak lagi di sisimu
Ku tunggu kau di keabadian
Aku tak pernah pergi, selalu ada di hatimu
Kau tak pernah jauh, selalu ada di dalam hatiku
Sukmaku berteriak, menegaskan ku cinta padamu
Terima kasih pada maha cinta menyatukan kita
Saat aku tak lagi di sisimu
Ku tunggu kau di keabadian
Cinta kita melukiskan sejarah
Menggelarkan cerita penuh suka cita
Sehingga siapa pun insan Tuhan
Pasti tahu cinta kita sejati
Saat aku tak lagi di sisimu
Ku tunggu kau di keabadian
Cinta kita melukiskan sejarah
Menggelarkan cerita penuh suka cita
Sehingga siapa pun insan Tuhan
Pasti tahu cinta kita sejati
Lembah yang berwarna
Membentuk melekuk memeluk kita
Dua jiwa yang melebur jadi satu
Dalam kesunyian cinta
Cinta kita melukiskan sejarah
Menggelarkan cerita penuh suka cita
Sehingga siapa pun insan Tuhan
Pasti tahu cinta kita sejati
(bcl-cinta sejati: disadur dari soundtrack habibi dan ainun)
*Romantis sekali lagu ini..... bercerita tentang sebuah cinta sejati. Cinta pada insan, pada bangsa, pada sahabat, terlebih pada Sang Pencipta yang telah mempertemukan mereka berdua... mempertemukan sepasang insan yang telah ditetapkan untuk menjadi pendampingnya. Mudah bagi Allah, sungguh mudah mempertemukannya, mengapa tidak? karna Ia yang telah menciptakan dan menetapkannya. Sungguh Allah telah menetapkan sepasang tulang rusuk kita dengan orang yang tepat. Tidak salah dan Dia lebih tahu apa yang kita butuhkan.
*Trimakasih Allah.... trimakasih telah mempertemukan saya dengan saudara-saudara hebat saya, trimakasih telah mempertemukan saya dengan proses yang namanya tarbiyah, trimakasih Kau telah mempertemukan saya dengan keluarga saya di sini "Gamais", trimakasih Engkau telah mempertemukan dengan saudara seperjuangan gamais 2009 "Ar-Ruhul Jadid", trimakasih atas kebaikannya, atas semangat, kepedulian dan penjagaannya, trimakasih untuk teman-teman halaqoh saya, trimakasih untuk murobbi saya, trimakasih mbak....trimakasih umiiiiii :). Trimakasih untuk bapak dan ibu dosen saya yang telah memberikan banyak hal yang belum diketahui, trimakasih pak Afik dan pak Anca, Bu Rifah, Bu Dyah dan dosen lainnya yang tidak bisa saya sebutkan satu persatu :). Special untuk Mamah dan Bapak, trimakasih atas semua dukungan materi terlebih dukungan moril yang telah diberikan hingga saya bisa seperti ini, trimakasih untuk Mba fifi, Dea dan Nazwa, trimakasih juga untuk keluarga besar tercinta, trimakasih untuk sahabat-sahabat tercinta yang telah memberikan inspirasinya. Trimakasih juga kak atas semangat dan do'a yang diberikan. Trimakasih kepada semua kawan-kawan yang telah banyak membantu, untuk teman-teman yang tidak bisa disebutkan satu per satu di sini, hehe. Hanya ingin mengucapkan trimakasih [selagi masih bisa berucap].
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Comment disini yak..