Materi ini saya rangkum dari pertemuan liqo perdana saya saat pulang ke Kota Kelahiran, Kota cirebon.
Al Unsubillah?
Adakah yang tahu maknanya?
Al Unsubillah adalah perasaan
tenang, tentram, damai, rindu pada Allah.. Buah dari al unsubillah adalah
sebuah ketaatan sebagai seorang hamba kepada Allah. Seprti tertuang dalam QS Al
Baqarah:18,
“Dan
apabila hamba-hambaKu bertanya padamu (Muhammad) tentang Aku, sesungguhnya Aku
dekat. Aku kabulkan permohonan orang yang berdo’a apabila dia berdo’a kepadaKu.
Hendaklah mereka itu memenuhi (perintah) Ku dan beriman kepadaKu, agar mereka
memperoleh kebenaran."
Ingat kan, Allah yang berkata “Ud’uni
astajiblakum”, yang artinya “Berdo’alah padaKu maka akan Aku kabulkan”. Jadi
jangan jadi hamba yang sombong yaa dengan tidak pernah berdo’a sama sekali. Astagfirullah...
Seseorang yang sering melakukan
maksiat maka tidak akan pernah muncul perasaan seperti ini, selalu gelisah
dalam hidupnya, tidak tentram, dan itu akan membuat semakin jauh dari Allah.
Setelah kita tahu makna al
unsubillah, lalu sering juga kita mendengar kata dzikir. Nah apa arti dzikir
ya?Secara bahasa, dzikir artinya mengingat. Dzikrullah berarti mengingat Allah.
Dalam kalimat Al qur’an berbunyi “Ala bidzikrillahi tathmainnulquluub” yang
artinya hanya dengan mengingat allah hati menjdai tenang. Waaah Masyaa Allah ya..
Dzikir itu memperkaya syukur kita pada Allah.
Al unsubillah hanya diperoleh
dengan ketaatan. Nah kalau lawan dari al unsubillah adalah wahsyah yang artinya
tidak nyaman, selalu ingin menjauh dari Allah. Al unsubillah tergantung kadar
kedekatan kita pada Allah. Al unsubillah adalah sebagai bentuk perpaduan rasa mengagungkan dan
kekhusyuan bisa mencurahkan rasa pada Allah, menyenandungkan dzikir pada-Nya,
merasakan semesta bertasbih.
Dalam tafsir QS Al Lail, “ Takdir
bisa dirubah sesuai ikhtiarmu”. Ddalam sabda Rasulullah berkata bahwa ikhtiar
itu berkolerasi degan takdir kita. Jadi jika ikhtiar kita sudah maksimal maka
tak usah risau dengan takdir kita, in sya Allah pasti itu adalah takdir terbaik
yang telah Allah berikan pada kita. Jika takdir kita begini-begini saja, maka
kita harus mengkroscek apakah memang ikhtiar kita sudah baik dan benar? Apakah ikhtiar
kita sudah semaksimal mungkin? Bermuhasabahlah wahai diri...
Menurut Ibnu Taimiyah, sudut al
unsubillah ini sudah mendekati sudut Rabbaniyah. Kita bisa merintis itu semua
dimulai dengan 2/3 malam. Hayooo sudahkah kita rutin dalam aktivits 2/3 malam
nya? Menurut buku yang lagi saya baca ini, “Jika kamu belum melaksanakan aktivitas rutin sholat malamnya,
maka keinginanmu itu tidak sungguh-sungguh, hanyalah sebuah keinginan palsu”,
bener apa bener?
Nah ini ada tambahan juga nih
mungkin salah satu alasan merutinkan 2/3 malamnya. Menurut Ibnu Qayyim, seseorang
yang hanya disibukkan dengan Allah, maka hatinya akan tentram, tenang, tak ada
lagi kenikmatan melebihi suasana kala itu. Yuk kita balik lagi ke materi m’rifatullah
kita... #notetomyself
#30DaysWritingChallengeDays16
#ODOPfor99Days16
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Comment disini yak..