Ini hasil review
buku karya Salman Rusydie Anwar tentang “Kisah-kisah menakjubkan para pelaku
puasa Daud” yang saat bulan lalu saya jadikan kultum di liqo karna jadwalnya saya
kultum hehe.
Berangkat dari
sebuah hadits dari Abdullah bin Amr bin Al Ash berkata,
“Rasulullah saw. Bersabda, ‘Puasa
yag paling disukai di sisi Allah swt adalah puasa Daud, dan sholat yang paling
dicintai Allah adalah sholat Nabi Daud as. Beliau biasa tidur di pertengahan
malam dan bangun pada sepertiga malam terakhir dan beliau tidur lagi pada
seperenam malam terakhir. Sedangkan beliau biasa berpuasa sehari dan berbuka
sehari”.
Ada beberapa
pelajaran yang bisa kita ambil dari hadits di atas,
1.
Keutamaan puasa Daud itu adalah
puasa yang dicintai oleh Allah
2.
Menunaikan hak Allah sebagai
bentuk ketaatan padaNya. Selain itu menunaikan hak badan dengan mengistirahatkan
dari asupan makanan
3.
Ibadah itu banyak ragamnya, begitu
pula kewajiban kita pada Allah tidak hanya satu dua. Nah, jalan tengahnya
adalah dengan menjalankan puasa Daud
4.
Masih ingat kisah sahabat Nabi,
Abdullah bin Amr? Jadi beliau itu adalah salah seorang sahabat Nabi yang
sangaaaat semangat dalam menjalankan ibadah
pada Allah. Karna semangatnya, ia lakukan sholat semalaman suntuk, ia lakukan
puasa sepanjang hari. Mendengar kabar itu, Rasulullah saw datang lalu melarangnya.
Lalu Rasulullah menawarkan sousi pertama yaitu dengan puasa ayaumul bidh,
namaun Abdullah merasa masih kurang. Rasulullah akhirnya memberikan jalan tegah
yaitu puasa Daud, sehrai puaa sehari tidak.
5.
Berlebih-lebihan hingga melampaui
batas dalam beramal dan beribadah termasuk bentuk ghuluw (berlebih-lebihan)
yang tercela dalam agama. Akibatnya malas , kurang bersemangat dan lemas dalam
ibadah lainnya
6.
Puasa Daud sebaiknya hanya
dilakukan oleh orang yang mampu dan tidak merasa sulit ketika melakukannya.
Jangan sampai meninggalkan amalan lain dan menghalangi belajar ilmu agama. Sebagai
contoh, misalkan hari sabtu kebetulan jadwal pusa Daud dan bertepatan dengan
jadwal liqo juga. Karena malas, lemas jadi akhirnya ia tidak datag liqo. Kan sayang
banget ya? Jadi ngga dapet pelajaran yang bisa diambil dari majelis ilmu itu.
Tentang puasa
Daud ini ada beberapa pendapat juga, diantaranya dari Dewan Asatidz Ponpes Maslakhul
Huda. “Kalau memang kuat melakukan puasa Daud, tidak ada masalah bagi seseorang
yang hendak melakukannya”. Jika kita terbiasa berpuasa sunnah, kita pun harus
ingat jangan sampai melalaikan hak-hak istri dan anak-anak kita, juga hak badan
kita. Menurut HR. Imam Bukhari, “Puasalah sebaik-baik puasa, yaitu puasa Daud”.
Nah pertanyaannya adalah, yang utama puasa Daud atau Senin Kamis? Jawabannya adalah
bukan terletak pada utama atau tidaknya, tapi terletak pada mampu atau tidak
ita berpuasa sunnah? Jika mampu maka akan banyak pahala yag mengalir untuk
kita. Sesuai dengan HR. Muslim “Pahalamu tergantung pada kesungguhanmu”. Ini juga
yang mendasari kaidah fiqih “Maa kaana aktsaru fi’lan kaana aktsaru fadhlan”
yang artinya semakin sungguh-sungguh suatu ibadah dilakukan maka akan semakin
besar fadhilah atau pahalanya.
Pendapat dari Cott,MD.
Seorang ilmuan. Beliau menuturkan dengan melaksanakan puasa Daud, maka akan
melahirkan beberapa manfaatn diantaranya lebih baik secara fisik mental, awet
muda, tekanan darah dan kadar lemak rendah, mampu mengendalikan seks, dan
mengendurkan ketenangan jiwa. Pendapat yang lain tentang puas Daud datang dari
muslimah Amerika Serikat dan Indonesia. Bahwa dengan melaksnakan puasa Daud,
maka pikiran jadi lebih fokus dan konsentrasi.
Di sini saya hanya
menceritakan salah satu kisah para pelaku puasa Daud.
Kisah Muhammad bin Sirin Al Anshari, sang penakwil
mimpi. Ia dilahirkan dua tahun sebelum kepemimpinan khalifah Umar Bin Khattab
berakhir. Ia dikenal dengan seorag yang berbakti pada kedua orangtuanya. Kalau berbicara
dengan ibu nya pun sangaaaat lemut hingga terdengar lirih. Ia tumbuh menjadi
sosok yang cerdas dan jujur. Diceritakan bahwa pada suatu hari ia kedatangan
seorang pemuda. Lalu pemuda itu berkata “Aku bermimpi kalau seoah-olah aku
kencing dengan mengeluarkan darah”. Kemudian Ibnu Shirin berkata,”Apakah kamu pernah
menggauli istrimu dalam keadaan dia sedang haid? Lalu pemuda itu berkata “Iya
pernah”. Ibnu Shirin berkata lagi, “Takutlah kepada Allah swt dan jangan kamu mengulanginya
lagi”. Sejak saat itu ia dikenal dengan penakwil mimpi yang pandai. Ketaatannya
pada Allah, penghormatannya kepad kedua orangtua dan juga ikhtiarnya berupa
puasa Daud mengantarkan beliau menjadi sosok manusia sholih yang dikenang sepanjang
sejarah. Derajatnya mulia dan namanya akan selalu menjadi inspirasi banyak
orang.
Dalam buku ini menggunakan bahasa yang mudah dipahami, cetakannya bagus dan dibacanya 'ngeh'. Masih banyak kisah-kisah lainnya yang menakjubkan... ☺
#30DaysWritingChallengeDays19
#ODOPfor99days19
#30DaysWritingChallengeDays19
#ODOPfor99days19
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Comment disini yak..