Jumat, 06 April 2012

merindu berkhalwat dengan-Nya

April 06, 2012 0 Comments


Senja itu...

Tiba-tiba saja ingin pergi ke masjid itu, masjid besar di Kota Udang, dan jadilah saya pergi ke sana. Diiringi gerimis menemani perjalanan saya, syahdu, rindu rasanya berdua dengan-Mu. Tepat pukul 17.45 saya sampai di sana. Langsung mengambil air wudhu dan bersiap-siap untuk menunaikan shalat maghrib. Adzan maghrib telah berkumandang, semua bergegas menghampiri masjid dan bersiap menunaikan shalat maghrib. Bedug yang terdengar sangat keras, menggempurkan hati ini, meluruhkan kesombongan-kesombongan yang dibanggakan oleh seonggok hati ini. Fagfhirli Ya Rabb... kesombongan apakah yang patut dibanggakan? TAK ADA ! Sungguh TAK ADA ! Hanya milik-Mu Ya Rahman... semua keangkuhan telah sirna ketika berhadapan dengan-Mu Ya Rahiim, aku berserah diri dan berharap tak ada lagi yang namanya sombong dalam diri yang lemah ini.

Semua urusan duniawi, ku serahkan pada-Mu, sungguh tak ada kuasa selain Engkau Ya Muhaimiin. Saya, hanya bisa ikhtiar dan berdo'a pada-Mu. Selebihnya, hanya pada-Mu Yang ber-Hak menentukan. Ayat demi ayat disenandungkan dengan indahnya, gerakan demi gerakan sangat aku resapi, tuma'ninah, setiap nafas yang dihembuskan semoga menggugurkan dosa-dosa yang telah diperbuat, berharap Ya Allah.

Khusyuk sekali rasanya senja itu... Allah, saya bersyukur Engkau masih memberikan kelembutan pada hati ini, saya bersyukur Engkau masih memberikan rasa rindu ini untuk berdua dengan-Mu, Engkau masih memberikan rasa cinta ini hingga saya masih kuat melangkah demi cita dan cinta, ya... itu semua karna cinta-Mu Ya Khalik,karna cinta-Mu pada hamba-Mu, karna cinta-Mu pada ciptaan-Mu. 

Khusyuk sekali rasanya senja itu... Allah, fagfhirli...fagfhirli... teringat akan dosa-dosa yang sudah ribuan, bahkan jutaan saya lakukan, fagfhirli Ya Ghofur. Baik yang sengaja atau yang tidak sengaja. Sungguh malu saya pada-Mu, malu pada Yang Maha Pencipta. Malu . Saya yang tak pandai bersyukur, saya yang tak dapat memanfaatkan ciptaan-Mu dengan baik, saya yang tak pandai mengelola rasa yang Engkau berikan dalam hati ini, rasa cinta, rasa rindu, rasa sayang, rasa-rasa lainnya, yang mungkin selama ini tak baik dalam pengelolaannya, yang seharusnya rasa pada-Mu yang lebih besar.

Khusyuk sekali rasanya senja itu... Allah, air mata yang mengalir karna penyesalan, semoga tidak hanya saat itu, semoga tidak hanya ketika berhadapan dengan-Mu, semoga setiap langkah ini ada selalu Engkau, selalu berdzikir mengingat-Mu, selalu perbaharui niat karna-Mu, selalu paham orientasi ku di dunia untuk beribadah pada-Mu, tak lebih banyak saya melakukan kebajikan, tapi saya ingin...sangat ingin seperti pejuang-pejuang-Mu yang berjuang sangat keras, dengan hanya mengharap ridho-Mu, hanya itu !

Khusyuk sekali rasanya senja itu... Allah, do'a ini untuk mamah dan bapak yang dengan cinta mereka saya masih bisa merasakan sebegitu besarnya kasih sayang mereka. Sayangilah mereka Allah...berilah kemuliaan kepada mereka, ampunilah dosa-dosa mereka, berilah kesehatan yang sempurna pada mereka. Nunu sangat sayang mereka, belum banyak hal yang bisa nunu lakukan. Mamah yang selalu sabar menghadapi anak-anaknya yang terkadang bandel tak ketulungan. Bapak yang terkadang marah, tapi Nunu tahu sebab apa Bapak marah, sebab sayangnya pada anak-anaknya, sebab kecemburuan yang ada padanya lantaran anak-anaknya sudah mengenal ketertarikan dengan lawan jenis. Bapak, Nunu tahu Bapak sangat sayang mamah dan anak-anakmu ini. Semoga kepemimpinanmu bisa membawamu dan membawa kita pada jannah-Nya. Nunu yang sedang berusaha menjadi sholihah, nunu yang sedang berusaha menjadi lebih baik dihadapan-Nya, do'a Nunu tak pernah tertinggal untuk mu Mah, Pak. Semoga apa yang nunu lakukan bisa menjadi amal jariyah yang bisa mengahantarkan Mamah dan Bapak ke jannah-Nya. 

Mba fifi, Dea dan si cantik Nazwa... yuk menjadi sholihah. Senang rasanya keempat bidadari ini bisa menjadi bidadari pula di jannah-Nya, bisa berkumpul lagi sekeluarga, bisa bersebalahan rumahnya dengan Rasulullah,subhanallah.. aamiin Ya robbal'alamiin.. :)

Semangat ! semangat! semangat!


Allah memberikan nikmat itu pada saya, nikmat berdo'a yang sangat tenang, nikmat berdo'a yang penuh harap pada-Nya, syukur alhamdulillah saya bisa bercerita dengan-Nya, bercerita tentang semua kejadian, tentang semua yang ada dalam hati ini, apapun itu keinginan ini, apapun itu tentag ikhtiar ini, semua saya sampaikan pada-Nya.

Dan seketika pesan itu pun sampai darinya. Setelah keputusan yang saya buat, 2 minggu lalu, pesan itu sampai lagi. Tepat 18:31

26 maret

Ukhuwah itu seutuhnya tentang rindu
Yang membuat slalu tak sabar untuk bertemu
Membuat terasa rugi jika tak berbagi
Ini adalah tentang hati-hati yang terikat
Tentang do'a-do'a yang saling bertaut
Ia adalah tulus yang menjelma
Ia terasa rumit untuk diungkap namun nyata dalam kata sederhana
Ia dalam tuk diselami, karna ia adalah iman yang berupa makna
Semoga Allah senantiasa mengikat hati-hati kita
Saling memaafkan atas segala khilaf, mendo'akan dan memberikan semangat :-)

Dan saat itu pula, saya baru menyadari.

Seberapa keras usaha saya untuk menghindar darinya, seberapa keras usaha saya untuk menjauh darinya, namun dalam hati kecil ini berkata "tetap menjaga silaturahim" dalam keadaan apapun ! baik suka, atau tidak suka! dengan alasan apapun untuk menghindar! saya harus lebih memaknai keutamaan silaturahim dan hanya "lillah". Cukuplah itu yang meneguhkan pendirian saya. Cukuplah itu yang menguatkan alasan saya. Dan saya berusaha keras menancapkan "lillah", semoga Allah meridhoi setiap langkah ini ka, cukuplah "lillah" yang ada dalam setiap gerak-gerik ini :). 5 lembar itu cukup mewakili akan keinginan ini untuk menjadi lebih baik, dan saya harap kepahaman ada padamu.

Keep ukhuwah hanya "lillah" !tak lebih.