Selasa, 30 April 2013

-Ud'uuni Astajiblakum-

April 30, 2013 2 Comments

toefl-toefl-toefl

Hingga larut malam ini, masih asik dengan english languange, sing a song-conversation-newspaper-books-paper-jurnal and etc. Ditemani lagu berbahasa inggris, sambil baca artikel berbahasa inggris, dan selow sist..... enjoy, saya mulai menikmati malam ini, mulai menikmati dengan secangkir whitecoffe penuh cinta, cinta akan ke-ingintahu-an [walaupun kemampuan berbahasa inggris saya tidak begitu bagus], saya menyadari itu :). makanya saya belajar :)

Semangat itu memang bisa datang dari mana saja. ketika punya azam yang sangat kuat untuk menyingkirkan segala yang menghalangi cita, maka ikhtiarkan dan berdo'alah, Allah pasti akan melancarkannya -Ud'uuni astajiblakum- begitulah yang saya alami seminggu terakhir ini. Tidak semangat, galau dan entahlah [bisa jadi efek rindu pada keluarga], semuanya berpadu sudah menjadi satu hingga mencapai puncaknya tadi. Saya sangat menginginkan, bertekad kuat melawan kemalasan itu, melawan penghambat itu, maka saya mencari cara dengan apapun untuk mengenyahkannya di fase-fase sulit ini, kemudian saya berdo'a dengan sungguh-sungguh pada Allah, maka Allah kemudian memudahkannya -Fainna ma'al 'usri yusroo, Inna ma'al 'usri yusroo-

Dan sekarang, semangat itu tumbuh kembali bagai oase di padang yang tandus, bagai secercah cahaya di tengah kegelapan, dan saya sungguh merasakan fase itu. Saya harus punya semangat -karna hanya itu yang layak kita perjuangkan untuk mencapai cita- harus semangat! Bagaimanapun caranya. Tidak ada lagi kata bermalas-malasan. Tidak ada lagi kata ber-galau-galau-an. Saya ingin Allah sayang sama saya, sungguh saya ingin itu, maka tidak ada lagi yang patut kita tunaikan hakNya selain menjadi hamba yang pekeja keras menggapai ridhoNya. Dengan mengucapkan 'Bismillahirrahmaanirrahiim', saya akan mulai berpetualang kembali meniti setiap jengkal ilmuNya. Saya semangat Allah, kalimat "Cukuplah Allah yang menyemangatiku" kini menjadi mudah :) -Hasbiyallah...Hasbiyallah-

*pelajaran penting yang saya temukan dini hari ini adalah bahwa menyemangati diri sendiri itu memang sulit, sangat sulit. namun, ketika saya menyadari fase ke-sulit-an itu, saya kembali pada motto hidup saya yaitu "Allah ghoyyatuna", maka hanya dengan mengucapkan sungguh-sungguh dua kata itu, seketika semuanya akan menjadi berenergi, memancar segala harapan dari berbagai penjuru asa dan mimpi, membuncah berbagai cita dan cinta dari hati hingga mengeluarkan aura positif yang akan membangkitkan semangat diri untuk terus bekerja-bekerja dan bekerja. Salam semangat !! ^_^


Kamar biru nomer 3, lantai 1 kost widya puri. Jl. Ahmad Jaelani No. 14 Karangwangkal, Purwokerto Utara

Senin, 29 April 2013

Krisis Nasihat

April 29, 2013 0 Comments
*nasihat mana nasihat-nasihat mana nasihat
*butuh nasihat, sangat butuh >.<
*kacau balau galau gundah gulana tak bersemangat lemah lunglai
*butuh suplemen butuh vitamin butuh mineral yang menetralkan
*butuh motivator butuh penyemangat
*agaknya kalimat "Cukup Allah saja yang menyemangati" itu dirasa sangat sulit saat ini
*faghfirli Allah, faghfirli... :'(
*oh Allah, help me please dari ke-terkukung-an ini, help me please >.<
*semhas sudah, tinggal selangkah lagi menuju wisuda --> adalah sidang, tapi kenapa tidak bersemangat gini?


Tetiba saja teringat

April 29, 2013 0 Comments
Ketika rasa itu menghampiri, aku tidak bisa mengelaknya. Dan ingatan itu kembali pada 5,5 tahun silam. Sungguh kala itu aku tidak bisa mengelaknya. Aku membiarkannya datang menghampiri, dan akhirnya mengalir begitu saja [itulah awal kesalahannya]. Dan sekarang, sekalipun aku berusaha keras mengenyahkannya dari hati, tetap saja tidak bisa, sangat sulit sekali mengenyahkannya. Bahkan ketika keputusan dalam surat itu dibuat untuk memangkasnya, rasanya semakin-makin menjadi. Benar saja kata Bang Tere "Semakin kau pangkas tunas itu, maka ia akan tumbuh 2 kali lipatnya". Dan itulah yang aku rasakan saat ini. Berusaha mencoba beberapa kali memangkas perasaan itu, mengenyahkannya dari hati dan melupakan, tapi maaf... ternyata aku belum bisa melupakan, sekalipun aku isi dengan berbagai kesibukan, sekalipun tidak berkomunikasi apalagi bersitatap, sungguh aku belum bisa.

Adakah yang bisa membantu melupakan semua? Mamah, sungguh aku rindu padamu dan aku ingin bercerita tentang suatu hal serius. 

*butuh suntikan semangat  dari Allah, keluarga dan sahabat. ingin pulang ke rumah segera...[segera]



Sabtu, 20 April 2013

.....

April 20, 2013 0 Comments

Senang mendengarnya, dan ternyata kisahku berbeda dengannya, jauh berbeda. Dan tahukah? dalam pikir dan hati yang menerawang... semakin memperjelas keter-awang-an kisah ini, semakin jelas ke-samar-annya, semakin meyakinkan aku bahwa kisah ini memang masih abstrak, belum..belum nyata atau bahkan tidak akan pernah nyata sama sekali. Antara rindu, temu dan kepastian, berpadu menjadi satu, yaitu komitmen, dan aku belum menemukan hal itu di sini (nunjuk hati). Kisah ini... sungguh membawaku pada harapan yang aku sendiri tidak tahu apakah benar atau salah. Oh Allah... tunjukilah aku pada jalan yang benar, aku hanya ingin ridhoMu yang membersamai setiap langkah ini.


*Widya puri, 21 April 2013 (dan entah apa lagi mimpiku ini, 21 april 2014 tempat menulisku bukan widya puri berkamar biru lagi, tapi adalah di Tokyo). Antara cinta, kerja dan harmoni... aku ingin menemukan ketiganya dalam kisahku.

Senin, 08 April 2013

Allughotul 'arobiyyah

April 08, 2013 0 Comments

Sekitar 7 tahun yang lalu saya memasuki gerbang ber-cat cream itu. Diantar oleh Mamah dan tiba di sudut depan area, untuk melaksanakan tes [bahasa arab]. Dag-dig-dug. Tidak ada background bahasa arab sama sekali, dan tetiba saja dihadapkan dengan bahasa itu [gundul ngga ya?agak lupa kala itu]. Dengan santainya [padahal mah deg-deg-an di dalam hati] menjawab satu per satu pertanyaan arab itu [sedikit memang soalnya], tapi cukup membuat berkeringat, memikir keras apa maksud pertanyaannya?  Dan akhirnya masuklah saya di sekolah itu [MAN 3 Cirebon], sekolah yang membuat saya banyak belajar dan mengenal guru-guru keren. Memang tidak termasuk sekolah favorit, tapi saya senang, saya bisa [sedikit tahu] tentang bahasa arab. Ya, hanya sedikit. Jangka waktu yang singkat [hanya 3 tahun] memang tidak cukup untuk mempelajari keseluruhan bahasa arab itu. Dan memang, penyesalan itu datang belakangan. Sekarang saya sangat menyesal "Kenapa dulu saya tidak lebih memperdalam bahasa arab itu?" Padahal bahasa yang menjadi pondasi kita memahami Al-Qur'an. "Kenapa dahulu saya tidak belajar banyak dari Bapak dan Ibu guru yang jagoooo banget bahasa arab itu?", "Kenapa menyepelekan?" "Kenapa malah bahasa pendukung, bahasa pelengkap lainnya yang saya perdalam [bahkan sampai saat ini, for example: english languange dulu yang saya pelajari] ?" Tidak, tidak salah sama sekali, justru itu semakin menambah skill kita. Tapi apakah bahasa arab harus dikesampingkan?" "Tidak-tidak, bahasa arab harus menjadi bahasa utama sebagai seorang muslim". Tidak ada kata terlambat dalam menuntut ilmu. Ya, dan inilah yang saya lakukan. Allughotul 'arobiyyah. Belajar bahasa arab. Mengingat sudah memasuki tahun ke 4 menyandang sebagai mahasiswi, malu pasti ada dalam proses pembelajarannya, namun kembali lagi pada niatnya yaitu mencari ilmu, maka lebih giatlah dan hilangkan rasa malu [itu yg bisa dilakukan]. 

Addarsul awwaalun

Ahadzaa baytun? Na'am, hadzaa baytun
Ahadzaa baabun? La, bal hadzaa qolamun

Hadzaa masjidun,
Hadzaa kitaabun
Hadzaa miftaahun
Hadzaa najmun
Hadzaa kursiyyun
Hadzaa misbaahun
Hadzaa qomiisun
Hadzaa maktaabun
Hadzaa sabbuurotun
Hadzaa mahfadzotun
Hadzaa khimaarun
Hadzaa himaarun
Hadzaa fustaanun
Hadzaa tilfiziyyuun
Hadzaa jawwaalun

Addarsul awwaalun allughotul 'arobiyyah
Itu hari pertama belajar bahasa arab, masih ada beberapa yang lainnya juga si dalam catatan. Masih mufrodat [kosa kata]. Belum mempelajari nahwu shorof yang berisi isim, fiil madzi, fiil mudhoreh, fiil amr, dan lain sebagainya. Cukup sulit juga dalam bacaannya... tapi bismillah, Allah bersama orang-orang yang menuntut ilmu dengan sungguh-sungguh. Hikmah hari ini "Belajarlah dengan giat, tidak kenal kata malu, dan dengan siapapun [tidak menutup kemungkinan dengan usia yang lebih muda dari kita]"

Oh Allah... astagfirullahal'adziim. Seringkali kita lalai dalam menuntut ilmu, seringkali terjebak dalam rutinitas yang membuat lupa akan pondasi yang harus dimiliki, seringkali kita merasa cukup hanya dengan bekerja keras mencapai kepahaman ilmu tanpa mengetahui substansi yang menjadi fundamental dalam menuntut ilmu. Atau bahkan tidak memperhatikan sama sekali adab-adab dalam menuntut ilmu?. Padahal banyak sekali adab yang harus diperhatikan, yang harus dijalankan. Teringat kajian tadi sore tentang FLP [Forum Lingkar Teknologi Pertanian] yang diadakan oleh temen-temen Dept. Khusus TP Gamais. Temanya adalah "Mewujudkan Kampus TP yang Islami". Salah satu bahasannya adalah adab dalam menuntut ilmu. Langsung ke point adab dalam berilmu. Menurut Azid bin Abdul Qadir Jawas dalam bukunya “Adab dan Akhlak Penuntut Ilmu” ada beberapa point yang harus diperhatikan dalam menuntut ilmu:

1.      Mengikhlaskan Niat dalam Menuntut Ilmu
2.      Memohon Ilmu yang Bermanfaat kepada Allah Ta’ala 
3.      Bersungguh-sungguh dalam Menuntut Ilmu dan Rindu untuk Mendapatkannya 
4.      Menjauhkan Diri dari Dosa dan Maksiat dengan Bertaqwa kepada Allah ‘Azza wa Jalla
5.      Tidak Boleh Sombong dan Tidak Boleh Malu dalam Menuntut Ilmu
6.      Mendengarkan Baik Pelajaran yang Disampaikan Ustadz, Guru dan Para Pengajar Lainnya
7.      Diam Ketika Pelajaran Disampaikan 
8.      Berusaha Memahami Ilmu yang Disampaikan 
9.      Menghafalakan Ilmu yang Disampaikan
10.   Mengikat Ilmu atau Pelajaran dengan Tulisan
11.   Mengamalkan / Mempraktekan Ilmu yang telah Dipelajari
12.   Mengajarkan / Mendakwakan Ilmu  


Nah, kalau sudah tahu, mestinya dipraktikkan langsung. Niat itu sangat diperhatikan dalam mengawali amalan. Ketika niatnya baik, prosesnya baik, insya Allah hasil akhirnya juga akan baik menurut Allah. Semangat menuntut ilmu saudaraku :)

Rabu, 03 April 2013

Hujan . . [dengan rindunya]

April 03, 2013 0 Comments


Waktu menunjukkan pukul 17.19, di saat hujan yang menyerinai dengan romantisnya, menandakan kerinduan yang begitu mendalam. Rindu untuk sosok itu, yang entahlah siapa, sedang apa dan ada dimana saat ini, aku tak tahu.  [Aku anggap] engkau sudah dewasa... :). Dan sekarang [pasti] engkau sedang belajar, belajar meniti setiap ilmuNya, belajar kehidupan yang penuh dengan teka-tekinya, juga sedang berdakwah, dan akan selalu berada di lingkaran cinta, lingkaran orang-orang sholih, lingkaran orang-orang yang saling mengingatkan dan menjaga dalam kebaikan, sungguh aku berharap semoga engkau berada dalam bi'ah yang baik itu. Teruslah berjuang, bermimpilah, kerahkan semua tenaga, waktu, pikiran dan perasaanmu untuk mencapai ridhoNya. Aku yakin, engkau adalah seorang penyayang, yang menyayangi ayah ibumu, yang menyayangi keluargamu, sahabat, guru dan saudara seimanmu. Aku bangga  engkau telah mengukir prestasi, prestasi menjadi hamba yang berbakti pada Penciptanya, yang mengikuti sunah Rasulullah, dan yang mengamalkan pedoman hidup agama kita yaitu Al Qur'an. Aku percaya di belahan bumi sana, yang entah dimana engkau selalu belajar, berusaha menjadi lebih baik, akan terus-terus-dan terus memperbaiki diri menjadi lebih baik lagi. Bukan menjadi yang terbaik, jika kau berusaha menjadi yang terbaik aku sarankan ubahlah niatmu itu, karna dengan begitu kau akan cepat merasa puas dengan ikhtiarmu, maka niatkanlah untuk menjadi yang lebih baik, dengan begitu kau akan selalu berusaha memberikan hal yang lebih baik lagi dari sebelumnya.  

Begitupun dengan diriku di sini. Aku akan berusaha belajar dengan semangat yang aku punya. Aku berusaha menjadi lebh baik lagi dari sebelumnya. Aku berusaha menjadi perempuan sholihah, yang membanggakan kedua orangtuaku, yang bisa menjadi amal jariyah untuk kedua orangtuaku, Pun dengan mimpiku, aku akan memperjuangkannya hingga lelah itu lelah mengikutiku. Aku ingin dicintai Allah, aku ingin disayangi Allah. Sayang.... sungguh aku rindu hadirmu :). Beruntungnya aku adalah... Allah senantiasa menjaga diriku, Allah senantiasa melindungiku, menunjukkan jalanNya agar aku berada diantara orang-orang sholih, aku senang sayang... aku bisa mengenal orang-orang hebat di sekelilingku ini. Pun aku berharap denganmu di sana, Allah juga selalu melindungimu dimanapun kau berada. Percayalah... kita pasti akan bertemu, Insya Allah, akan bertemu pada waktu dan tempat yang tepat. Entah dimana itu letaknya... Do'a dan sabar adalah sebagai penawarnya ketika rindu ini menghampiri. Maka, yuk mari saling mendo'akan agar Allah meridhoi untuk setiap ikhtiar kita.

*Salam rindu dari bumi Purwokerto ^^
[tetiba saja ingin menuliskan ini, rasa rindu untuk seseorang yang telah Allah tetapkan]