Jumat, 26 September 2014

Cinta Terkembang Jadi Kata

September 26, 2014 0 Comments
Oleh: Anis Matta
-diambil dari Rumah Keluarga Indonesia (RKI)-
Selalu begitu. Cinta selalu membutuhkan kata. Tidak seperti perasaan-perasaan lain, cinta lebih membutuhkan kata lebih dari apapun. Maka ketika cinta terkembang dalam jiwa tiba-tiba kita merasakan sebuah dorongan yang tak terbendung untuk menyatakannya. Sorot mata takkan sanggup menyatakan semuanya.
Tidak mungkin memang. Dua bola mata kita terlalu kecil untuk mewakili semua makna yang membuncah di laut jiwa saat badai cinta datang. Mata yang sanggup menyampaikan sinyal pesan bahwa ada badai dilaut jiwa. Hanya itu. Sebab cinta adalah gelombang makna-makna yang menggores langit hati, maka jadilah pelangi; goresannya kuat, warnanya terang, paduannya rumit, tapi semuanya nyata. Indah.
Itu sebabnya ada surat cinta. Ada cerita cinta, ada puisi cinta, ada lagu, semuanya adalah kata. Walaupun tidak semua kata mampu mewakili gelombang makna-makna cinta, tapi badai itu harus diberi kanal; biar dia mengalir sampai jauh. Cinta membuat makna-makna itu jadi jauh lebih nyata dalam rekaman jiwa kita. Bukan hanya itu. Cinta bahkan menyadarkan kita pada wujud-wujud lain dari kita; langit, laut, gunung, padang rumput, tepi pantai, gelombang, purnama, matahari, senja, gelap malam, cerah pagi, taman bunga, burung-burung… tiba-tiba semua wujud itu punya arti… tiba-tiba semua wujud itu masuk kedalam kesadaran kita… tiba-tiba semua wujud itu menjadi bagian dalam hidup kita… tiba-tiba semua wujud itu menjadi kata yang setia menjelaskan perasaan-perasaan kita… tiba-tiba semua wujud itu berubah menjadi metafora-metafora yang memvisualkan makna-makna cinta. Itu sebabnya para pecinta selalu berubah menjadi sastrawan atau penyair… atau setidaknya menyukai karya-karya para sastrawan, menyukai puisi, atau mau belajar melantunkan lagu. Bukan karena ia percaya bahwa ia akan benar-benar menjadi sastrawan atau penyair yang berbakat… tapi semata-mata ia tidak kuat menahan gelombang makna-makna cinta.
Cinta membuat jiwa kita jadi halus dan lembut… maka semua yang lahir dari kehalusan dan kelembutan itu adalah juga makna-makna yang halus dan lembut… hanya katalah yang dapat menguranginya, menjamahnya perlahan-lahan sampai ia tampak terang dalam imaji kita. Puisi “Aku ingin” nya Sapardi Djoko Damono mungkin bisa jadi sebuah contoh bagaimana kata mengurangi dan menjamah makna-makna itu… apakah Sapardi sedang jatuh cinta atau sedang ingin memaknai kembali cintanya? Saya tidak tahu. Tapi begini katanya:
Aku ingin mencintaimu
Dengan cara yang sederhana
Kayu kepada api yang menjadikannya abu
Aku ingin mencintaimu
Dengan cara yang sederhana
Awan kepada hujan yang menjadikannya tiada

Rabu, 17 September 2014

September 17, 2014 0 Comments
Ceritanya tadi barusan buka-buka Iagi pelajaran bahasa arab saat sekolah di man. Ilmu nahwu shorof, fi'il madhi, fi'il mudhori', fi'il amr dkk yg bejibun itu. Masya Allah... sudah lama sekali tidak belajar bahasa arab lagi :'(. Rasanya ingiiiin sekali pandai berbahasa arab, agar mudah mempelajari al qur'an :'(. Tapi ya Allah.... *feeling dizzy
 

Mengintip beranda..

September 17, 2014 0 Comments
Subhanallah walhamdulillah wallahuakbar ! Ketika melihat orang lain berbahagia, hati ini juga ikut berbahagia. Walaupun kadar kebahagiaannya pasti berbeda dong ya antara pengamat dan pemain peran. Dan malam ini sedikit mengintip beranda... alhamdulillah kawan-kawan UNSOED, adek tingkat, teman sejawat dan juga kakak tingkat sedang berbahagia karna telah melaksanakan serangkaian prosesi wisuda bagi ahli madya, sarjana, pasaca sarjana, dan juga keprofesian. Senang memang, sangat senang. Tapi bagi saya, hal yang paling menyenangkan adalah bukan saat prosesi wisudanya, tapi justru saat keluar dari pintu ruangan sidang. Flash back pada 12 bulan silam. Tepatnya 21 agustus 2013 pukul 13.00 wib. Hari dimana saya menjalankan proses sidang. Dari malam sebelumnya hingga pagi harinya, berdebar-debar rasanya. Sampai-sampai saya cerita ke keluarga dan teman terdekat bahwa saya sangat berdebar-debar menghadapinya. Alhamdulillah ditenangkan oleh mereka... and finally alhamdulillah selesai juga dalam tempo waktu sekitar 2 jam. Selesainya sidang, tetiba menangis terisak di depan pembimbing itu sesuatu rasanya, merasa sangat dekaaaaat sekali dengan beliau. Prof Anca itu memang keren, kerennya pakai bingit. Juga Prof Afik, sampai kapanpun beliau berdua adalah tetap menjadi dosen favorit saya :).

Schrolldown lagi beranda ke bagian bawah... dan alhamdulillah lagi, kakak tingkat merayakan bulan september ini dengan barakahNya in syaa Allah. Pasalnya memang mereka berdua melangsungkan pernikahan beberapa hari sebelum prosesi wisuda. Ah...betapa bahagianya hati mereka berdua, diliputi kebahagian dan juga dilapisi keberkahan dalam menggenapkan separuh agamanya. Jugaaaaa dibuat kaget saat buka notif. "Kukuh posted 4 photos in arruhul jadid 09", dan sesaat setelah dibuka dan ternyata isinya.... Subhanallah, bertambah bahagialah hati ini, karna ada undangan khusus buat aruhul jadid untuk menghadiri walimatul 'ursy mba hikmah, kakak tersayang, tercinta dan terkeren. Barakallahu lakuma wa baraka 'alaikuma wajama'a baynakuma fi khoir... mba hikmah, finally, berakhirlah syudah penantian panjangmu. Dan akhirnya sampai pada dermaga mas nya, ciyeee ;) Siapa yang mau hayo raise your hand !! Aku aku aku mauuuuuu ! (langsung sigap angkat tangan) hehehe, in syaa Allah segera ;). 

Ah... Allah itu sudah menggariskannya untuk kita, segala sesuatunya. Coba bayangkan yaa...dalam Al Qur'an sudah tertulis jelas daun yang jatuh sehelai saja sudah ada catatannya. Apalagi tentang sekelumit urusan manusia (yang terkadang manusia itu nya sendiri yang membuat rumit urusannya, selfreminder ini mah). Sudah jelas Allah mengaturnya dengan sangat rapih. Tidak terbayang secara nalar bagaimana caranya Allah mengatur semua urusan makhlukNya dengan detail, sampai urusan hati pulak *siapa yang sanggup membolak-balikkan hati manusia coba?* Itulah Maha Besarnya Allah. Allah itu selalu tau apa yang dibutuhkan hambaNya (noted: bukan yang diinginkan, kalau yang diinginkan mah buaaaanyake pol keinginan manusia itu). Pokonya Allah tiada banding dengan apapun. Kalau tadi saya baru review lagi buku tarbiyah ruhiyah, maqam tertinggi dalam islam adalah syukur. Maka bersyukurlah pada Yang Menciptakan kita, pada Yang Menciptakan semesta, dari sana itulah kita bisa mengambil manfaat apa-apa yang telah disediakan oleh Allah. Bagaimana cara kita bersyukur? dengan meyakini dalam hati, diucapkan dengan lisan dan diamalkan dengan perbuatan, itulah iman. Artinya dengan beriman pada Allah. Menjadi hamba yang taat menjalankan perintahNya dan menjauhi laranganNya (jangan bandel :p). Jika iman telah bersemayam dalam hati, maka menjelmalah ia menjadi ihsan. Dan taukah teman? ternyata maqam ihsan adalah sebuah puncak keimanan. Subhanallah...nikmat sekali ketika sudah berada pada tingkatan ihsan itu. Sangat berharap Allah senantiasa menunjukkan jalan lurusNya, melindungi dan memberikan berkahNya pada setiap langkah-langkah kecil ini.. *aku ingin bertemu Allah dan Rasulullah di jannahNya :) :)

Senin, 15 September 2014

Istana...

September 15, 2014 0 Comments
Saat ini yang aku pikirkan adalah tentang sebuah istana. Apa yang kamu pikirkan tentang satu kata itu? sebuah tempat yang mewah?megah?bergelimang berlian?bertingkat 4-5-atau 10? bisa jadi banyak persepsinya dari masing-masing. Istana yang ada dalam pikiranku sekarang adalah sebuah tempat sederhana, bahkan bisa jadi hanya dari sebuah ruangan berukuran 3x4 meter persegi. Tentunya istana ini adalah istana yang di luar dari 'biasa' nya. Tapi dari sini akan lahirlah generasi rabbani...generasi yang membumikan kalimat la ilaha ilallah. Sudah pasti di dalamnya ada 'benih-benih' baik, ada sepasang insan yang berjuang bersama untuk membangun cinta. Cinta yang dibangun tentunya atas dasar keimanan, sebagai sarana ibadah untuk bekal di akhirat, sebagai bentuk penghambaan pada Penciptanya. Akan tiba saatnya untukku. Satu nama yang menjadi partnerku telah Allah gariskan, tentunya dia adalah orang yang spesial untukku, untuk mujahid/mujahidahku kelak. In syaa Allah akan disegerakan oleh Allah... dan istana itu akan segera terwujud dengan rancangan masa depan dan mimpi-mimpi selangit, dengan jadwal rutin untuk setor hafalan dan muroja'ahnya, istana yang senantiasa menggemakan lantunan indah ayat-ayat cintaNya. Di istana itulah akan terletak hati yang menerima, jiwa yang rela, sikap yang menentramkan dan ada kerelaan untuk berjuang bersama. Oke fiks ! kita akan berjuang bersama yaa, tentu dengan ridhonya Allah :)

Senin, 15 September 2014
Your partner,
Nurul Aulia ;)

Sabtu, 13 September 2014

September 13, 2014 0 Comments
Ar Rahman... aku ingin memelukmu dengan erat, sungguh dengan erat. Aku ingin berlari sekencang-kencangnya untuk segera mencapai garis finish ^^ Ini bukan hanya perkara menghafal, namun lebih dari itu. Ini adalah tentang sebuah perjanjian, yang nanti saat itu tiba bukan saja tetangga atau kerabat yang menyaksikan, tapi Allah dan para malaikat menjadi saksi perjanjian itu. Maka dari itu, aku sungguh ingin memahamimu lebih dalam Ar Rahman ;) :* :*

Bismillah, mudahkanlah prosesnya Allah :)

Senin, 08 September 2014

September 08, 2014 0 Comments
Kalau sudah ada kerelaan untuk menjadi teman hidup, maka tunggu sesaat lagi jalinan perasaan itu akan sah. Sesaat lagi, apa-apa yang haram bagi kita telah menjadi halal atas karunia  Allah. Sesaat lagi, seorang jejaka mulai harus memberikan kelembutan sikap kepada wanita yang beberapa waktu lalu dipinangnya. Sesaat lagi, seorang wanita mulai mempunyai kewajiban untuk bertaba’ul (pengurusan dan pelayanan). Ini kelak di akhirat akan dimintakan tanggung jawab kita. Ada perjanjian yang sangat berat kepada Allah, sehingga Allah memberi hak kepada kita beberapa kesenangan dan memberi  amanah di balik kesenangan-kesenangan itu. Perjanjian ini terikat sesaat lagi, ketika seorang ayah mengucapkan  ijab atas anak gadisnya dan seorang laki-laki mengucapkan qabul (penerimaan) untuk mengikat jalinan perasaan sebagai suami-istri. Inilah akad nikah. Inilah akad yang menjadikan halal apa-apa yang sebelumnya haram, dan membuat berpahala apa-apa yang sebelumnya merupakan dosa.

(Buku berjudul "Kado Pernikahan", karya Mohammad Fauzil Adhim dan Muhammad Nazil)
Buku nya keren banget, dibahas mulai dari memilih pendamping hidup, melamar, selama pinangan, akad plus mengumumkannya, sampai pada malam zafaf pun termasuk jima' dibahas detail sesuai dengan sunnah Rasulullah saw,  recommended banget pokoknya lah bagi yang akan menikah :)

Dan ikatan itu bernama mitsaqan ghaliza...
Cirebon, 9 September 2014