Jumat, 30 Maret 2012

Aku rindu

Maret 30, 2012 0 Comments

Saat fajar menyapa
Ada semburat sinar matahari yang masih malu-malu untuk menampakkan sinarnya
Tapi aku tahu, Dia pasti akan menampakkannya
Karna aku tahu Dia Maha Pemberi Nikmat
Nikmat pagi
Nikmat bernafas
Nikmat mengucap syukur
dan Nikmat mengenal kalian

Dan saat ini, dalam hati ku ada sebongkah rindu pada kalian
Rindu berbagi
Rindu bermesraan
Rindu bercerita
Rindu bermalam bersama
Rindu bertanya
Rindu tertawa
Rindu menangis bersama
Rindu . . . Hanya kata itu yang bisa ku ucapkan saat ini

Astagfirullahal'adziim..
Afwan saudariku,
Entahlah..
Akhir-akhir ini,
Aku merasa semakin jauh dengan kalian
Merasa menjauhkan diri dari kalian
Sibuk dengan ego diri sendiri
Yang tak bisa aku kendali
Sibuk dengan urusan sendiri
Yang tak menentu arahnya
Sibuk dengan rasa
Yang tak kunjung baik pengelolaannya

Teteh, bersediakah kalian berbagi bersama ku lagi??
Pagi ini, aku benar-benar  baru menyadari
Aku sudah punya ade 2
Masih banyak amanah yang harus aku jalankan
Masih banyak lika-liku yang belum aku tempuh
Dan aku masih saja seperti ini
Ingin aku berlari menyusul kalian, tapi aku tak bisa
Ingin rasanya, bahkan sangat ingin aku menyusul
Tapi aku belum bisa berlari lebih kencang

Jalanku lambat
Bahkan lebih lambat dari 'pacil'
ahh. dalam isakan ini, aku jadi tertawa saat menyebut 'pacil'
Sungguh aku rindu kalian....

Bantu aku jauhkan segala yang menghalangi ku untuk berlari
Bantu aku untuk terus dekat dengan orang-orang sholeh
Bantu aku untuk lebih mengenal kalian saudariku
Bantu aku yang mungkin tak peka saudaranya sendiri
Bantu aku yang belum bisa memberikan lebih
Bantu aku yang hanya bisa mengadu sepert ini

Aku rindu pelukan hangat dan mesra kalian... :(
Bantu aku...

hanya bersama mereka !

Maret 30, 2012 0 Comments
Aku ingin berlari !
Aku ingin berlari !
Aku ingin berlari ! DAN
Aku ingin berlari !

Allah...
dekatkanlah hati-hati kami dalam bingkai ukhuwah cinta-Mu
aku ingin mencintai mereka seperti mencintai diriku sendiri
aku ingin berjuang bersama mereka
wahai para pejuang
aku tak mau menghindar lagi
aku tak mau memikirkan rasa yang tak kunjung baik pengelolaannya ini
aku mau bersama mereka Ya Allah..

Ikatlah hati-hati kami dengan cinta-Mu
satukanlah hati-hati kami dalam naungan rahmat-Mu
sedih ketika tidak bersama mereka
yang aku inginkan bersama mereka !



Jagalah diri ini agar senantiasa mengingat-Mu Ya Robb

Selasa, 20 Maret 2012

Kuatkan Kesabaran Ku Ya Rahiim

Maret 20, 2012 4 Comments

Kuatkan kesabaran ku Ya Rahiim...
Kuatkan kesabaran ku Ya Allah...
Kuatkanlah...
Kuatkanlah...dan kuatkanlah !
Aku yang sedang berjuang menaati syariat-Mu,
Aku yang sedang berjuang menjadi diri lebih baik lagi, dan
Aku yang sedang berjuang mengharap cinta-Mu
Engkau Tahu itu,
Sungguh Engkau Tahu itu,
dan entahlah...
seperti merasakan hal yang sama,
sulit untuk diungkapkan,,
dalam diam yang merindu,
dalam diam yang mencinta
dalam diam yang mengharap, dan
dalam diam saat berdo'a.


*Selalu memohon petunjuk-Mu Ya Rahman...

Minggu, 18 Maret 2012

"the final decision: especially for my friendship"

Maret 18, 2012 0 Comments


Ketika membuka pesan-pesannya.

Teringat dahulu.

Teringat motivasinya.

Teringat nasihat-nasihatnya.

(Lagi) menenangkannya dengan kata "Maaf, maaf, maaf, dan alhamdulillah".

Hanya itu yang bisa diucapkan saat ini.

Insya Allah ini keputusan terbaik.

Keputusan yang agaknya butuh energi lebih untuk melakukannya.

Keputusan yang agaknya sulit (sulit bukan berarti tidak bisa *kata dirimu), ya, dan saya berusaha untuk itu.

Di tengah pengerjaan laporan saya yang entahlah kapan bisa selesai.

Saya jadi ketergantungan nasihat-nasihat dahulu.

Dan jadi sedikit sulit untuk bangkit.

Dan jadi harus kerja keras untuk memulihkan motivasi itu.

Dan jadi harus banyak ber-istigfar atas ini semua.

Dan jadi harus banyak say yes to "alhamdulillah" atas ini semua.

Saya harus tahu pilihan dan konsekuensinya.

Saya harus menyiapkan mental baja untuk mempersiapkannya.

APAPUN yang TERJADI.

ya, APAPUN !

Bukan menginginkan keputusan ini.

Hanya saja butuh proses adaptasi dengan keadaan yang baru.

Tanpa nasihatnya dahulu.

(Lagi) itu semua butuh PROSES !

Jumat, 16 Maret 2012

*Mirip sekali

Maret 16, 2012 2 Comments

Waktu 2 jam ternyata tak cukup untuk berbincang-bincang dengan beliau.
Banyak kisah menggugah dari beliau, banyak tausyiah, banyak nasihat, banyak sharing dengan beliau semakin membuat diri ini merasa kecil, merasa tidak ada prestasi yang patut dibanggakan.
Fagfirli Ya Robb... -_-'
Semakin sering sharing dengan beliau, semakin merasa kecil, namun semakin giat berikhtiar memberikan yang terbaik.
Saya tahu, beliau meng-iqob saya karena sayang pada anak didiknya, berharap anak didiknya segera menyelesaikan tugas-tugasnya, berharap agar bisa segera fokus ke penelitiannya, berharap agar anak didiknya memiliki sebuah pilihan dan tahu konsekuensinya. Berat bagi saya melaksanakan iqob itu. Sebuah perjanjian dengan beliau "ketika laporan melebihi hari selasa, 20 Maret 2012, saya tidak mau membimbing dik nurul lagi".
Oh Robb... saya terharu mendengarnya, begiru perhatiannya beliau kepada anak didiknya.
Dengan perjanjian itu, ada tandatangan tanda persetujuan saya dengan beliau, semakin memotivasi saya agar segera merampungkan tugas-tugas yang belum terselesaikan, dan kertas putih itu saya pampang jelas di dinding kamar.
Kesederhanannya, cara berfikirnya, nasihatnya, mirip sekali dengannya.
Trimakasih  Engkau telah mendatangkan sosok beliau,,
Apakah ini dari-Mu sebagai ganti keputusan yang sudah saya buat dini hari itu?
Wallahu'alam...
*Tidak ada kebetulan disebuah pertemuan*

Senin, 12 Maret 2012

00:30

Maret 12, 2012 0 Comments

Dini hari ini. Tepat.

Setelah 3 jam saya mencoba meluapkannya, mencoba menerjemahkan pesan hati ini dalam bentuk tulisan.

Dan baru kali ini, menuliskannya dalam keadaan haru, terisak, tersedak, dan kemudian menenangkannya dengan air wudhu.

Ya, seketika saya selesai menuliskan dan mengirimkan surat yang panjangnya 5 halaman itu dalam bentuk email, hati saya lega.

Setelah berwudhu, lantas bersimpuh lemah dihadapan-Nya. Saya menangis sejadi-jadinya.

Ya Robb, saya hanya mengharap ridho-Mu, sungguh saya hanya ingin mencapai cinta hakiki ini hanya dengan-Mu.

Keputusan ini, sungguh berat saya melakukannya, berkali-kali saya mencoba melakukannya, tetapi selalu terhenti.

Dan dini hari ini, tepat 00:30, saya melakukannya.

Sungguh butuh keberanian yang luar biasa untuk menerjemahkannya. Butuh keberanian saat mengajaknya menikah.

Saya hanya mencoba melakukan yang terbaik bagi-Mu Ya Allah.

Terlepas dari yang dikhawatirkan akan mencemari.

Saya yakin, ada warna yang lebih indah yang telah Engkau tetapkan.

Dan saya yakin, ini yang terbaik untuk saya, Insya Allah.

Bismillah.

dirimu berusaha menjad lebih baik di sana, dan saya pun berusaha menjadi lebih baik di sini.

Dan Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.

Yang pasti, perasaan saya lega Kak setelah confes dan mengajak menikah. Hasbiyallah.

Kamis, 01 Maret 2012

Sebening prasangka hamba-Nya

Maret 01, 2012 0 Comments

Alhamdulillah... *syukur takkan henti pada Ilahi Robbi,

Sebuah kalimat penutup di senja hari ini. Memanjakan diri dengan rebahan di ruang penuh asa, penuh cita, dan pastinya penuh cinta, di kamar kost tercinta. Waktu menunjukkan pukul 17.45. Fiuhhh.... capenya berjalan kaki dari pertigaan sumampir, melewati aula grahawidyatama, kemudian masjid NU, dilanjutkan gg muria, masjid Fatimatuzzahra, pertigaan D3 B.Inggrs, PKM, gg srandil, dan akhirnya sampai lah di rumah kost sederhana no 16, Karangwangkal.

Senja yang penuh semangat dengan derap langkah mengayunkan tumit yang semakin kuat saja menopang tubuh ini. Semangat menjemput janji masa depan itu. Lagi, lagi, dan lagi mengucap syukur pada Allah atas nikmat-Nya. Ya Rahiim... sungguh Engkau adalah sebaik-baik prasangka hamba-Mu. Rezki dan royalti pahala memang tak akan tertukar. Dengarlah kawan, (hanya ingin berbagi), ketika sudah mempunyai niat yang baik itu, azam yang lebih kuat, dan kesiapan mental untuk meraih mimpi itu, maka laksanakanlah ! Bismillah !

Pagi yang sejuk, bersiap kembali menjalani aktivitas menjelang musyker 'mansyur s' (manusia syuro selalu). Kembali diingatkan dan tiba-tiba saja bertemu pak Afik, dosen pembimbing PKL saya. Diajak konsultasi, awalnya saya menolak karna belum menyelesaikan laporannya, tetapi akhirnya mengiyakan. Oke, pukul 10.00 tepat setelah tadi satu jam berada di mushola untuk syuro, menemui pak Afik di ruang kerjanya.

Satu, dua menit menanyakan perkembangan PKL nya 'oh...jelass', dan 10 menit, 20 menit berlanjut ke pembicaraan selanjutnya. Dan eng ing eng.... beliau menanyakan
"siap skripsi setelah PKL selesai dik nurul?".
*jlebb, hah? skripsi pak? wong laporan PKL ajah belum jeh, (dalam hati).
"oh, skripsi ya pak?" (dengan senyam-senyum)
"iya dik, saya lagi kerja sama dengan bina marga, dik nurul bisa ya nanti bantu, iya lah jangan diulur2 lagi lulusnya, mau lulus cepet kan?"
(mau, mau, mau banget pak, segera lulus pada waktu yang diperkenankan-Nya)
"iya, boleh, boleh pak, emang mau penelitian apa pak?" (mencoba awalan yang mengesankan untuk bekerja sama dengan beliau).

panjang lebar, ngalor ngidul, ngetan ngulon, bismillah menerima tawaran itu, insya Allah itu yang terbaik yang menjadi petunjuk-Nya.
*dannn percakapan pagi menjelang siang itu cukup membuat dag-dig-dug, merinding dan gak kebayang, bahagia, sedih haru, seneng tak terkira, Allah Ya Rozaq...

Tidak berhenti sampai di situ. Ketika jadwal hari ini ngajar di daerah  perumahan pasir indah yang tempatnya cukup jauh dari peradaban, alhasil cukup lama saya menunggu angkutan desa di sana, hampir 45 menit. Waktu sudah menunjukkan pukul 17.15. Ya Robb... udah seppi, senja menjelang malam, sendiri, kayak anak ilang, clingak-clinguk, tengok kanan-kiri, ga da angkot biru ituu :(. Dan tiba-tiba dari belakang saya ada ummahat naik mio hitam. Saya tersenyum manis seolah-olah mengenalnya, satu hati, satu faham, satu.... padahal ndak kenal. Beliau akhirnya menawarkan untuk menaiki motornya. Alhamdulillah.... Allah lagi-lagi memberi nikmat itu. Itulah hikmahnya menyapa saudara seiman :). Terus, terus, dan terus, ngobrol singkat dalam perjalanan nuju kampus Unsoed, menanyakan UKKI, teman perkenalannya di majelis-majelis Taklim, dsb. Ya, beliaulah Ibu Ismawati, Allah mengirimkannya disaat saya yang seorang diri sedang mencari kendaraan untuk bersegera melanjutkan agenda selanjutnya,, syukron bu... :), dan perpisahan di sumampir itu menjadi lega hati, serta hanya ucapan do'a yang bisa saya haturkan buat ibu "trimakasih ya bu, semoga Allah membalas semua kebaikan ibu :)".Untuk Pak Afik yang sedang menanti kelahiran anak keduanya, semoga diberi keberkahan selalu oleh Allah :).


*biarkan Allah yang menyegerakan agar indah pada waktunya