Senin, 30 Juli 2012

Aku dan Bulir-bulir

Juli 30, 2012 0 Comments


Bahagia itu sederhana, sangat sederhana.
Melihat bulir-bulir itu sudah mulai bermekaran saja rasanya bahagia, bahkan sangat bahagia. Karna apa? Karna aku yang selalu bersamanya, selalu membersamainya, merawatnya, membesarkannya hingga ia tumbuh menjadi dewasa, hingga ia tumbuh berdiri tegak sendiri, hingga ia bisa melahirkan generasi-generasi yang bermutu lagi selanjutmya. Menjadi makhluk yang siap menumbuhkan biji-biji yang padat berisi. Senang, sangat senang rasanya. Setiap hari memberi asupan nutrisi pada batang, daun dan tempat tinggalnya. Setiap hari menyingkirkan musuh-musuh yang mencoba merenggut nyawanya. Dari  benih, benar-benar saat kau masih benih, saat kau masih butuh penopang yang kuat untuk melindungimu, saat kau butuh  asupan gizi yang sangat baik untuk pertumbuhanmu menjadi dewasa.

Antara hijab dan engkau hai bulir-bulir berisi. Aku rela mengenakan sepasang bahan yang ada di telapak kaki ku itu setiap saat (lamun ieu mah lantaran abdi cinta ka Pencipta, jadi abdi ngiringan syariatna ^_^). Aku rela menyentuhnya ke tanah, aku rela menungguimu di laboratorium berjam-jam hanya untuk mengetahui kadar air yang tepat untuk pertumbuhanmu, berjam-jam dan itu tidak mengenal  waktu. Tidak mengenal lelahnya aktivitas hari-hari itu dengan agenda-agenda lain. Tidak peduli betapa capenya aku. Tidak peduli waktu yang aku gunakan hanya untuk bersamamu. Dan aku mulai bersahabat dengan hal itu. Sangat bersahabat. Hebatnya engkau hai bulir-bulir telah membuat aku jatuh cinta padamu. Jatuh cinta akan proses mu menjadi dewasa. Tumbuh dari batang yang kokoh, tumbuh dari induk mu yang bermutu, tumbuh perlahan namun pasti, dengan tertatih kau mulai memberanikan diri keluar dari batangmu. Dan saat itu pula, aku memperhatikanmu dengan seksama, dengan penuh keindahan, dengan rasa takjub yang luar biasa, dengan rasa syukur tiada henti pada Penciptamu, memperhatikanmu sangat lamaaaaaaaa sekali, seperti seseorang yang sedang  menatap pujaan hatinya *haha, prikitiw :*. Sekali lagi aku jatuh cinta padamu hai bulir-bulir. Dan tahukah kamu? Sebelum kau lahir, aku memilih induk mu yang bermutu. Dan itu pun membutuhkan waktu yang tidak sebentar. Tidak sembarang aku memilihkan induk untuk engkau hai bulir-bulir berisi. Sungguh tidak sembarang. Karna apa? Karna aku ingin menghasilkan bulir-bulir yang bermutu pula. Dan ketika aku memilihkan induk yang bermutu, maka dengan membentuk linier equation tentunya akan terbentuk pula bulir-bulir yang bermutu yang berisi padat dan melimpah.

Dan pagi ini, duduk dengan manis dan tenang sambil tersenyum disamping engkau hai bulir-bulir, dan dengan bahagia aku berdo’a pada Penciptamu. Semoga apa yang aku lakukan ini bisa memberi manfaat bagi banyak orang, semoga tidak ada lagi makhluk yang menyepelekan kehadiranmu, tidak ada lagi makhluk yang menyia-nyiakan kebermanfaatanmu, semoga semakin banyak makhluk yang melihat keajaiban-keajaiban ketika engkau tumbuh menjadi dewasa, ketika engkau tumbuh menjadi bulir yang padat berisi, dan dengan itu semakin banyak pula makhluk lain yang bersyukur pada Penciptamu, merasakan begitu cintanya Allah pada kita, menyediakan berbagai fasilitas alam yang bisa dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya, Allah sangat cinta pada kita saudara-saudaraku, sangat cinta. Jadi teringat tausyiah malam itu “Sebesar apa pun cintamu padaNya, cintaNya padamu tetap jauh lebih besar”. Benar sekali kak ^_^
Sungguh Maha Suci Allah yang telah menciptakan engkau hai bulir-bulir, Maha Penyayang Allah yang telah mengeluarkan engkau dari batang kokoh itu, Maha Kasih Allah yang telah membuat engkau bulir-bulir menjadi bermanfaat untuk makhluk lainnya, Maha Besar Allah yang telah membuat semuanya begitu seimbang termasuk alam raya ini,  Sungguh tidak ada yang mampu melakukan itu selain Penciptanya. Takjub.  Sekali lagi takjub aku melihat proses engkau menjadi dewasa, proses ketika dalam batang yang kokoh ada sesuatu yang  telah tumbuh, sesuatu yang ketika sudah keluar akan menjadi sangat bermanfaat untuk makhluk lainnya, proses ketika bulir-bulir itu sedikit demi sedikit mencoba membuka batang yang kokoh, proses ketika bulir-bulir itu kian berisi, proses ketika semakin banyak saja batang yang membuka, proses ketika makin merunduk, dan seterusnya.  Takjub. Titik pokoknya mah. Dan aku mulai memikirkan bagaimana proses alam itu bisa terjadi, syukur alhamdulillah Allah menciptakan engkau bulir-bulir. Alhamdulillah....

Dan sampai saat ini aku tetap merawatmu penuh dengan pengorbanan dan ketulusan, ketulusan yang tiada tara hai bulir-bulir. Benar apa yang dikatakan Pak Afik, “Rawatlah bulir-bulir ini seperti dik Nurul merawat anaknya nanti”. Bapaaaaakkk, [lagi] kau mengajarkan banyak hal tentang kehidupan alam raya ini. Love you because Allah Pak :). Engkau adalah murobbi ku, engkau adalah teman baikku, engkau adalah orangtua ku, engkau adalah kakak laki-laki ku, engkau adalah guru ku, dan engkau adalah pembimbing akademik ku :).

Seperti anakku. Ya, aku merawat bulir-bulir itu seperti aku merawat anakku kelak hingga ia tumbuh menjadi dewasa, hingga ia tumbuh menjadi anak yang sholih sholihah Insya Allah. Dengan penuh ketelatenan, dengan penuh pengorbanan, dengan penuh kesabaran, dan dengan penuh keikhlasan. Merawat dari ia dalam kandungan, dengan asupan gizi yang sehat, dengan stimulan-stimulan yang bisa membangkitkan kecerdasanmu kelak. Kemudian berjuang dengan penuh pengorbanan antara hidup dan mati untuk memberikan kesempatan kau terlahir ke dunia, anakku. Bahagia. Sangat bahagia ketika engkau terlahir ke dunia, terasa lega, senang, sangat senang ada malaikat kecil yang meramaikan rumahku, sama ketika batang itu mulai melahirkan bulir-bulir berisi, bahagia tak terkira. Kemudian memandikanmu, memberi ASI padamu, menyuapi, merawatmu dengan penuh ketelatenan, pun ketika kau sakit anakku, memperhatikan makanan yang masuk dalam tubuhmu agar imunitasmu kuat, mengajarkan kau bagaimana caranya makan, bagaimana caranya minum, bagaimana caranya duduk, merangkak, berjalan, berdiri dan bahkan hingga berlari, mengajarkan bagaimana caranya memangggil “Umi”, bagaimana caranya memanggil “Abi”, bagaimana caranya membaca a-i-u-e-o, bagaimana caranya membentuk huruf-huruf itu menjadi sebuah kata, bagaimana caranya kata-per-kata itu membentuk sebuah kalimat yang baik, dan bagaimana caranya dari kalimat-per-kalimat itu membentuk sebuah pemahaman-pemahaman baik. Dan yang paling utama yang terpenting adalah bagaimana caranya agar kau mengenal siapa Penciptamu, anakku. Sedini mungkin aku akan berusaha mengajarkan hal itu. Itu suatu kewajiban yang pertama aku lakukan. Bagaimana caranya dan bagaimana caranya, aku akan terus berusaha memberikan yang terbaik untukmu wahai anakku, wahai mujahid mujahidah Allah. (Naluri seorang wanita untuk menjadi madrasah terbaik bagi calon generasi-generasi tangguh). Maka untuk mewujudkan keinginan mulia itu adalah bagaimana saat ini aku berusaha menjadi pribadi yang lebih baik, lebih baik, dan lebih baik lagi karna Allah. Mempersiapkan diri untuk menyambutmu anakku,  ya... untuk menyambutnya kelak suatu saat nanti. Akan tiba pada waktu yang tepat, bersabarlah sholihah ^^

Jumat, 20 Juli 2012

Marhaban ya Ramadhan

Juli 20, 2012 0 Comments

Alhamdulillah....
Sampai juga pada tarawih pertama di tahun ini,
Alhamdulillah hujan membawa berkah, meski hujan tetap melangkah...
Alhamdulillah walaupun kosan sepi, tetapi tidak untuk hati ini, karna ramadhan yang sangat dirindukan tiba, ramadhan tlah tibaaaaaa :D
Alhamdulillah sampai juga pada ramadhan tahun ini...
Alhamdulillah... Alhamdulillah... Alhamdulillah
Segala puji hanya bagi Allah :)
Marhaban Ya Ramadhan...
Yuk berfastabiqul khairat, yuk tingkatkan amalan-amalan yaumi nya, yuk mari perbaiki-perbaiki, yuk ahh capcus menjadi pribadi yang lebih baik lagi :D
Semoga targetan-targetan ramadhan kali ini bisa tercapai, semoga. Aamiin Ya Robbal’alamiin. Bismillah.
Faizaa’azamta fatawakkal’alallah ! ^_^

Rabu, 18 Juli 2012

Nazwa Nurfadillah :)

Juli 18, 2012 0 Comments





10.05 *dering nokia tune
*Tertera di layar HP, phone contac = My Dad. Ha? My dad? Ada apa? Tumben siang-siang nelfon.

“Asslamu’alaikum, pak?”
“Wa’alaikumsalam, mba nunuuuuu....”
“Oalah, cantiiiiikkkk, tak kira Bapak :D. Iya cantik, ada apa sayang?”
“Mba Nunu lagi apa?”
“bla....bla....bla....”

Sudah lama tidak mendengar suaranya, setiap telefon orang rumah pasti dia lagi main. Dan saat tadi, senengnya ditelfon :). Home sick berat. Puasa pertama gak bisa berkumpul dengan mereka :(

Cerita ngalor-ngidul, senyam-senyum, ketawa-ketiwi, tanya-tanya, dan rasa penasarannya untuk tahu keadaan saya dan kampus membuat dia terus bertanya-tanya, bahkan sampai baju yang saya kenakan saat itu pun dia tanyakan, teman yang lagi bersama saya pun dia tanyakan, kalo belajar dikamar dimananya dia tanyakan, temen-temen saya ada berapa ditanyakan, luas kelas di kuliah juga dia tanyakan, sampai Bapak Dosen yang membimbing saya dari mulai orangnya kayak gimana dan asal daerahnya dia tanyakan juga. Hmm... saya senang menjawab pertanyaannya satu per satu dengan sangat detail.

Tiba-tiba saja dia bilang, coba aja kalau ada iPad, bla...bla...bla...
Mba tau ga, koboy junior ada di Jogja, bla...bla...bla...

*dalem hati: What? iPad? Dari mana ni anak kenal kata itu coba? Hah koboy junior?aduuhhhh, PARAH. Udah terkontaminasi. It’s danger. Coba tebak,dia kenal ga ya sama artis cilik jaman saya dulu, kayak trio kwek-wek, joshua,  meisyi, cikita medy, dkk nya. Dia tau gak ya main toklek, salome, gobak sodor, karet, dkk nya. Jaman sekarang memang deh, sesuatu. Acara pemutaran lagu anak kecil saja bahkan tidak ada sama sekali sepertinya. Anak-anak seusia mereka malah lagunya cinta-cintaan. Mau dibawa kemana ya masa depan generasi bangsa ini? Prihatin.

Catatan untuk para orang tua dan calon orangtua, untuk tidak mengajarkan anak-anak kita nantinya menonton acara televisi  yang saat ini acaranya bisa menurunkan imunitas anak-anak kita.

Dan saat tadi juga, tibalah pembicaraan kita pada sekolah ngajinya. Gimana-gimana ngajinya? Lancar? Hafalannya sampe mana? Dan langsung deh tak coba suruh menghafal surat itu. Al Bayyinah.
Mendengar suaranya, jadi tambah kangen, suaranya merdu, tartil membacanya, adem, tenang, sampe saya terdiam saja mendengarnya. Tadi saja, saya pun setor muroja’ah ke dia. Dan dia mendengarkan dengan seksama. Bahkan bacaannya dia lebih baik. Malu saya -_-. Hafalannya untuk usia 8 tahun kayak dia mah da, menurut saya lumayan bagus. Dengan tertatih, dia berusaha mengingat-ngingatnya, cukup keras usahanya dalam mengeja ayat per ayat  itu. Dan saya senang mendengarnya :D, yaa walaupun kadang-kadang suka rewel alias bandel, hihi. Jadi anak yang sholihah ya cantik :)

Alhamdulillah, beruntung kamu dek... sejak dini belajar di taman Qur’an yang subhanallah bisa membawamu ke derajat yang lebih tinggi, Insya Allah. Jangan kayak kakak mu ini ya, yg telat belajarnya. Tidak, saya tidak menyalahkan orangtua, mungkin hanya saya saja yang tidak bisa memaksimalkan kemampuan untuk memahaminya. Dan saat ini, saya masih belajar, bahkan saya pun bisa belajar dari dia.

Catatan untuk para orangtua atau calon ayah dan ibu, mulailah mengajarkan anak-anak kita mengenal islam sedini mungkin, bahkan saat dalam kandungan pun, kita calon ibu harus sudah mengenalkannya. Sering-seringlah membaca ayat-ayat Qur’an, sering-seringlah mendengarkan ayat-ayat indah itu. Dan taukah? Saat dibacakan ayat-ayat indah itu, subhanallah....  janin itu benar-benar sujud!  Takjub saya melihatnya saat di USG. Kepingin punya anak tahfidz qur’an, subhanallah :)
*saya nya aja udah sampe mana hafalannya coba? Ngelus dada -_-

Dan saat lagi asik-asiknya cerita tentang sekolahnya, tiba-tiba saja nut nut nut nuuuuuuttttt.

Haaaa... langsung sms masuk “Maaf mba, tadi soalnya ada layanan pulsa, mau tak telfon lagi tah?”
“Oh, nanti lagi aja juga ga pa pa de, mba nya juga mau ke laboratorium. Miss you cantik, I love you because Allah... :D”
“Love you kakak ku yang aku sayang”

*Tersenyum saya membaca ketikan smsnya :)
Tumben dia cerita-cerita sampe lama banget, kangen mba Nunu ya dek? mba juga kangeeenn ^_^

Sembilan puluh menit Insya Allah cukup mengobati kerinduan pada Najul... :)

Lagi ngapain si dek? 


*pose yang aneh, tapi lucu ^^

Minggu, 15 Juli 2012

Isbhir Nurul

Juli 15, 2012 0 Comments

Haduuuuuhhhh. ngeluh bukan ya ini? ga kan ya? curhat ga ya namanya ini? ga juga kan ya? terruusss apa namanya nurul? apa iya ya? Sesuatu banget deh bulan ini, pengen kemana-mana gak bisa. Jaulah ke banjarnegara, ke purbalingga, ke pemalang, ke brebes, ke cilacap serba gak bisa semua. Bahkan yang deket aja ke Ajibarang kagak bisa. Ya Allah..... padahal pengen banget ketemu temen-temen yang lagi pada KKN di sana. Pengen banget ketemu temen yang lagi pulang kampung dari Malang. Pengen banget rihlah bareng ArJ, pengen banget iniiiii dan ituuuu.

Dan bahkan sampai hari ini, tawaran menggiurkan untuk menghadiri IMSS pun terus menghampiri. Oh Allah..... itu acara keren ! itu acara luar biasa ! materi-materinya keren ! pembicara-pembicaranya oke ! bayangkan hampir ada 2000 ADK berkumpul di sana, dari seluruh daerah di Indonesia (waw amazing), bisa bertemu saudara-saudara seiman, orang-orang hebat, orang-orang yang telah berjuang untuk dakwah kampus. Ya, mereka sudah berkumpul di sana, sedangkan saya? masih di sini -_-.

Ini salah satu status FSLDK tadi siang di jejaring sosial , jadi tambah kepingin ke sana :'(
Bandung 14 Juli 2012 pukul 10.20, gegap gempita Sabuga Bandung bergemuruh dalam pembukaan INTERNATIONAL MUSLIM STUDENT SUMMIT 2012-FORUM SILATURAHIM LEMBAGA DAKWAH KAMPUS ke 16 (IMSS2012-FSLDKN XVI) yang dihadiri hampir 2000 Aktivis Dakwah Kampus (ADK) seluruh penjuru Sabang sampai Merauke dan ada juga dari Malaysia, Philipina, Bangladesh, Turki, Mesir, dan lain-lain.

Achmad Rochfi’I selaku ketua Pusat Komunikasi Nasional (PUSKOMNAS) FSLDK INDONESIA mengatakan IMSS2012-FSLDKN XVI Merupakan wadah yang sudah dimulakan sejak 26 tahun yang lalu di UGM 26 Mei 1986 . kegiatan ini diharapkan dapat memaksimalkan waktu yang diberikan untuk sama-sama merumuskan langkah FSLDK INDONESIA kedepan dengan pemikiran-pemikiran strategis , dapat saling bertukar informasi antar sesama ADK , menyampaikan hasilnya kepada ADK dan Lembaga Dakwah Kampus di daerahnya serta mengokohkan kembali peran syiar menju dakwah FSLDK GO INTERNASIONAL.

Prof. Ahmaloka, PhD. Selaku rektor ITB Bandung, menambahkan Pendidikan bukan sekedar untuk mendalami ilmu dan tekonologi. Pendidikan yang utuh adalah pendidikan yang bukan hanya membangun intelejensi umum tetapi juga intelejensi religion sehingga ketika menjadi sarjana bukan hanya otak kirinya yang tajam tetapi juga otak kanan dan nurani yang tajam sehingga dapat dimanfaatkan untuk masyarakat yang lain. ADK menjadi agen pubah, dan kami pun menyambut baik dan bangga dengan pelaksanaan IMSS2012-FSLDKN XVI di ITB.
Dewasa ini Ilmu Pengetahuan dan Teknologi akan menjadi senjata di tangan yahudi, dan akan digunakan masyarakat dalam kehidupan sehari-hari, maka seharusnya umat islam ambil alih dan saya berpesan :
1. Ditangan ADK dunia menunggu perbaikan
2. Jangan lupa senantiasa berdoa apa yang kita inginkan diberi berkah oleh ALLAH SWT.

Menurut Azward Ahmad Badawi selaku Ketua pelaksana IMSS 2012-FSLDKN XVI, harapannya dapat membuat gerakan FSLDK menjadi lebih inklusif dan konkrit. Sehingga kedepannya gerakan FSLDK dapat didukung oleh berbagai pihak baik masyarakat maupun pemerintas h.

Bersua Tak Sekedar Sapa
Bervisi Tak Sekedar Mimpi

Oleh : ISU PUSKOMNAS FSLDK INDONESIA

Dan ketika bertakbir, subhanallah pasti merinding, pasti bergemuruh. Jangankan yang di sana, yang di audithorium dengan kapasitas 700 mahasiswa saja merinding dibuatnya, ini apalagi hampir 2000 orang. Allah.... pengen banget dateng.... padahal ini hanya 2 tahun sekali apa ya kalo ga salah? *meweeeeekk saya :'(. Gregetan deh !



Isbhir sholihah . Isbhir ! ayo balik lagi prioritas kamu apa? tujuan awal kamu apa? fokus penelitian dan beramal hidami bukan? apa kamu belokkan tujuan kamu? oh tidaaakkkk, FOKUS ! FOKUS ! dan FOKUS ! Isbhir sholihah, sekali lagi isbhir ! akan ada gantinya ko, percaya deh. gitu ya? masa si? heuh. oke, iya-iya saya percaya akan ada gantinya *padahal mewek dan nyesek :'(

Sabtu, 14 Juli 2012

Pengokoh Dakwah

Juli 14, 2012 0 Comments



Senja ini... beliau memulai halaqoh dengan penuh kekhusyu'an, dengan penuh keteduhan, dengan bashirahnya yang kuat, beliau bisa memahami kondisi mentee nya yang sedang galau, oh tidaaakk embaaaaaa *tau aja >.< Dan dengan lemah lembut beliau memulainya dengan mengucap basmallah.

Baiklah... saya hanya ingin share saja
Bismillahirrahmanirrahiim
Memang seperti itulah dakwah. Dakwah adalah cinta. Dan ia akan meminta semuanya dari dirimu. Sampai pikiranmu. Sampai perhatianmu. Berjalan, duduk, dan tidurmu. Bahkan di tengah lelapmu, isi mimpimu pun tentang dakwah. Tentang umat yang kau cintai. Subhanallah... saya sampai hafal kalimat itu, karna dari seringnya mendengar. Ya, kalimat cinta tentang dakwah dari K.H. Rahmat Abdullah...

"Istiqomah", tidak ada yang dapat mengetahui sebuah keistiqomahan, karna ia adalah sebuah rahasia yang akan terus kita kejar. Dalam dakwah, bukan perjalanan yang mulus-mulus saja, namun penuh lika-liku dan peliknya masalah, maka dari itu, harus ada pengokoh dakwah. Apa saja yang ada dalam pengokoh dakwah? Baiklah, kita coba share satu per satu yuk...
Dalam karakteristik dakwah ada 'Amaliyatudda'wah (Asy-Syarh: 7) ==> Dakwah ada karena ada masalah, dakwah ada karena ada sesuatu yang harus diselesaikan. Karaktersitik utama 'amaliyatudda'wah yaitu jangan mencari zona nyaman dalam dakwah, dakwah itu penuh onak dan duri, dakwah itu pahit, dan hanya sedikit pula yang mau menempuh jalan itu. Namun yakinlah, dibalik itu semua ada sebuah ganjaran besar yang telah Allah persiapkan.

'Amaliyatudda'wah akan senantiasa segar, akan senantiasa berdenyut jika ada bithonatudda'wah (Ali-Imran: 118) yang  artinya teman kepercayaan. Dalam ayat tersebut dijelaskan bahwa janganlah menjadikan teman kepercayaan diluar agama islam. Teman kepercayaan ini ibarat kain furing, tidak terlihat namun sangat dibutuhkan *bagi pakaian tipis. Teman kepercayaan ini tidak pernah unjuk gigi, namun fungsional.

Sama halnya ketika dahulu Rasulullah memiliki teman kepercayaan. Ketika dakwah era Mekkah digencat, Hudzaifah yang diminta Rasulullah menginap di kemah Abu Sufyan (musuh) untuk memata-matai. Subhanalllah... begitu besarnya pengorbanan beliau. Bayangkanlah, memata-matai di tempat musuh, akan sangat besar resikonya. Kemudian ada lagi sahabat Rasulullah, lupa tapi namanya siapa -_-, *note: kayaknya mesti buka-buka lagi deh karakteristik dakwah Rasulullah, kalo yang ginian aja lupa, tapi kalo hal yang lain aja inget teruusss, prihatin deh gue :(

Pada intinya sahabat itu (sebut saja Fulan) memegang buku berisi daftar nama-nama orang munafik. Rasulullah berpesan jangan sampai ada orang lain yang tahu, siapapun tak terkecuali. Kala itu Umar ingin sekali tahu daftar nama-nama orang munafik yang ada di buku itu, apakah dirinya termasuk daftar orang-orang munafik itu. Beliau sangat penasaran, tetapi sahabat Rasulullah yang diberi kepercayaan memegang buku itu tetap menolak untuk memberikannya pada Umar, karna sahabat itu sudah diberi kepercayaan Rasulullah dan akan menjaganya walau apapun yang terjadi. Itulah bithonatudda’wah.

Pertanyaannya adalah, sudahkah kita menjadi teman kepercayaan wajihah kita? Sudahkah kita menjadi  kepercayaan qiyadah kita? Dan sudahkah kita menjadi teman kepercayaan kawan-kawan seperjuangan kita? Jawabannya ada dalam diri masing-masing, menjadi bahan renungan diri sendiri juga :(

Nah, mungkin langung saja ke pembahasan intinya yaitu 6 pilar pengokoh dakwah
1.  Dukungan dan sambutan yang beragam (Ali Imran: 146)
Dalam ayat ini dijelaskan bahwa banyak nabi yang berperang didampingi pengikutnya yang bertaqwa. Didampingi pengikutnya, inilah yang disebut dukungan. Dukungan ini tidak hanya berbentuk dari orang-orang atau pengikutnya saja, tetapi bisa dari keluarga dan materi. Seperti Almarhumah Ustadzah Yoyoh Yusroh, beliau berdakwah didukung oleh keluarganya yang sangat kuat. Kalau kita memiliki waktu dari jam 6 pagi sampai jam 9 malam, sedangkan beliau itu subhanallah sekali sampai jam 3 pagi pun beliau masih berdakwah, ya karna dari keluarganya pun mendukung sangat kuat. Kemudian dukungan dalam bentuk materi. Benar saja, ketika dakwah didukung dari materi yang cukup kuat, maka akan memudahkan. For example ketika sebuah wajihah dakwah ingin mengadakan agenda syiar yang besar-besaran, namun karna tidak ada dana atau sumber dana kurang, maka kelancaran dalam dakwah akan sedikit terhambat. Maka dari itu, kita harus mendekati stake holder yang terlibat atau yang ber-doeit.
2.  Soliditas internal yang kuat (As-Saff: 4)
Ayat ini yang menjadi bagian ayat hafalan favorit ketika tekad 2 kalo gak salah. Yang bunyinya adalah “Sesungguhnya Allah mencintai orang-orang yang berperang di jalan-Nya dalam barisan yang teratur, mereka seakan-akan seperti suatu bangunan yang tersusun kokoh” dan Q.S Ali-Imran: 103.
Disinilah yang biasanya menjadi permasalahan klasik. INTERNAL == > UKHUWAH. Jangan sampai kita yang menjadi trouble maker, janganlah membuat keresahan-keresahan di internal. Hingga retaknya uhuwah yang terbangun. Kalo kata temen satu lingkaran kemarin sebutan hal ini yaitu GGJ, apa itu GGJ? GGJ adalah kependekan dari Galau-Galau Jama’ah. Hehe, mba...mba...ada-ada aje dah. Bagaimana mau show-up ke orang-orang yang tidak menyukai islam (alias musuh-musuh islam) kalo internalnya aje gak solid. Buatlah mereka tersentuh dengan ajakan kita, buatlah mereka bergetar ketika dibacakan ayat-ayat Allah ataupun ketika diucapkan kalimat yang baik. Yuk, kembali solidkan-solidkan, seperti bangunan yang kokoh itu, dimulai dari diri sendiri dulu yak, yuk mari solidkan diri kita masing-masing terlebih dahulu :)
3.  Sistem yang benar dan realistis
Ini jelas menjadi pengokoh dakwah. Bagaimana tidak, sistem ini yang menjadi kekuatan dalam berdakwah, bagaimana strategi-strategi yang dibuat untuk dijalankan oleh penggerak-penggerak yang ada dalam sistem itu. Sistem yang dibuat baiknya ya yang realistis namun tetap optimis akan tercapai visi itu.
4.  Kemampuan dan keahlian yang mumpuni (Al Isra’: 84)
Ini yang sedang saya gali, terus, terus dan terus mencari keahlian yang dimiliki, kalo kata orang-orang si “Baca dirimu, yakinlah bahwa kamu akan menemukan sisi dan potensi yang ada pada dirimu”. Ayo kawaaaannn, mumpung masih jadi mahasiswa, ayo curahkanlah segala potensi yang ada !! manfaatkanlah kesempatan menjadi mahasiswa untuk mengembangkan diri, untuk menemukan talenta yang ada pada diri. Jangan sia-sia kan itu !! dunia kampus ini, mungkin bukan yang sebenarnya, maksud saya masih pembelajaran. Berbeda ketika pasca kampus, ketika kita masuk ke masyarakat. Tuntunan dan persaingan hidup itu akan ada. Tidak ada lagi kata “Jangan ane akh”, “Jangan ane ukh”, “Si Fulan sajalah, ane tidak PD”, “Si Fulan sajalah ane gak bisa” “Ane ada agenda”, dan bla bla bla... bukan seperti itu. Kamu ya harus kamu. Kita ingin menjadi bithonatudda’wah bukan?? Maka persiapkanlah untuk dakwah nyata, pada posisi apapun pasca kampus, harus memberi sumbangsih yang riil, dan yang pasti harus mengenal diri kita sendiri.
5.  Meningkatkan kemampuan berkonfrontasi (Al Anfal: 60)
Kalo kata murobi saya, “Jangan sampai berada pada zona nyaman saja, nanti tidak punya imunitas”. [lagi] sudah disampaikan di awal bahwa dakwah tidak hanya interal saja, tetapi show-up. Konfrontasi di sini tidak selalu negatif, tetapi bagaimana dengan hikmah dan pengajaran yang baik. Inget terus ya Q.S An Nahl ayat 125, salah satu ayat tentang dakwah “bil hikmati wal mau’idhotilhasanah”. Kalo kita rela menghibahkan diri kita untuk dakwah, maka sejatinya kita akan selalu membersamai dakwah itu dengan terus belajar, belajar, dan terus belajar.
6.  Menguatkan iklim tarbiyah (Al Hajj: 77)
Ini nih yang fundamental dalam pengokoh dakwah. HALAQOH. Jadikanlah halaqoh ini sebagai suatu kebutuhan, bukan kewajiban. “Kalo jadi pengurus ya harus halaqoh”, ada kalanya memang seperti itu, tetapi bukan juga dijadikan harus, tetapi saya butuh ini ! kita butuh ruang-ruang halaqoh ini untuk sebuah penjagaan apabila kita futur, ruang-ruang untuk menambah tsaqofah kita. Dan lagi, rasa yang harus dihidupkan dalam sebuah halaqoh. RASA. Jadikanlah rasa itu spesial, dan memang spesial bukan? Bisa merasakan nikmatnya berbagi dengan saudara seiman, merasakan nikmatnya ukhuwah tanpa batas, mengetahui qodoya masing-masing temen lingkaran, sharing apapun itu yang ingin disharing, nikmat kan? Dan ketika mulai mengering, ketika rasa itu mulai pudar, maka CARI lah ! cari lah sebuah rasa untuk menghidupkan kembali. Dengan apa menghidupkannya? Dengan THOLABUL ILMI ! ya, hanya dengan tholabul ilmi kita bisa mendapatkan ruh itu kembali, rasa itu kembali.


Kawan... jadikanlah ruang-ruang itu, aktivitas-aktivitas itu sebagai pintu mendekatkan diri pada Allah, sebagai sarana mendapatkan ridho-Nya. Yuk mari ah perbaiki, mari hidupkan ruh itu kembali. Keep HAMASAH !!
Yang benar datangnya dari Allah, dan yang salah semata-mata dari saya dan mohon perbaikannya.

*sharing with my beloved murobi di senja yang indah :)

Rabu, 11 Juli 2012

Sekre Kita

Juli 11, 2012 0 Comments

 
Teteh.... taukah kamu? Aku lagi liat-liat foto dan nonton video yang dulu-dulu. Waktu tekad 1 2010, 2011, waktu kumpul ArJ, waktu musang, waktu pelantikan, waktu masak-masak keputrian, waktu career sharing, waktu tekad 2, waktu ke dieng, waktu aksi ramadhan, waktu rihlah ke ketenger, curug cipendok, ke cilacap, baturaden, waktu GS, waktu be smart, waktu expo, waktu kerja bakti sekre dan mushola, waktu launching pengurus, waktu oprec, waktu mentoring, waktu silaturahmi akbar, foto-foto mba-mba nya dan mas-mas nya yang angkatan 2005, 2006, bahkan sampai video GeJe kita pas makan-makan di jaelani pun aku tonton (hehe). Ahh..... masa itu... gak akan pernah terulang lagi. Aku ko kangen yak? Udah lama juga ga rihlah, udah lama juga ArJ gak kumpul-kumpul lagi. Tapi sekarang-sekarang sepertinya tidak mungkin bisa karna sudah pada berangkat KKN dan PKL.

Huaaaa... setahun lagi ya insya Allah, dan kita masih punya banyak PR -_-

Teteh... taukah kamu teh? Aku kenal kamu saat kita jadi sie acara di tekad 1, tepatnya 2 tahun lalu. Dan kita menjadi dekat sampai saat ini. Seneng rasanya, coba aja dulu aku ga dilist masuk acara, mungkin ga sedekat saat ini dengan dirimu teh, atau memang sudah ditakdirkan bersama ya teh? Hehe.

Dan taukah? Sekarang sekre kita dengan tampilan baru, dengan warna baru, warna hijau yang meneduhkan, sampai musholanya pun sama dengan tampilan baru *sayang, gak sempet difoto. Kita yang standby di sini sampai menjelang lebaran, harusnya sering-sering tengok ni sekre, harus sering-sering bersih-bersih, karna kalau bukan kita siapa lagi?

Dan tahukah kamu teh? Tempat ini, tempat ini yang nantinya akan sangat kita dirindukan, akan sangat teh.
Maka dari itu, yuk manfaatkan waktu sering-sering main ke sini *lohh, main doang?? Ya gak lah... pasti dirmu lebih paham itu teh :)

*with jauzaa

Rindu

Juli 11, 2012 0 Comments

Di sini... rindu itu masih terasa, sangat dan bahkan memaksa pemiliknya untuk meluapkannya, bagaimana tidak... 5 tahun itu bukan waktu yang sebentar bagi saya. Namun Allah berkata lain “Simpanlah, sampai waktunya tiba”.

Di sini... rindu itu masih bertanya-tanya, mengapa? mengapa sangat? mengapa hingga membuat pemiliknya tak mengerti rasa apa ini dan saya bingung, dirimu pun bingung, dan pada akhirnya kita sama-sama menjadi bingung. *rasa itu memang aneh -_-. Saya benar-benar bingung tak mengerti. Dan lagi kalimat itu yang menjadi pamungkas "Sampai waktunya tiba" *entah kapan :(

Dan tahukah?? Saat ajakan itu menghampiri, sejujurnya saya sangat ingin menikmati alam bersama, juga dengan temanmu, sangat ingin, karna akan sangat langka momen itu. Namun [lagi] saya berusaha menahannya dan juga memang tak bisa meninggalkan yang di sini. Pun ketika dirimu menerka-nerka tentang statusmu, tenang rindu, tentang rasa yang tertawan, saya hanya tersenyum simpul menjawabnya. Setiap apapun itu tentang rasa ini, saya berusaha selalu melibatkan Allah dalam setiap pengambilan keputusan. Karna saya tak ingin hanya sekedar pertemuan tanpa kejelasan untuk apa, saya tahu Allah mendengarkan kata hati ini, dan saya ingin ada selalu ridho Allah yang membersamai, cukup itu. Itulah mengapa sebabnya saya menahan rasa yang tertawan itu, hingga tidak mencemari rasa yang seharusnya bening dan tulus. Hanya Bening dan Tulus. Biarlah saya menyimpan rasa yang tertawan itu dengan rapat *walaupun butuh usaha yang sangat kuat. Jika dirimu mengerti, alhamdulillah, tetapi jika dirimu belum mengerti rasa ini, biarlah saya saja yang mengerti karna akan selalu ada Allah Yang Maha Memahami.

Semoga Allah menjaga diri ini agar tak melampaui rindu pada-Nya,
Semoga Allah ridho menjaga iman yang ada dalam hati ini, 
Semoga Allah selalu menjaga hati ini agar tetap bening dan tulus, 
Dan masih di sini... rindu itu masih tersimpan sangat rapih, sampai waktu dengan kejelasan itu menghampiri, sampai izin itu datang mendekati dan tentunya sampai Allah meridhoi :). Dan ketika rindu itu datang menghampiri, yang dapat saya lakukan adalah berdo'a untuk yang dirindukan.


Mungkin saya saja yang salah mengarti, namun tetap masih di sini, saya hanya ingin mengucapkan trimakasih kak, trimakasih banyak atas segala kebaikan yang diberikan :)

*masihtentangmulagikakdangaktausampaikapanakanmenulistentangmu


Selasa, 10 Juli 2012

Allah Ghoyatuna

Juli 10, 2012 0 Comments


Palestina Tercinta
By: Shoutul Harokah


Untukmu jiwa-jiwa kami
Untukmu darah kami
Untukmu jiwa dan darah kami
Wahai Al-Aqsho tercinta

Untukmu jiwa-jiwa kami

Untukmu darah kami
Untukmu jiwa dan darah kami
Wahai Al-Aqsho tercinta

Kami akan berjuang

Demi kebangkitan Islam
Kami rela berkorban
Demi Islam yang mulia

Untukmu, Palestina tercinta

Kami penuhi panggilanmu
Untukmu, Al-Aqsho yang mulia
Kami kan terus bersamamu

Untukmu, Palestina tercinta

Kami penuhi panggilanmu
Untukmu, Al-Aqsho yang mulia
Kami kan terus bersamamu

A aa aaaa
A aaa aaa
A aaa aaaa a a a aa
A aa aaaa
A aaa aaa
A aaa aaaa a a a aa

Kami akan berjuang
Demi kebangkitan Islam
Kami rela berkorban
Demi Islam yang mulia

Untukmu, Palestina tercinta

Kami penuhi panggilanmu
Untukmu, Al-Aqsho yang mulia
Kami kan terus bersamamu

Untukmu, Palestina tercinta

Kami penuhi panggilanmu
Untukmu, Al-Aqsho yang mulia
Kami kan terus bersamamu

Untukmu jiwa-jiwa kami

Untukmu darah kami
Untukmu jiwa dan darah kami
Wahai Al-Aqsho tercinta

Ya Robbi, izinkanlah kami

Berjihad di Palestinamu
Ya Alloh, masukkanlah kami
Tercatat sebagai syuhadamu

Ya Robbi, izinkanlah kami

Berjihad di Palestinamu
Ya Alloh, masukkanlah kami
Tercatat sebagai syuhadamu
Tercatat sebagai syuhadamu
Tercatat sebagai syuhadamuuu

Pagi-pagi... mendengarkan lagu-lagu shouhar, lagu-lagu izzis yang menggetarkan, yang menggempurkan, yang membangunkan hati ini yang sedang tertidur pulas -_-, bahkan mungkin sangat pulas. Lihatlah dunia luar, lihatlah ! banyak sekali problematika-problematika umat, umat yang kau ucapkan ! bukan personal ! mereka yang jauh di sana membutuhkanmu ! membutuhkan uluran tanganmu ! membutuhkan langkah konkretmu ! tapi kenapa kau di sini hanya duduk terdiam, hanya memikirkan diri sendiri, hanya memikirkan masalahmu.

Tidakkah kau memikirkan mereka? Tidakkah kau mendo'a kan mereka? Mereka yang usianya jauh dari kita sudah memegang senapan untuk memerangi zionis, memerangi dengan keberanian yang sangat luar biasa, merelakan masa kekanakannya demi menegakkan islam, demi menegakkan agama Allah. Allahu Akbar ! Bagaimana dengan kita??

Merinding... merinding mendengarkan lagunya lagi, merinding menonton filmnya lagi, merinding melihat gambar-gambarnya lagi :'(. Saya di sini hanya bisa mendo'a kan engkau wahai saudara-saudariku, wahai engkau mujahid-mujahidah Allah, yakinlah Allah mencatat besarnya perjuanganmu, jangankan yang besar, sebesar bji zarrah pun Allah mencatatnya, dan tidak ada sesuatupun yang luput dari balasan Allah, tsiqohlah saudaraku :)

Inget expo, inget ospek, inget pergulatan itu, inget argumen-argumen itu, inget gerilya itu, inget malam itu, ketika pemira dimenangkan oleh yg namanya “wagu dan sepakat”,  inget palestine itu, inget perjuangan Beliau, inget perjuangan sahabat-sahabat B... :’(

Benar saja bedah film yang diadakan temen2 kaderisasi, "Menghirup Semangat dari Negeri Palestine". Benar-benar membangkitkan semangat lagi, menghidupkah hati ini lagi untuk peduli sesama muslim...  




Bingkai Kehidupan
By: Shoutul Harokah
Mengarungi samudra kehidupan,
Kita ibarat para pengembara
Hidup ini adalah perjuangan,
Tiada masa tuk berpangku tangan

Setiap tetes peluh dan darah,
Tak akan sirna ditelan masa
Segores luka di jalan Allah
Kan menjadi saksi pengorbanan

Allah ghoyatuna
Ar Rosul qudwatuna
Al Qur'an dusturuna
Al Jihadu sabiluna
Al Mautu fi sabilillah, asma amanina

  Allah adalah tujuan kami,
Rasulullah teladan kami
Alqur'an pedoman hidup kami,
Jihad adalah jalan juang kami
Mati di jalan Allah adalah,
Cita-cita kami tertinggi

Mengarungi samudra kehidupan,
Kita ibarat para pengembara
Hidup ini adalah perjuangan,
Tiada masa tuk berpangku tangan

Setiap tetes peluh dan darah,
Tak akan sirna ditelan masa
Segores luka di jalan Allah
Kan menjadi saksi pengorbanan

Allahu ghoyatuna
Ar Rosulu qudwatuna
Al Qur'anu dusturuna
Al Jihadu sabiluna
AlMautu fi sabilillah, asma amanina

  Allah adalah tujuan kami,
Rasulullah teladan kami
Alqur'an pedoman hidup kami,
Jihad adalah jalan juang kami
Mati di jalan Allah adalah,
Cita-cita kami tertinggi
Cita-cita kami tertinggi

Denger lagu ini inget expo tahun pertama menjadi pengurus, dan kembali diingatkan saat menjadi mahasiswa baru yang mengantarkan saya pada jalan ini :)

Ini Langkahku
By: Shoutul Harokah

aa... Ini langkahku
Aaa... Terus melaju
Aaa... Ini langkahku
Aaa... Bangkitkan jihad

Ini Langkahku yang kan kuayun

Walaupun payah tak akan jera
Ini langkahku kan trus melaju
Setegar karang bangkitkan jihadku

Aral rintangan datang menghadang

Tapi syurga di bawah kilatan pedang
Hancurkan kedzaliman
Tegakkan keadilan

Pastikan langkahmu wahai pejuang

Dengan Al-Qur'an menjadi pedoman
Hembuskanlah angin pembaharuan
Karena kita khalifaturrahman 

Inget dauroh itu, inget dm itu yg sejujurnya ingin aku ikuti -_-
 , inget saat temen-temen suksesi pemira, suksesi pencalonan presbem, subhanallah saat itu... luar biasa perjuangan temen-temen hingga kemenangan datang, dan dengan mengucapkan innalillahi wa innailaihi roji'un engkau memulai menjalankan amanah itu... dan saya yakin, do'a rabithah selalu ada dari saudara-saudara disekitarmu, ada ikhwah yang selalu ada membantu..

Teruslah bergerak, bergerak, dan bergerak, dengan semangat baru untuk memperbaiki diri, selalu. Selalu memohon petunjuk Allah untuk membersamai aktivitas yang memberi manfaat. Dan selamat berjuang kawan :)

Allah Ghoyatuna

Pagi ini . . .

Juli 10, 2012 0 Comments

Pagi ini, pagi yang sejuk, pagi yang indah, pagi yang segar, pagi yang hijau, pagi yang hangat, pagi dengan hirupan udara yang terasa bebasnya, itu nikmat-Mu Allah :)

Lega ! lega untuk semester 6 ! lega dari seminggu kemarin yang subhanallah.... sesuatu banget, padat merayap, benar-benar merayap. Semoga hasilnya memuaskan dan berkah. Semoga. 


Dan tahun ini, untuk ketiga kalinya jadi panitia ospek... trimakasih teh sudah menanyakan kesediaan itu pada diriku, dan itu artinya masih ada kesempatan untuk berfastabiqulkhairat, jazakillah cantik :). Semoga dimudahkan dan dilancarkan untuk mengajak kebaikan di sana, semoga Allah selalu membersamai langkah kecil kita ini ya teh :)

Dan hari ini, rasanya seneng bisa masuk 30 besar IMSS writing compettion, dibukukan lagi :), jadi pengen cepet-cepet beli bukunya. Jadi tambah semangat untuk menulis, menulis, dan menulis lagi. Semoga bisa kayak mba Fifi yang jago nulis :). Semoga dengan menulis bisa meninggalkan jejak-jejak yang baik dan terkenang :)

Dan lagi hari ini juga, untuk kesekian kalinya. Rasa itu...
Hey, kamu yang di sana... Padahal sudah ada di sini, dan padahal mungkin tinggal selangkah lagi, padahal mungkin hanya sekedar, bisa detik itu juga saya mengatakan "ya, bisa". Awalnya memang sangat ingin. Tapi taukah? Allah telah memantapkan hati ini. Bertemu hanya untuk sebuah kejelasan untuk apa yang datang dari ketetapan-Nya. Allah akan menjawab rasa itu ko saat tiba waktunya :). Biar Allah saja Yang Mengaturnya... :).

Kamis, 05 Juli 2012

Yuk Ngaji :)

Juli 05, 2012 0 Comments


Agar Al-Qur’an memberi bekas ke dalam hati, ada adab-adab yang perlu Anda perhatikan saat membacanya. Berikut ini beberapa adab yang bisa Anda lakukan.

1. Pilihlah waktu yang terkategori waktu Allah ber-tajalli kepada hamba-hamba-Nya. Di saat itu rahmat-Nya memancar. Bacalah Al-Quran di waktu sepertiga terakhir malam (waktu sahur), di malam hari, di waktu fajar, di waktu pagi, dan di waktu senggang di siang hari.

2. Pilih tempat yang sesuai. Misalnya, di masjid atau sebuah ruangan di rumah yang dikosongkan dari gangguan dan kegaduhan. Meski begitu, membaca Al-Qur’an saat duduk dengan orang banyak, di kendaraan, atau di pasar, dibolehkan. Hanya saja kondisi seperti itu kurang maksimum untuk memberi bekas di hati Anda.

3. Pilih cara duduk yang sesuai. Sebab, Anda sedang menerima pesan Allah swt. Jadi, harus tampak ruh ibadahnya. Harus terlihat ketundukan dan kepasrahan di hadapan-Nya. Arahkan wajah Anda ke kiblat. Duduk terbaik seperti saat tasyahud dalam shalat. Jika capek, silakan Anda mengubah posisi duduk. Tapi, dengan posisi yang menunjukkan penghormatan kepada Kalam Allah.

4. Baca Al-Qur’an dalam keadaan diri Anda suci secara fisik. Harus suci dari jinabah. Bila Anda wanita, harus suci dari haid dan nifas. Berwudhulah. Tapi, Anda boleh membaca atau menghafal Al-Qur’an tanpa wudhu. Sebab, tidak ada nash yang mensyaratkan berwudhu sebagai syarat sah membaca Al-Qur’an. Bahkan, para ulama menfatwakan boleh membaca Al-Qur’an bagi wanita yang belajar dan mengajarkan Al-Qur’an saat ia sedang haid atau nifas dengan alasan darurat.

5. Sucikan semua indera Anda -lidah, mata, telinga, hati– yang berhubungan dengan tilawah Al-Qur’an dari perbuatan maksiat. Sesungguhnya Al-Qur’an itu seperti hujan. Batu tidak akan menyerap air hujan. Air hujan hanya berinteraksi dengan lahan yang siap menyerap segala keberkahan. Jadi, jangan Anda bungkus lidah, mata, telinga, dan hati dengan lapisan masiat, dosa, dan kemunkaran yang kedap dari limpahan rahmat membaca Al-Qur’an.

6. Hadirkan niat yang ikhlas hanya kepada Allah swt. Dengan begitu tilawah yang Anda lakukan akan mendapat pahala. Ketahuilah, amal dinilai berdasarkan niat. Sedangkan ilmu, pemahaman, dan tadabbur adalah nikmat dan rahmat yang murni dari Allah. Dan rahmat Allah tidak diberikan kepada orang yang hatinya bercampur aduk dengan niat-niat yang lain.

7. Berharaplah akan naungan dan lindungan Allah swt. seperti orang yang kapalnya sedang tenggelam dan mencari keselamatan. Dengan perasaan itu Anda akan terbebas dari rasa memiliki daya dan upaya, ilmu, akal, pemahaman, kecerdasan, serta keyakinan secara pasti. Sebab, kesemuanya itu tidak akan berarti tanpa Allah swt. menganugerahkan tadabbur, pemahaman, pengaruh, dan komitmen untuk beramal kepada diri Anda.

8. Bacalah isti’adzah dan basmalah. “Apabila kamu membaca Al-Qur’an, hendaklah kamu meminta perlindungan kepada Allah dari setan yang terkutuk.” (An-Nahl: 98). Basmalah dibaca saat awal membaca surat di awal, kecuali surat At-Taubah. Membaca basmalah juga dianjurkan saat Anda membaca Al-Qur’an di tengah surat dan ketika Anda memutus bacaan karena ada keperluan kemudian meneruskan bacaan Anda. Membaca basamalah adalah tabarruk (mencari berkah) dan tayammun (mencari rahmat) dengan menyebut nama Allah swt.

9. Kosongkan jiwa Anda dari hal-hal yang menyita perhatian, kebutuhan, dan tuntutan yang harus dipenuhi sebelum membaca Al-Qur’an. Jika tidak, semua itu akan terbayang saat Anda membaca Al-Qur’an. Pintu tadabbur pun tertutup. Jadi, selesaikan dulu urusan Anda jika sedang lapar, haus, pusing, gelisah, kedinginan, atau ingin ke toilet. Setelah itu, baru baca Al-Qur’an dengan haqul tilawah.

10. Saat membaca, batasi pikiran Anda hanya kepada Al-Qur’an saja. Pusatkan pikiran, buka jendela pengetahuan, dan tadabburi ayat-ayat dengan sepenuh jiwa, perasaan, cita rasa, imajinasi, pemikiran, dan bisikan hati. Dengan begitu, Anda akan merasakan limpahan rahmat dan lezatnya membaca Al-Qur’an.

11. Hadirkan kekhusyu’an. Menangislah saat membaca ayat-ayat tentang azab. Hadirkan azab itu begitu nyata dalam penglihatan Anda dengan menyadari dosa-dosa dan maksiat yang masih lekat dengan diri Anda. Jika Anda tidak mampu berbuat seperti itu, tangisilah diri Anda yang tidak mampu tersentuh dengan ayat-ayat yang menggambarkan kedahsyatan azab neraka.

12. Rasakan keagungan Allah swt. Yang Mahabesar yang dengan kemurahannya memancarkan nikmat dan anugerah-Nya kepada Anda. Pengagungan ini akan menumbuhkan rasa takzim Andfa kepada Allah dan Kalam-Nya. Dengan begitu interasi, tadabbur, dan tarbiyah Anda dengan Al-Qur’an akan memberi bekas, makna, hakikat, pelajaran, dan petunjuk yang sangat luar biasa manfaatnya.

13. Perhatikan ayat-ayat untuk ditadabburi. Pahami maknanya. Resapi hakikat-hakikat yang terkandung di dalamnya. Kaitkan juga dengan berbagai ilmu, pengetahuan, dan pelajaran yang bisa menambah pengayaan Anda tentang ayat-ayat tersebut. Inilah tujuan tilawah. Tilawah tanpa tadabbur, tidak akan melahirkan pemahaman dan memberi bekal apa pun pada Anda. Al-Qur’an hanya sampai di tenggorokan Anda. Tidak sampai ke hati Anda.

14. Hanyutkan perasaan dan emosi Anda sesuai dengan ayat-ayat yang Anda baca. Bergembiralah saat membaca kabar gembira. Takutlah saat membaca ayat peringatan dan tentang siksaan. Buka hati saat membaca ayat tentang perintah beramal. Koreksi diri saat bertemu tilawah Anda membaca sifar-sifat orang munafik. Resapi ayat-ayat yang berisi doa. Dengan begitu hati Anda hidup dan bergetar sesuai dengan sentuhan setiap ayat. Inilah ciri orang beriman yang sejati dengan imannya (Al-Anfal: 2).

15. Rasakan bahwa diri Anda sedang diajak berbicara Allah swt. lewat ayat-ayat-Nya. Berhentilah sejenak saat bertemu dengan ayat yang didahului dengan kalimat “Wahai orang-orang yang beriman…, hai manusia….” Rasakan setiap panggilan itu hanya untuk Anda. Dengan begitu lanjutan ayat yang berisi perintah, larangan, teguran, peringatan, atau arahan akan dapat Anda respon dengan baik. Kami dengar dan kami taat. Bukan kami dengarin lalu kami cuekin.


Dan 2013 nanti...

Juli 05, 2012 0 Comments


Harusnya baca-baca lagi untuk  ujian, eh ini mah da malah ayeuna masih tetep we liat-liat, tetep we nyari-nyari, tetep we baca-baca beasiswa luar negeri. Waaahhhh.... dengan wajah berseri-seri, dengan wajah tersenyum-senyum, dengan wajah membayang-bayangkan jika bisa kuliah di sana, belajar di sana, menuntut ilmu di sana, merasakan hidup di sana, merasakan musim sakura, merasakan musim autumn, menambah teman orang sana, haduuuhhh senengnya. Dan tiba-tiba saja *plakkkkk, (menggerakkan tangan tepat 5 cm di atas kepala)*. Belajar dulu woy, belajar, bukan cuma bayangin, bukan cuma ingin, perbaiki dulu tuh englishnya,  perbaiki dulu tuh belajarnya, perbaiki dulu tuh semua-muanya, gak akan nyampe kalo cuma bayangin, gak akan tercapai kalo cuma mimpiin, usaha dong usaha, ikhtiar dong ikhtiar.

Jadi inget percakapan kemarin sore dengan beliau, Bapaaaakkk.... saya jadi terharu sekaligus semangat mendengar ceritanya, ingin seperti dirimu Pak :D

Dan  awal tahun 2013 nanti, beliau mau ke Jerman. Pak Afiiikkkk... bagaimana nanti saya pendadaran pak? memang si ada Pak Anca, tapi saya juga ingin didampingin Bapak, ingin ada Bapak disamping saya saat sidang, ingin keduanya ada :(. Hmmm, baiklah... masih punya waktu 7 bulan lagi sebelum pergi. Saya akan memanfaatkan waktu bersamamu Pak, sebaik-baik manfaat. hehe...

Result = proses === > linier equation (often), bener banget Pak :)

kerja keras, kerja cerdas, kerja ikhlas :D. hwaaaa semakin-makin deh ingin ke sana...

Rabu, 04 Juli 2012

. . . . .

Juli 04, 2012 0 Comments

Waktu itu saya mengatakan, "Mencintailah dengan sederhana".

Tapi kata Bang Darwis Tere-Liye, "Bahwa semua pengalaman cinta dan perasaan adalah spesial sama spesialnya dengan yang ada pada diri kita. Tidak peduli sesederhana apapun itu, sepanjang dibungkus pemahaman-pemahaman baik".

dan kata bang Darwis lagi "Orang2 yg memiliki pemahaman baik, selalu percaya takdir terbaik akan datang, maka kisah cintanya bahkan bisa digubah menjadi puisi indah di pagi syahdu di depan bisunya suara air terjun. Tapi orang2 yg tdk memiliki pemahaman baik, tdk memiliki ilmunya, maka kisah cintanya hanya akan merusak diri sendiri, bahkan keluarganya sendiri. Apa itu pemahaman yg baik? Banyak. Ada dalam agama kita, ada dalam nasehat orang tua kita, ada dalam pengamatan sehari2, ada dari belajar pengalaman orang sekitar, ada di mana2". 


Bener juga ya? Jadi kesimpulannya adalah ternyata mencintai dengan sederhana saja tidak cukup, tetapi harus dibungkus dengan pemahaman-pemahaman baik.

Oke, baiklah... "Mencintai dengan sederhana dan dibungkus dengan pemahaman-pemahaman baik" 

Yaa... insya Allah, semoga pemahaman baik itu datang :)