Rabu, 27 Juli 2016

Balada demam

Juli 27, 2016 0 Comments
Masuk hari ke-3 demam sudah melanda tubuh mungilnya. Innalillahi, syafakallah ya kak. Kalau demam sudah datang, emaknya yang agak panik. Maka datanglah sang penenang, si abang sholih. Sebenarnya berusaha ngga panik, tapi anggeur wae ngeliat anak gelisah, diem tak berdaya (yang biasanya aktif gerak sana gerak sini), makan sedikit, nangis dan inginnya sandaran terus di emaknya, secara spontan panik mulai melanda. Ibu siapa yang tega ngeliat anaknya begitu? Doanya bukan "Sakitnya pindahin aja ke emaknya", tapi cukup sembuhkanlah anak saya Ya Allah.. karna kalau ucapan tadi jadi doa, beneran emaknya yang sakit, maka siapa yang akan merawat anak dan suaminya nanti? 

Ketika diawali dengan perubahan suhu jadi anget atau bahkan langsung tiba-tiba panas, hal pertama yang dilakuin adalah ambil termometer, cek suhunya. Azzam memiliki suhu tubuh yang biasanya hangat (kayak emaknya yang selalu memberikan kehangatan, eaaaa :D). Jika suhu tubuh lebih dari 37 decel, maka itu bisa dikatakan demam. Pernah bahkan sampai 39,2. Langsung deh buka bajunya, hanya tinggal diapers dan atau kaos dalamnya saja. Sementara  ayahnya membuka baju dan kemudian memeluknya, emaknya menyiapkan air kompresan dan waslap nya. Kenapa ketika suhunya tinggi langsung lepas baju dan dipeluk? supaya terjadi perpindahan suhu, setidaknya sedikit menurun. Setelah dipeluk, kompres di bagian ketiak dan lipatan paha. Jangan menggunakan pakaian tebal atau selimut. ASI jangan berhenti, pokoknya bagaimanapun caranya emaknya harus banyak ide supaya bayi terus mau minum ASI, jangan sampai dehidrasi. Di rumah memang menyediakan obat penurun panas, seperti paracetamol. Tapi selagi bisa yang alami, saya lebih prefer yang alami. Seaman-amannya obat kimia, pasti ada efek sampingnya. Alhamdulillahnya di sekitar rumah juga ada daun cincau. Maka saya menggunakan daun itu sebagai cara alami yang saya tempuh. Daunnya dicuci bersih sekitar 4-5 helai. Kemudian diremas-remas sampai agak mengental, lalu oleskan pada bagian kepalanya. Memang tidak bisa langsung turun, butuh proses beberapa jam untuk meredakannya. Bahkan 2-3 kali ganti perasan daun cincau. Pernah juga suatu ketika panasnya ngga turun-turun, cara pamungkas adalah dengan memberinya obat penurun panas (sesuai resep dokter lho ya).

Balada demam ini memang menguji kesabaran, kesabaran anak, mamah dan ayahnya. Tapi doa yang pasti diucapkan adalah, syafakallah ya Kakak Azzam..... semoga Allah memberimu kesehatan yang sempurna.

Sabtu, 16 Juli 2016

KEB

Juli 16, 2016 4 Comments
Alhamdulillah, beruntung punya temen-temen sholih juga menyolihkan dan berwawasan luas. Dipertemukanlah dengan KEB (kumpulan emak blogger). Semoga bisa menambah hasanah pengetahuan dari berbagai aspek kehidupan. Secara, menulis nya saya masih moodian, semoga dengan ikut komunitas ini semakin menambah getol nya saya untuk menulis. Jadi terkesan, kalau belum posting satu tulisan dalam jangka waktu tertentu itu ibarat kita masih punya hutang yang harus dilunasi. Bismillah... #karena menulis itu hobby, happy with writing :) #keep smile :)

ijin masukin logo dan alamat KEB ya makmin di postingan ini :)



Juli 16, 2016 0 Comments
Sebenarnya saya kurang sependapat dengan pepatah yang mengatakan bahwa "Time is money". Sebab kenyataannya bahwa waktu itu lebih berharga daripada sekedar uang. Pernah sih menyia-nyiakan waktu, lebih tepatnya leyeh-leyehnya terlalu lamaaaaa banget sehingga melalaikan pekerjaan-pekerjaan yang seharusnya dikerjakan saat itu. Tapi apalah daya, badmood sedang menyerang tanpa notification dulu sebelumnya. Dan pada akhirnya menyesal sambil berujar "Coba aja daritadi ngerjainnya ya". Intinya sih, tubuh memang butuh refresh, leyeh-leyeh bolehlah sebentar. Lalu kita bisa melanjutkan pekerjaan lagi setelah tubuh dan fikiran juga hati (tentunya) cukup segar untuk menunaikan kewajiban-kewajiban sebagai istri dan ibu yang sholihah. untuk si abang sholih dan si ganteng Azzam :* :*
Juli 16, 2016 0 Comments
Alhamdulillah...... sabar dan syukur yang akan menolong kita menjadi orang yang bahagia. Bahagia dengan  semua nikmat yang Allah berikan. Alhamdulillah... :)

Selasa, 24 Mei 2016

Allah dulu, Allah lagi, Allah terus

Mei 24, 2016 0 Comments
Pernahkah merasa sedih? Bahkan sangat sedih tersungkur malu, tertunduk malu, merasa hina, merasa sangat-sangat berdosa pada Allah. Pernahkah kita memikirkan bagaimana Allah memperlakukan kita dengan keingkaran kita atas perintahNya? Tapi Allah tetap memberikan nikmatnya yang begitu banyak pada kita, satu banding nol, sungguh tak hingga. Sudahkah kita benar-benar khusyuk dalam sholat kita? Saat dimana kita bisa berjumpa dengannya, bisa merasakan lebih dekat dengannya bahkan lebih dekat dari urat nadi kita. Seberapa seringkah kita mengabaikan haknya? Padahal Allah sama sekali tidak pernah mengabaikan hak kita di dunia, bahkan untuk bernafas sekalipun. Seberapa seringkah kita disorientasi akan setiap aktivitas yang kita lakukan? Apakah selalu dunia yang difikirkan? Apakah selalu aktivitas tak beresensi yang kita lakukan? Allah.... sungguh Engkau Maha Pembolak balik hati manusia. Istiqomahkanlah kami dijalan lurusMu, tunjukkanlah kami selalu hidayahMu, berkahilah kehidupan kami dan sangat berharap pada akhirnya bisa khusnul khotimah hingga bisa berjumpa denganMu dan kekasihMu, Rasulullah saw. Amiin ya robbal'alamiin.

*Teruntuk ayah, maafin Nurul ya sayang... maafkan atas segala kesalahan yang pernah Nurul lakukan, baik disengaja atau tidak. Sungguh doa yang selalu Nurul panjatkan adalah, semoga Nurul bisa menjadi istri sholihah unntuk mas. Dunia dan akhirat. Pertemuan singkat denganmu, proses taaruf yang hanya 5 bulan mengantarkan kita sejauh ini, sangat berharap Allah tetap menjadikan engkau suami Nurul until jannah. Terimakasih atas segala kebaikan yang datang terus menerus untuk Nurul, pelayananmu, pengorbananmu mencari nafkah, pengorbananmu untuk keluarga sungguh tidak akan sia-sia. Nurul sungguh sayang dirimu Mas

*Teruntuk Kakak Azzam, anakku sayang... maafin Mamah ya Nak, maafin kesalahan Mamah, yang mungkin ada hak yang belum Mamah tunaikan untukmu sayang. Mamah selalu berdoa pada Allah agar kelak engkau menjadi insan yang selalu taat pada Allah, cinta Rasulullah, menjadi insan yang bermanfaat untuk ummat, menjadi bagian sejarah peradaban, dan kelak ajarkanlah adik-adikmu berbagai kebaikan.

*Teruntuk Mamah dan Bapa, sungguh Nunu ngga bisa berkata apa-apa lagi saat mengetik tentang kalian Mah, Pa. Tidak bisa terbalas dengan apapun pengorbanan dan kasih sayangnya untuk Nunu. Doa yang akan terus Nunu panjatkan untuk Mamah dan Bapa adalah bahagia dunia akhirat, walaupun saat ini belum bisa ngasih apa-apa untuk keluarga.

Allah.....faghfirli, faghfirli ya Rabb. Derasnya air mata ini semoga menjadi penggugur dosa-dosa ku yang telah lalu, sungguh ampuni aku Ya Rabb. Sebentar lagi ramadhan, sampaikan kami pada ramadhan tahun ini Ya Allah, aku rindu. Tetiba saja ingat kematian. Ingat kepulangan, karna sesungguhnya tidak ada jalan lain selain kembali pada Allah. Semoga kita semua bisa husnul khotimah. Amiin Ya Robbal'alamiin.

Rabu, 20 April 2016

Pertama kali MPASI homemade

April 20, 2016 0 Comments
Alhamdulillah, tepat kemarin 19 April Azzam lulus ASIX. ASI pure, tanpa embel-embel air tajin, madu, mix dengan sufor dsb, sekalipun air putih. Sudah lulus asix dan sekarang pertanyaannya adalah kenapa kami keukeuh asi?Banyak manfaatnya, selain karna murah meriah (gratis ngga pake bayar), stok pun melimpah (selalu banyak tersedia kapanpun bayi mau), ngebentuk bonding antara ibu dan anak, terdapat perintahnya dalam al qur'an, juga dengan asi itu artinya sudah memenuhi salah satu dari sekian haq anak. Selain itu menurut penelitian, gizi yg ada di dalamnya sudah cukup memenuhi kebutuhan bayi, ditambah sebagai imunitas tubuh, mencegah penyakit ibunya dsb, banyak research tentang asi, monggo disearch aja. In syaa Allah 2 tahun ya Nak, sesuai yg ada dalam al qur'an. Dan hari ini adalah hari pertama Mpasi Azzam, menunya bubur beras merah organik dan pure melon . Dua minggu pertamanya masih menu tunggal, dan hari-hari berikutnya bisa dicombine dengan menu lain. Sudah lulus asix, Azzam juga harus lulus mpasi homemade, buatan emaknya ini. Bismillah... Sehat terus ya kakak Azzam, bayi asiku :*

Minggu, 17 April 2016

Finger Puppets

April 17, 2016 0 Comments

Mereka yang selama ini selalu menemani Azzam saat story telling in the morning. Lucunya adalah saat bercerita dengan tanpa ekspresi, wajah Azzam pun flat, datar. Dan saat ayah & mamahnya cerita dengan ekspresif yg kebangetan, Azzam pun tertawa lepas. Kalau kata ayah nya mah, gimana psikologi si pembawa cerita saat itu. Jadi, katanya diusahakan kalau mau dongengin anak, mood kita pun harus oke. In syaa Allah pesan yg disampaikan dari hati kan ujungnya akan sampai ke hati pula. Meskipun Azzam belum mengerti ceritanya, tapi dia mengerti & bisa merasakan kasih sayang orangtuanya yg begitu luar biasa untuk dirinya. Finger puppets memang hanyalah sebuah media bercerita, tapi dari sinilah salah satu ikhtiarnya. Bahwa dari cerita-cerita inilah kami ingin membentuk karakter pribadinya, bahwa dari buku-buku lah kami ingin mengenalkan Rabb nya lewat semesta ciptaannya. Agar kelak ia menjadi hamba yg taat pada Penciptanya, agar kelak ia bisa memahami dan terus menggali ilmu Nya yg begitu luas, agar kelak ia menjadi pribadi yg senang berbagi..

Rabu, 20 Januari 2016

3rd month

Januari 20, 2016 0 Comments
Alhamdulillaah... sudah 3m1d engkau berada di bumi Allah, nak. Lahir dengan selamat, sempurna dan sehat. Berat badan terakhir nimbang 5,8 kg. Naik 3,3 kg dari lahir dan panjangnya mencapai 52 cm. Alhamdulillaah ASI melimpah, sehingga bisa ASIX (ASI eksklusif), bahkan selalu ada stok ASIP di freezer. Perkembangan saraf motoriknya alhamdulillah lancar, sudah bisa merespon stimulasi yang diberikan. Seperti tertawa saat diajak berbicara, menggerakkan bola mata dan menggerakkan kepala mengikuti gerakan dan sumber suara seperti suara dari orang-orang disekitar atau dari mainan, jari tangan yang sudah bisa membuka ketika didekatkan sebuah benda, sudah bisa menggenggam mainan walaupun belum kencang genggamannya, kepala yang sudah bisa tegak saat ditegkurapkan, mendengarkan saat ayah dan mamahnya sedang mengaji atau saat membacakan buku cerita untuknya, mencoba meraih mainan yang digantung dengan tangannya. Hafalannya pun sudah sampai al bayyinah :). Alhamdulillaah, rasanya senang bisa mengikuti setiap perkembangannya. Ditambah dengan partner yang luar biasa cc: Zefry Novizar, selalu membantu dengan sigap setiap pekerjaan rumah tangga, seorang suami hebat dan ayah super yang selalu berusaha memberikan yang terbaik untuk keluarganya, love you sayang :* (Nurul dan Azzam). Memang harta yang paling berharga adalah keluarga, “Maka nikmat Tuhanmu yang manakah yang kamu dustakan?” alhamdulillaah..... tetap jadikan kami hamba yang bersyukur Ya Rabb :)