Rabu, 11 Oktober 2017

Ikhlas ya Mak...

Oktober 11, 2017 0 Comments
*My precious

Kalian pernah menonton film The Lord of The Ring, bukan? Syukur-syukur juga pernah membaca bukunya. Tolkien, pengarang buku itu, menjelaskan bahwa pahlawan paling utama dalam cerita yang dia karang adalah Sam. Bukan Gandalf, bukan Frodo, bukan Aragorn, melainkan Samwise Gamgee.
Apa yang telah dilakukan Sam hingga dia disebut pahlawan paling spesial? Sepanjang cerita dia hanya "membantu". Dia membantu tokoh utama dengan tulus, setia, dan tangguh. Dia menyelamatkan berkali-kali tokoh utamanya. Dan yang paling super, dialah yang paling mudah melepaskan cincin sakti itu. Berikan cincin itu ke Sam, maka dengan mudah Sam melepaskannya kembali, karena Sam tidak punya ambisi my precious, my precious. Dia menyadari dengan sungguh2 posisinya, mengerti tanggung-jawabnya, kemudian melaksanakannya dengan ihklas.

Di dunia ini, potret Sam ada di mana-mana. Jika kalian guru, maka sungguh kalianlah pahlawan paling utama. Kalian laksana seorang Sam. Murid-murid kalian tumbuh menjadi Frodo, Aragorn, Gandalf masa kini (Presiden, Inventor, jenderal, pengusaha, dokter, dll), murid-murid kalian menjadi orang hebat, tokoh utamanya. Sedangkan guru, tetap di sana-sana saja posisinya. Kalian membantu tokoh utama dengan tulus, setia dan tangguh agar tumbuh menjadi keren. Kalian juga menyelamatkan mereka (saat mereka malas, nakal, melakukan kesalahan), kalian memberikan motivasi, dorongan, kesempatan berikutnya. Dan yang paling supernyanya lagi, kalian melepaskan kesempatan yang mungkin lebih baik selain menjadi guru, kalian memilih dengan sadar posisi sebagai guru.

Pun ibu rumah tangga, itu juga adalah potret Sam. Seorang ibu rumah tangga, juga memilih posisinya, lantas membantu tokoh utama. Anak-anaknya, suaminya, mereka tumbuh menjadi orang hebat, ibu rumah tangga cukup tersenyum menatap semuanya. Selalu bahagia dan bersyukur. Ibu rumah tangga yang baik, adalah pahlawan, dalam kaca mata peradaban manapun, masyarakat manapun, juga agama manapun. Derajat mereka tidak terbantahkan--kecuali oleh orang-orang yang tidak paham hakikatnya.

Jangan berkecil hati jika kita hanya menjadi "peran pembantu" dalam hidup ini. Sepanjang dilakukan dengan tulus, kebahagiaan tetap bisa kita rengkuh. Kita tidak pernah bicara tentang siapa yang akan memuji, siapa yang akan mengelu-elukan kita. Tidak pernah. Kita selalu bicara tentang kebahagiaan di dalam hati sendiri.

Jangan berkecil hati jika kita hanya mendapatkan peran remeh-temeh. Pun jangan berkecil hati jika kita dalam situasi paling menyebalkan, kecewa atas peran tersebut. Apa kata Sam ketika mereka di salah-satu titik nadir, titik dasar petualangannya? "Ada banyak hal baik di dunia ini, Master Frodo, dan itu layak kita perjuangkan habis-habisan."
*Tere Liye

MasyaAllah, iya juga ya. Tokoh utamanya ternyata bukan frodo, gandalf apalagi legolas si rambut pirang yg gagah. Tapi ia adalah Sam yg dengan ikhlasnya senantiasa menemani frodo sampai titik akhir perjuangan hingga cincin itu dilemparkan ke mordor.  Begitulah halnya dengan ibu rumah tangga. Seperti yang sedang saya perankan ini. Bangun lebih awal dan tidur di akhir waktu (kecuali jika memang sudah lelaaaah sekali, biasanya saya ijin mendahului suami). QL untuk mendoakan suami, anak, orangtua,  keluarga, orang-orang di sekitarnya dan saudara seiman tentunya. Tidak lantas tidur, tetapi pekerjaan rumah sudah menunggu didaftar waiting list nya. Sembari mesin cuci berputar, biasanya saya beres-beres rumah dan melakukan hal lainnya. Tapi tidak melulu saklek harus semua dikerjakan dalam satu waktu. Kalau lagi datang perfeksionis nya, saya memang kudu wajib menyelesaikan pekerjaan dalam satu waktu dan itu membuat badan lelah Mak :( karena memaksakan diri dan saya selalu diingatkan paksu bahwa santai tapi serius adalah andalannya. Setelah diingatkan itulah saya jadi lebih santai dan fleksibel. Urusan masak pun tidak setiap hari saya memasak. Berbagi rizkilah dengan warung masakan tetangga alias beli masakan jadi :). Kalau lagi malas mencuci, berbagi rizki lah dengan tukang laundry. Dan perihal lainnya terkait kerumahtanggaan, jadilah pribadi yang senang berbagi. Jika memang kita semua ikhlas menjalankan peran yang sudah seharusnya, in syaa Allah, Allah pun akan memberikan hasil yang berbanding lurus dengan ikhtiar kita. Misalkan pagi-pagi lagi beberes rumah, tiba-tiba suami meluk dari belakang dan nyuapin saya jeruk lewat b***r nya. Itu mah rizki istri sholihah #eaaaaaa. Allah yang menggerakan hati suami kita kan? Tiba-tiba lagi suami nawarin jalan-jalan di ahad pagi yang cerah, itu sih rizki istri sholihah juga. Syukuri aja semua yang udah Allah kasih, dan memang tugas kita hanya taat bukan? #cmiiw