Kamis, 28 Oktober 2021

Mengajarkan Anak Membaca, Menulis dan Berhitung Menyenangkan Ala Montessori

Oktober 28, 2021 0 Comments

Bismillaahirrahmaanirrahiim

Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh

Alhamdulillahirobbil'alamiin, finally punya semangat lagi nulis di platform yang bernama blog, hehe. Dan alhamdulillahnya lagi kali ini bisa ikutan kulzoom bareng narasumber yang tersohor banget tentang  islamic montessori nya, siapa lagi kalau bukan Ms Zahra Zahira. Setelah kulzoom tadi, nge-mie time dulu karena lapar 😂 lanjut ngerangkum isi kulzoom yang materinya daging banget Maasyaa Allah. Sebelum ke materi, mari kita berkenalan dulu dengan Ms Zahra Zahira.

Kita lihat background pendidikannya ya..

Jadi beliau ini adalah lulusan S1 Management Universitas Airlangga, Surabaya. Bukan pendidikan kan? iya memang bukan hehe. Beliau pun bercerita kalau pada awalnya menjadi asisten dosen. Dan beliaupun ingin menjadi dosen. Hingga akhirnya pindah haluan yang tadinya mau mengajar mahasiswa dan akhirnya tertarik mengajar anak-anak PAUD. Setelah itu beliau sekolah lagi S1 PGPAUD Universitas Terbuka, Jakarta. Beliaupun study S2 Strategic Management Universitas Indonesia, Jakarta. Dan masih banyak pengalaman beliau lainya di luar negeri. Untuk buku-buku karya beliau bisa disearching sendiri ya, banyak..terutama tentang montesori ya 😁

Bismillah, lanjut masuk materinya yuk..



Sebelum memahami montessori, kita itu harus memahami teori-teorinya terlebih dahulu. Pada slide pembahasan pertama, kita menemukan ada enam chapter, diantaranya :

1. Kemampuan calistung di usia dini

        PAUD bertujuan untuk membina anak sejak lahir sampai usia 6 tahun dengan memberikan rancangan pendidikan untuk membantu perkembangan dan pertumbuhan jasmani dan rohani agar anak memiliki kesiapan dalam memasuki pendidikan selanjutnya (Permendikbud no 137 Tahun 2014). Ini teorinya ya. Dan pada kenyataannya, pembelajaran anak kelas 1 SD itu dituntut sudah bisa membaca, sudah bisa menulis, sudah bisa 5W +  1H. Sebagai montessorian, maka Miss Zahra berusaha menjembatani itu dengan cara yang menyenangkan, yaitu dengan montessori method
        PAUD merupakan salah satu bentuk penyelenggaraan pendidikan yang meliputi integrasi dari perkembangan aspek nilai agama dan moral, fisik motorik, kognitif, bahasa, sosial emosional dan seni ((Permendikbud No. 137 Tahun 2014). Walaupun kita di rumah, kita juga harus berusaha menstimulasi enam aspek perkembangan. Apa saja aspek-aspek itu?

Calistung itu singkatan dari membaca, menulis dan berhitung. Mungkin sejauh ini kita mengenal calistung itu hanya driling ya. Padahal, dari calistung ini megajarkan anak mengenal konsep, simbol dan juga kuantitasnya. intelegensinya juga bisa bekembang dengan baik. Dan itu juga bisa merangsang kepekaan untuk menjadi independent reader. Selanjutnya mari kita masuk ke membaca dan menulis:

  • Ada beberapa tahapan dalam membaca di usia dini:
1. Tahap Fantasi (magical stage)
    Anak mulai belajar menggunakan buku, melihat atau membolak-balikan buku, mulai berpikir bahwa buku itu penting dan kadang-kadang anak membawa kemana-mana buku kesukaannya.
2. Tahap pembentukan konsep diri (self concept stage)
    Anak mulai terlibat dalam kegiatan membaca, pura-pura membaca buku.
3. Tahap membaca gambar (bridging reading stage)
    Anak mengenal cetakan kata dan gambar, dapat mengungkapkan kata-kata yang memiliki mana.
4. Tahap pengenalan bacaan (take off reader stage)
    Anak mulai tertarik dan mengenal tanda-tandanya seperti kata susu, pasta gigi dan atau papan iklan.
5. Tahap membaca lancar (independent reader stage)
    Anak dapat membaca berbagai jenis bacaan yang berbeda secara mandiri

  • Tahapan menulis di usia dini
1. Tahap mencoret atau membuat goresan (scribble stage)
    Dalam tahapan ini anak melakukan kegiatan pertamanya adalah mencoret. Pada tahap ini, anak-anak tidak membedakan antara menggambar dan menulis karena keduanya menyampaikan makna.
2. Tahap pengulangan secara linier (linier receptive stage)
    Anak sudah menjadi garis horizontal, dari yang semula merupakan coretan yang tidak berbentuk
3. Tahap menulis secara random (random latter stage)
    Anak-anak membuat coretan-coretn yang dilakukan di atas meja atau pada selebaran kertas dan coretan tersebut membentuk sebuah garis-garis seperti horizontal yang bisa berbentuk seperti huruf.
4. Tahap menulis tulisan nama (letter-name writing or phonetic writing)
    Anak mulai menyusun hubungan antara tulisan dan bunyi. Tahap ini anak sudah dapat menulis tulisan nama dan anak-anak sudah dapat menulis tulisan nama dan bunyi secara bersama.


  • Berhitung adalah mengenalkan kuantitas benda. Tahapannya adalah sebagai berikut,
1. Tahap menirukan hitungan

    Dalam tahap ini anak mengenal dan menirukan hitungan dengan menggunakan alat-alat permainan seperti gambar-gambar. Orangtua atau guru dapat menyebutkan satu dan anak diajak menirukan bunyi satu dan seterusnya. Dengan demikian anak tahu benar, apa yang dimaksud dengan satu, dua, tiga, empat, lima, sepuluh dan seterusnya.

2. Tahap menghubungkan benda dan lambang bilangan

    Pada tahap ini sudah mulai mengenal hubungan antara benda dan lambang bilangan. Misalnya anak mengambil dan berhitung buah pisang kemudian orangtua atau guru mennjukkan lambang bilangan "dua" dan sebagainya, menghitung dengan jarijarinya kemudian orangtua atau guru menunjuk lambang bilangan yang dimaksud anak.

2. Montessori Method

    Maria Montessori memulai sekolah Montessori pertama di Roma, dan menghasilkan keberhasilan yang luar biasa, menyebar ke seluruh dunia. Memang awlanya montessori methode ini diperuntukkan untuk sekolah. Karna saat itu terjadi revolusi besar-besaran sehingga semua orangtua bekerja di pabrik dan tidak bisa membersamai anak dalam belajar. 

  • Pendidikan Montessori
Montessori adalah pendekatan pembelajaran yang berpusat pada anak (children centered). Metode ini merupakan hasil penelitian dr. Maria Montessori di sekolahnya, Casa De Bambini selama bertahun-tahun. Fokus dari montessori ini adalah pembelajaran langsung (hands on learning) yang menstimulasi anak agar dapat mengarahkan diri mereka sehingga dapat menimbulkan motivasi intrinsik dalam belajar saat mereka dewasa. Metode ini berdasarkan tahap perkembangan anak. 

To be continued...

Kamis, 18 Februari 2021

Keluarga Surgawi

Februari 18, 2021 0 Comments
(Photo by : Ayah Azzam)

 
 
Jadi ceritanya, semalam mendengarkan ceramah Ustad Adi Hidayat yang berjudul Keluarga Surgawi. Dari 1 jam 40 menit dan 34 detik, 18 menitnya adalah prolog.. lumayan panjang 😃. Saya sangat suka dengan bahasa beliau yang sederhana, dan setiap ayat-ayat yang beliau lontarkan selalu diiringi letak ayatnya ada di sebelah mananya halaman al qur'an, apakah kiri atas, kanan bawah dan lain sebagainya. Maasyaa Allah.. memang beda ilmunya para ulama.

Beliau mengawali ceramah dengan ungkapan belasungkawa atas jatuhnya pesawat SRJ18. Beliau pun berfikir, kita tertawa, mengobrol, bercanda, berdiskusi seperti ini apakah kelak kita akan berkumpul kembali di surga nya Allah? dengan ekspresi sedih dan menitikkan air mata beliau merenung dan mengajak pada kita untuk bersemangat menyiapkan bekal di akhirat nanti. Kita harus berkumpul kembali di surga. Pentingnya kita sering-sering mengingat kematian ya karena ini, agar kita terus menyiapkan bekal terbaik untuk kelak di negeri yang bernama akhirat.

Qullu nafsin dzaaiqotul maut, setiap yang bernyawa pasti akan merasakan mati. Apakah kita sudah mempersiapkannya? 

Kasih sayang Allah itu begitu luas, tak berbilang. Dan Allah itu beri kita hudan, yang artinya pedoman. Apa pedoman kita? Tentu alqur'an dan sunah. Allah turunkan firman tentang hudan ini pada surat Al Baqarah ayat 185.

شَهْرُ رَمَضَانَ الَّذِيْٓ اُنْزِلَ فِيْهِ الْقُرْاٰنُ هُدًى لِّلنَّاسِ وَبَيِّنٰتٍ مِّنَ الْهُدٰى وَالْفُرْقَانِۚ فَمَنْ شَهِدَ مِنْكُمُ الشَّهْرَ فَلْيَصُمْهُ ۗ وَمَنْ كَانَ مَرِيْضًا اَوْ عَلٰى سَفَرٍ فَعِدَّةٌ مِّنْ اَيَّامٍ اُخَرَ ۗ يُرِيْدُ اللّٰهُ بِكُمُ الْيُسْرَ وَلَا يُرِيْدُ بِكُمُ الْعُسْرَ ۖ وَلِتُكْمِلُوا الْعِدَّةَ وَلِتُكَبِّرُوا اللّٰهَ عَلٰى مَا هَدٰىكُمْ وَلَعَلَّكُمْ تَشْكُرُوْنَ

"Bulan Ramadan adalah (bulan) yang di dalamnya diturunkan Al-Qur'an, sebagai petunjuk bagi manusia dan penjelasan-penjelasan mengenai petunjuk itu dan pembeda (antara yang benar dan yang batil). Karena itu, barangsiapa di antara kamu ada di bulan itu, maka berpuasalah. Dan barangsiapa sakit atau dalam perjalanan (dia tidak berpuasa), maka (wajib menggantinya), sebanyak hari yang ditinggalkannya itu, pada hari-hari yang lain. Allah menghendaki kemudahan bagimu, dan tidak menghendaki kesukaran bagimu. Hendaklah kamu mencukupkan bilangannya dan mengagungkan Allah atas petunjuk-Nya yang diberikan kepadamu, agar kamu bersyukur."

Hudallinnaas = petunjuk manusia sampai akhir zaman. Seluruh pedoman di Alqur'an sesuai dengan seluruh zaman. Al qur'an adalah petunjuk yang aktual, tajam dan terpercaya. Dan salah satu pedomannya yaitu membangun Keluarga Surgawi. Bagaimana membangun hubungan keluarga yang erat hingga berkumpul sampai akhir nanti.

Konsep keluarga surgawi saat membangunnya di bumi hingga kita bawa menuju surganya Allah. Apa saja konsepnya? Mati kita buka dulu pertama:

1. QS. At Thur : 21

وَالَّذِيْنَ اٰمَنُوْا وَاتَّبَعَتْهُمْ ذُرِّيَّتُهُمْ بِاِيْمَانٍ اَلْحَقْنَا بِهِمْ ذُرِّيَّتَهُمْ وَمَآ اَلَتْنٰهُمْ مِّنْ عَمَلِهِمْ مِّنْ شَيْءٍۚ كُلُّ امْرِئٍ ۢبِمَا كَسَبَ رَهِيْنٌ

"Dan orang-orang yang beriman, beserta anak cucu mereka yang mengikuti mereka dalam keimanan, Kami pertemukan mereka dengan anak cucu mereka (di dalam surga), dan Kami tidak mengurangi sedikit pun pahala amal (kebajikan) mereka. Setiap orang terikat dengan apa yang dikerjakannya."

Adapun para pemilik iman, tidak Aku bedakan baik lelaki atau perempuan, besar kecil, tua muda, yang penting ada iman dalam hatinya, dia memiliki keyakinan terhadap Allah. Iman itu punya tanda, punya bukti. Iman itu keyakinn tanpa ragu. Dan setiap keyakinan itu termasuk amalan hati. Dalam hidup ada amalan hati, pikiran dan lisan. Dan setiap amalan hati itu butuh pembuktian. Sama misalnya dengan seorang lelaki yang menyukai seorang akhwat. Itu butuh pembuktian. Bagaimana pembuktiannya? lewat akad tentunya, lewat BPKB = Buku Pernikahan Kita Berdua ceunah, hehe.

Sama iman pun butuh pembuktian. Bagaimana? dengan mengerjakan amalan-amalan sholeh. Iman itu seperti disebutkan di atas bahwa keyakinan tanpa ragu pada Allah subhanahu wata'ala. Jadi iman bisa kita lihat dari amalan-amalan sholeh yang dikerjakan. Apa salah satu amalannya? bisa kita cek melalui sholatnya. Jika ada panggilan Allah, ada getaran dalam hatinya. 


Ini masih banyak lagi lanjutannya 🙏😄

2. QS. An Nisa : 9

3. QS Ali Imran : 33 -->37

4. QS. Ar Ra'du : 23-24

5. QS Fathir : 32-33

  1.