Selasa, 15 Januari 2013

Januari 15, 2013 0 Comments
-Karna ukuran kita tak sama dan itu membuatku cemburu-

Jadi, menjauhlah....


Senin, 14 Januari 2013

Ketika Aku Melamarnya

Januari 14, 2013 0 Comments
Suatu senja yang memerah saga...
Teduh dan meneduhkan bagi yang memandangnya
Nyaman bagi yang berada di dekatnya
Cinta tumbuh di selip pertemanan itu
Cinta tumbuh dalam renyahnya tertawa itu
Cinta tumbuh dalam diam yang meng-elegan-kan
Sungguh elegan...
Hanya waktu yang membersamai aku dengannya, hingga tibalah pada saat dimana aku sudah tak bisa diam untuk berkata bahwa "Ya, aku benar mencintainya".

Seketika itu pun aku melamarnya dengan cara yang elegan *menurutku :)
Aku melamarnya... Benar-benar melamarnya
Pertama, ku ajukan proposalku pada Allah tentangnya
Kedua, baru ku ajukan proposalku pada saksi dan aku berkata, "Mba, bolehkah aku melamarnya? Aku ingin dia, aku memilih dia yang menemani hari-hariku nanti, aku ingin dia menjadi belahan jiwaku, aku memilih dia yang menemaniku saat suka dan duka, aku ingin bersamanya, hanya dengannya"


And finally.... alhamdulillah dia menerima lamaranku, benar-benar menerima lamaranku tanpa syarat! ^^ dan aku bahagia kala itu...sangat bahagia. Aku yang diam-diam mencintainya, dan memilih belahan jiwaku dengan hati-hati (karna sebenarnya aku takut akan kesalahan dalam memilih, aku benar takut). Tapi kekhawatiran itu berubaaaaaaah.... menjadi makin cinta padanya ♥ Allah telah memilihkan dirimu untuk bersamaku, untuk menemaniku di sini.

Kita berjuang bersama untuk mencapai visi misi kita yang mulia itu... menjadi keluarga ilmy yang elegan, keluarga ilmy yang teladan, dan keluarga ilmy yang militan.

Bismillah... barakalloh sholihah (you and me in here, and we always run away together)

*Special for you: Binarlyn ♥

Sabtu, 05 Januari 2013

[Lagi] Tentang Ilmy

Januari 05, 2013 0 Comments


Trilogi dakwah kampus: DAKWY, SIYASY DAN ILMY.
Masing-masing ada porsinya, dan seorang kader tarbiyah itu harus memahami ketiganya. Bukan berarti ketika seorang kader muyulnya ke dakwy, dia tidak peduli bagaimana ranah siyasy dan ilmy, bukan seperti itu profil kader tarbiyah, karna sejatinya "Tarbiyah itu adalah tumbuh berkembang bersama". Namun, memang ada pengkhususan (pembagian kader dengan amanahnya di masing-masing ranah). Sering mendengar kan? "Kejahatan yang terstruktur akan mengalahkan kebaikan yang tidak terstruktur". Itulah mengapa pembagian amanah itu dilakukan, agar kefokusan pun ada pada ketiga ranah itu sehingga para penggiat dakwah bisa mensinergikan segalanya supaya tercapai keteraturan dalam mengemban amanah dakwah.

Lihatlah bagaimana dakwy dan siyasy banyak kader dengan kualitasnya yang unggul. Tapi mengapa pada kenyataannya, ilmy selalu mengalami minimalitas kader. Dan dari yang sangat minimalnya itu pun, masih saja ditarik pada ranah lain. Aneh, sungguh sangat aneh. Saya jadi bingung dan berusaha berpikir lebih keras lagi. Katanya berjama'ah, katanya solid, katanya dan katanya... tapi mengapa pembagian ranah ilmy masih dikesampingkan??? (this is just my argument)

Pernah suatu ketika oktober lalu, saat Temwil JADIY di Solo, pada sesi tanya jawab saya menanyakan satu hal yang saya butuh jawaban yang konkrit. Pertanyaannya adalah "Kenapa sering terjadi perebutan kader (bahasa halusnya pembagian amanah kader, khususnya di ilmy)?" Itu adalah pertanyaan yang diajukan pada atasan yang udah menelan asam garam dakwah (dakwah ilmy khususnya). Namun, saya belum mendapatkan jawaban yang memuaskan di hati. Jawabannya itu lagi-dan itu lagi (lebih pada realitanya). Yang saya inginkan adalah bagaimana mengubah paradigma yang salah dan memahamkan dakwah ilmy itu sendiri pada kader, realita mah semua sudah tahu sama tahu.



QUOTES yang SANGAT BAGUS sekali dari kader ilmy, bisa disimak saja dahulu:
"Setiap masa ada episodenya, mari kita mulai melihat dengan kacamata yang baru. atau mungkin proses ini memang sedang memaksa kita untuk membuat sebuah sudut pandang baru yang jauh lebih dewasa dan fleksibel. kita harus mulai merasa bangga, bahwa siapapun dia orangnya, yang dilebelkan sebagai kader A,B atau C, semua punya tanggungjawab sama dalam dakwah. semua memiliki porsi peluang (kemungkinan) yang sama. jadi tidak mustahil juga jika hasil keputusan akhirnya demikian. jangan buru2 bilang, " dakwah ilmy kita kembali meredup."

adakalanya, arena berkarya bukanlah satu2nya hal yang menjamin keoptimalan dakwah, karena untuk satu hal ini, bukan hanya kader yang bisa dikaryakan, tapi ammah pun bisa dilibatkan. memang, wajihah seharusnya menjadi sarana komprehensif yang menjanjikan, lalu bagaimana jika wajihah itu bukan milik kita, atau.. bagaimana jika kader kita tidak melakukan ini, itu atau tugas2 lain yang seharusnya dia kerjakan. ini proyek lama kita kan? sekali lagi, kita harus menjawab tantangan ke depan, fleksibel bisa menjadi jawaban sementara untuk memangkas kekhawatiran kita. mulai lagi, dari mana kita bermula dan apa yang sudah kita selesaikan dari tugas2 kita selama ini."



PERTANYAANNYA ADALAH: "BAGAIMANA JADINYA KETIKA KADER (KHOS) YANG ADA DI WAJIHAH ILMY ITU SENDIRIAN? sedangkan PEER ranah ilmy ituuuuu sangatlaaahh banyak dan berat. Apalagi dalam wajihah ilmy yang masih bayi, benar-benar masih bayi, belum mapan seperti wajihah-wajihah lainnya. Butuh tenaga ekstra mile untuk membangun, untuk memahamkan dakwah ilmy pada kader dan teman-teman ammah. Sedangkan yang berada dalam wajihah ilmy itu hanya seorang. SEORANG. Silakan BAYANGKAN." (dan silakan JAWAB). 


Untuk saat ini dan ke depannya, saya tidak ingin menyalahkan siapa-siapa. Ya, [lagi] dengan segala keterbatasan. Hanya lillahita'ala yang mampu menguatkan. Dan ikhlas itu memang sulit sekali. Namun saya akan berusaha mencoba menjalaninya dengan segala daya dan kemampuan yang saya miliki atas ijin Allah. Allah ghoyyatunaa. Titik.


Purwokerto, 5 Januari 2013 pukul 23.27 WIB
*dalam kesendirian yang menyapa, namun dalam hatinya meyakini betul bahwa Allah tidak akan membiarkan jiwa dan raganya berjuang sendiri. Innalloha ma'anaa. 

Opportunity in dakwah, Career in the world and to be Sucess for yaumul akhir ^^