Kamis, 01 Maret 2012

Sebening prasangka hamba-Nya


Alhamdulillah... *syukur takkan henti pada Ilahi Robbi,

Sebuah kalimat penutup di senja hari ini. Memanjakan diri dengan rebahan di ruang penuh asa, penuh cita, dan pastinya penuh cinta, di kamar kost tercinta. Waktu menunjukkan pukul 17.45. Fiuhhh.... capenya berjalan kaki dari pertigaan sumampir, melewati aula grahawidyatama, kemudian masjid NU, dilanjutkan gg muria, masjid Fatimatuzzahra, pertigaan D3 B.Inggrs, PKM, gg srandil, dan akhirnya sampai lah di rumah kost sederhana no 16, Karangwangkal.

Senja yang penuh semangat dengan derap langkah mengayunkan tumit yang semakin kuat saja menopang tubuh ini. Semangat menjemput janji masa depan itu. Lagi, lagi, dan lagi mengucap syukur pada Allah atas nikmat-Nya. Ya Rahiim... sungguh Engkau adalah sebaik-baik prasangka hamba-Mu. Rezki dan royalti pahala memang tak akan tertukar. Dengarlah kawan, (hanya ingin berbagi), ketika sudah mempunyai niat yang baik itu, azam yang lebih kuat, dan kesiapan mental untuk meraih mimpi itu, maka laksanakanlah ! Bismillah !

Pagi yang sejuk, bersiap kembali menjalani aktivitas menjelang musyker 'mansyur s' (manusia syuro selalu). Kembali diingatkan dan tiba-tiba saja bertemu pak Afik, dosen pembimbing PKL saya. Diajak konsultasi, awalnya saya menolak karna belum menyelesaikan laporannya, tetapi akhirnya mengiyakan. Oke, pukul 10.00 tepat setelah tadi satu jam berada di mushola untuk syuro, menemui pak Afik di ruang kerjanya.

Satu, dua menit menanyakan perkembangan PKL nya 'oh...jelass', dan 10 menit, 20 menit berlanjut ke pembicaraan selanjutnya. Dan eng ing eng.... beliau menanyakan
"siap skripsi setelah PKL selesai dik nurul?".
*jlebb, hah? skripsi pak? wong laporan PKL ajah belum jeh, (dalam hati).
"oh, skripsi ya pak?" (dengan senyam-senyum)
"iya dik, saya lagi kerja sama dengan bina marga, dik nurul bisa ya nanti bantu, iya lah jangan diulur2 lagi lulusnya, mau lulus cepet kan?"
(mau, mau, mau banget pak, segera lulus pada waktu yang diperkenankan-Nya)
"iya, boleh, boleh pak, emang mau penelitian apa pak?" (mencoba awalan yang mengesankan untuk bekerja sama dengan beliau).

panjang lebar, ngalor ngidul, ngetan ngulon, bismillah menerima tawaran itu, insya Allah itu yang terbaik yang menjadi petunjuk-Nya.
*dannn percakapan pagi menjelang siang itu cukup membuat dag-dig-dug, merinding dan gak kebayang, bahagia, sedih haru, seneng tak terkira, Allah Ya Rozaq...

Tidak berhenti sampai di situ. Ketika jadwal hari ini ngajar di daerah  perumahan pasir indah yang tempatnya cukup jauh dari peradaban, alhasil cukup lama saya menunggu angkutan desa di sana, hampir 45 menit. Waktu sudah menunjukkan pukul 17.15. Ya Robb... udah seppi, senja menjelang malam, sendiri, kayak anak ilang, clingak-clinguk, tengok kanan-kiri, ga da angkot biru ituu :(. Dan tiba-tiba dari belakang saya ada ummahat naik mio hitam. Saya tersenyum manis seolah-olah mengenalnya, satu hati, satu faham, satu.... padahal ndak kenal. Beliau akhirnya menawarkan untuk menaiki motornya. Alhamdulillah.... Allah lagi-lagi memberi nikmat itu. Itulah hikmahnya menyapa saudara seiman :). Terus, terus, dan terus, ngobrol singkat dalam perjalanan nuju kampus Unsoed, menanyakan UKKI, teman perkenalannya di majelis-majelis Taklim, dsb. Ya, beliaulah Ibu Ismawati, Allah mengirimkannya disaat saya yang seorang diri sedang mencari kendaraan untuk bersegera melanjutkan agenda selanjutnya,, syukron bu... :), dan perpisahan di sumampir itu menjadi lega hati, serta hanya ucapan do'a yang bisa saya haturkan buat ibu "trimakasih ya bu, semoga Allah membalas semua kebaikan ibu :)".Untuk Pak Afik yang sedang menanti kelahiran anak keduanya, semoga diberi keberkahan selalu oleh Allah :).


*biarkan Allah yang menyegerakan agar indah pada waktunya

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Comment disini yak..