Sabtu, 22 Juni 2013

Perniagaan Sabar dengan Allah

Jadi teringat bab perniagaan. Sungguh, perniagaan dengan Allah itu tidak ada batas dan ruginya, dan dalam hal ini adalah perniagaan dalam bentuk SABAR :)
Ketika kita disuruh menunggu, lantas bertanya, hingga kapan? sampai kapan? berapa lama? Maka sebenarnya kita tidak sedang menunggu, Kawan. Tapi berhitung, penuh perhitungan sang pedit nan pelit.
Ketika kita disuruh bersabar, lantas nyeletuk iya kalau ujungnya dapat, kalau nggak? Rugi dong. Maka sebenarnya kita tidak sedang bersabar, Kawan. Tapi transaksi jual beli, atau malah bertaruh. Seolah bersabar adalah pilihan tersisa yang dilempar di atas meja taruhan.
Padahal, sungguh tidak ada resiko bagi orang yang sabar. Dia menjual sesuatu kepada yang maha memiliki segala sesuatu. Apanya yang akan rugi? Jangan begitu keliru memahami hakikat sabar. Orang2 dulu yang berilmu bahkan menghabiskan puluhan tahun hanya untuk mengerti satu cabangnya saja.
*Tere Lije
Dan sekarang, Insya Allah saya akan menunggunya dengan sabar :), karna sesungguhnya tidak ada yang salah dan tidak ada yang perlu dipersalahkan atas perihal ini, tinggal bagaimana menyikapinya saja. So, be patience is d'best solution :)


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Comment disini yak..