Sabtu, 17 Agustus 2013

berdebar-debar rasanyaaa

ku lari ke hutan
kemudian menyanyiku
ku lari ke pantai kemudian teriakku

sepi, sepi dan sendiri aku benci 
ingin bingar aku di pasar
bosan aku dengan penat
enyah saja kau pekat
seperti berjelaga jika kau sendiri

pecahkan saja gelasnya biar ramai
biar mengaduh sampai gaduh
ada malaikat menyulam  jaring-jaring laba belang di tembok rata putih
mengapa tak goyangkan saja loncengnya biar terdera

atau aku harus lari ke hutan lalu ke pantai?

-dian sastro wardoyo-



*di tengah hati yang berdebar-debar, keresahan menghampiri dan kegalauan yang tidak kunjung enyah, ahh nurul please..... bismillah... rabbisyhrahli shadri wa yassirli amrii wahlul'uqdatammillisaani yafqahuqauli... lancarkanlah lisan ini, tenangkanlah hati dan pikiran ini Allah....

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Comment disini yak..