Sabtu, 22 Februari 2014

Pengeksplor rasa, Pelipur lara dan Penambah Suka

-Sabtu, 20 Februari 2010-

Entri tulisan yang 'alay', saat pertama kalinya dulu buat blog dari hp nokia 2330 classic. Teringat jelas, saat itu malam larut, kebetulan lagi gratisan internetan dari hp, akhirnya searching sesuatu dan buatlah blog dari domain blogspot (entah kenapa dari sekian domain blog, ex wordpress, blogdetik, atau sekarang yang lagi banyak dipakai 'tumblr' dengan segala fasilitasnya yang memang lebih keren, ternyata blogspot tetap menjadi pilihan, dan tidak mau diganti, walaupun nama alamat blognya agak begimana gitu yaa, saya akan tetap setia di blogspot sepertinya :D).

Oh My God... sudah 4 tahun. Ini adalah usianya yang ke 4 berada di dunia maya, dan menjadi bagian saksi dari lika-liku perjuangan kehidupan di bumi fana ini. My blog....semoga berkah usiamu, semakin bermanfaat dengan kehadiranmu, ya walaupun terkadang isinya alay, geje, galau, curcol, beberapa tips, hikmah kehidupan, bahagia bahkan sedih, atau pernak-pernik perasaan lainnya, whatever lah ya...  saya menikmati itu, menikmati jari jemari yang lentik ini menekan -tak tik tuk- keyboard, saya menikmatinya. Tulisan-tulisan ini mengalir dengan sendirinya seperti senada dengan yang ada di hati dan pikiran (ga ding, kadang juga ga sinkron antara hati dan pikiran :p). Tapi tetap terus mengalir tulisan itu walaupun sedang terjadi ketidak'sinkron'an antara mereka berdua. Apalagi kalau lagi mood nya bagus banget untuk nulis (sinkron gitu maksudnya, sesuai dengan hati, pikiran, bahkan kondisi yang sedang dialami), bisa anteng 2-3 jam berada di layar hanya untuk terus menulis. Juga bisa ikut terbawa perasaan pada apa yang lagi diketiknya, misal nangis, tertawa sendiri, tersenyum-senyum bahagia, tersenyum sinis, cemberut, kesal, marah, menyesal, berjuang, semua punya icon raut wajah masing-masing. Dan lagi saya katakan, saya menikmatinya. Menulis itu memang pengeksplor segala rasa (bagi saya).

Ternyata saya punya ketertarikan tulis menulis itu dari kelas 3 SD, saat saya menulis surat untuk Abah Ibu alias kakek nenek (saat ada tugas bahasa indonesia). Kemudian berlanjut pada tugas (bahasa indonesia) lagi untuk menuliskan jadwal kegiatan sehari-hari selama seminggu. Tidak tau kenapa, senang saja rasanya menuliskan kegiatan sehari-hari kita pada sebuah buku tugas. Akhirnya saya berlanjut menulis jawal aktivitas sehari-hari saya ke depannya, lalu ditambah dengan pelajaran bahasa indonesia lagi tentang diary. Diary adalah sebuah buku yang isinya menceritakan semua kejadian, semua pernak pernik perasaan, semua cita dan cinta and all about something, semuanya bisa kita tulis di buku yang bernama 'diary'. Dan menulis diary itu berlanjut hingga sekarang, tapi memang tidak serutin dahulu saat masih bocil :). Ah iya, juga kertas binder. Kertas yang isinya biodata temen-temen sekelas kita. Dari kertas binder itu juga saya terpanggil untuk menulis. Belum afdol rasanya kalau tuh binder yang backgroundnya keren-keren belum diisi biodata temen-temen SD kita. Dari mulai nama, napang (nama panggilan), makfav minfav (makanan dan minuman favorit), bahkan nama pacar tercantum dalam biodata temen-temen SD dulu.

Nah ini nih, kenapa menulis itu bisa menjadi pelipur lara. Jika suatu saat kita berada dalam kondisi kesal atau bersedih hati, coba bukalah buku-buku jadul (setelah al qur'an pastinya dong yaa :)), bukalah lember demi lembar isi tulisannya, pasti akan tersenyum-senyum sendiri melihat tulisan-tulisan kita yang jadul itu. Seperti contohnya biodata temen-temen tadi , coba liat lagi, dengan PD nya misalkan kita menulis nama seseorang menjadi pacar kita dalam daftar biodata kita. Kalau bahasa dewasanya mah "Masa iya kita nyantumin nama ssomeone dalam curriculum vitae  melamar pekerjaan?" hahaha, dasar bocil dengan cimon nya, kenapa juga cimon (cinta monyet) ya?padahal jelas-jelas kita sukanya dengan manusia :D. Akan ada raut wajah tertawa, akan ada raut wajah tersenyum, dan juga akan ada raut bertanya-tanya "Kenapa juga ya dulu saya seperti itu?", akan ada banyak raut yang muncul ketika kita membuka catatan-catatan lama. Dan sungguh, itu akan tetap dikenang sampai kapanpun.

Saya memang termasuk orang moodian dalam hal-hal tertentu, semangat saya pun mengalami saat-saatnya berada di gunung, dan saat-saat tertentu berada  di lembah yang hampir tidak bisa terselamatkan. Tapi Allah masih sayang sama saya...hingga saat saya tidak bersemangat menapaki roda kehidupan, Allah membangkitkan semangat saya lagi lewat orang-orang di sekitar saya, orang-orang yang penuh inspirasi dengan karyanya, dengan tulus cintanya, dan juga dengan motivasinya. Orang tua saya, kakak adik-adik saya, keluarga besar, kakak ipar dan keluarganya dengan kesederhanaannya, saudara-saudara, juga sahabat-sahabat terbaik saya yang memberikan semangat itu kembali. Mungkin saja kalian tidak sadar akan hal yang telah kalian berikan untuk saya, walaupun hal itu kecil, tetapi penuh hikmah dan pelajaran yang baik, itu akan sanagt berharga buat saya. Saya sayang kalian semua, orang-orang yang pernah kenal dengan saya, sungguh sayang kalian :). Seperti mengalirnya tulisan ini (yang tidak saya rencanakan akan mengungkapkan hal ini), rasa sayang itu mengalir apa adanya untuk kalian seiring berjalannya waktu, dan ini sudah berputar pada usia 22 tahun, 55 bulan dan 19 hari. Terimakasih atas segala kebaikannya untuk saya... semoga Allah membalas lebih untuk kalian. Menyelesaikan entri tulisan ini adalah ending point ketiga pada judul, itulah kenapa menulis itu merupakan penambah suka (bagi saya), penambah suka 'berbagi' cerita kehidupan semesta.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Comment disini yak..