Sabtu, 20 Juli 2013

Jalasah Ruhiy


Alhamdulillah malam ini bisa menemani jauzaa ngelab lagi :)
Malam ini juga dapat teguran dari dek tia [itu tandanya dia sayang sama kakaknya, jazakillah sholihah :)] plus-plus komitmen untuk berjuang bareng mencapai targetan dan mengatasi 'masalah' satu itu :)
Malam ini juga bahagia rasanya bisa bertemu lagi dengan akhwat-akhwat militan :D, semoga dengan bersalaman dan berpelukan tadi menggugurkan dosa-dosa yang pernah kita lakukan ya sholihah :)

"Orang – orang kuat tentunya dekat dengan Dzat Yang Maha Kuat, duhai ukhti dakwah itu berat maka kita butuh merefresh ruhiyah dan maknawiyah kita. Isilah hari – harimu dengan nilai-nilai keislaman agar tak terhempas oleh angin sepoi-sepoi yang membuat ruhul istijabahmu menurun. Tahukah ukhti, fakor utama seseorang muntaber (mundur tanpa berita) karena apa? atau pergi dengan menghempaskan rumah dakwah ini dengan kekesalan dan kekecewaan? Yap, salah satu jawabannya karena ruhiyah dan maknawiyah mereka yang berantakan." (kutipan seorang akhwat)

Dan malam ini terasa lebih segar, karna sudah dapat asupan dari jalasah ruhiy tadi :) [walaupun telat setengah jam, dikarenakan..... haha binarlyn memang deh], tapi alhamdulillah bisa selamat sampai tujuan dan tidak kena iqob *asiik :D. Materinya adalah tentang Al Qur’an oleh Ust. Syamsuri. Sebenarnya malah jalasah ruhiy kali ini lebih menekankan pada targetan tilawah [bagi yang berpuasa] dan targetan tafsir [bagi yang sedang tidak berpuasa]. Dan semenjak siang tadi ruangan sudah rapih dengan akhwat-akhwat yang sedang tilawah, dan lingkaran-lingkaran kecil [berisi 2-3 orang] yang sedang membahas tafsir serta muroja’ah. Targetannya yaitu minimal tilawah 3 juz dan tafsir 1 juz selama pertemuan siang-sore itu. Di akhir pertemuan, ada doorprize juga bagi yang telah menyelesaikan targetannya, selamat-selamat :). 

Agenda siang-ashar diisi dengan targetan-targetan, baru kemudian ba’da ashar kajian Ust. Syamsuri. Sekitar jam 4 sore baru dimulai, dan tahukah? Beliau membawa anaknya yang lucu itu, yang umurnya sekitar 2-2,5 tahunan. Hehe, karna ‘nggemesin’, akhwat pada ‘centil’ manggil-manggil ade nya [termasuk saya :D]. Dan lucunya lagi, si ade malu-malu dan akhirnya ngumpet belakang abi nya yang sedang duduk di depan dan akhirnya tertidur pulas. Ada-ada aja de...de… :D. Ah yaa tafsirnya "Tafsir fi zhilalil qur'an milik Sayyid Quthb". Tafsir yang dibacakan saat itu baru 4 surat [itupun panjang banget, jadi lamaa :D]. Baru surat An-naba, An-Nazi'at, Abasa dan Al-Infitar. Tapi jadi bahan renungan kandungan keempat surat itu, apalagi saat baca tafsir An-Naba, pengen nangiiiis :'(. Yang terbayang adalah ketika hari akhir nanti [na'udzubillahimindzalik] jangan sampai termasuk golongan orang-orang yang "Tidak ada lagi minuman selain air yang mendidih dan nanah". Kebayang terus dua kata itu "Air mendidih dan nanah" Astagfirullahal'adziim :'(. Semoga Allah mengampuni...

Bismillah… mulailah beliau menyampaikan materinya. Singkatnya…..bahwa seorang akhwat itu hafalannya harus lebih dari seorang ikhwan, kenapa? karna nanti calon ibu itu yang akan mendidik anak-anaknya kelak [walaupun sebenarnya bapak juga wajib], maksudnya yang akan berhubungan langsung bahkan sejak masih dalam kandungannya [ga mungkin kan bapak mengandung?@.@]. Sering si baca buku kisah-kisah para umi pencetak peradaban, hanya saja saat mendengar cerita ustad, saya jadi malu sendiri. Ada beberapa kisah tentang seorang ibu yang melahirkan anak menjadi penghafal al qur’an. Saat mengandung, umi nya selalu membaca qur’an dan saat itu beliau sedang menghafal surat Asy-Syams. Setelah lahir, anak itu bisa menghafal surat Asy-Syams dengan ejaannya, karna kala itu dia belum bisa membaca qur’an. Kisah lain yaitu anaknya ustad sendiri menjadi bukti bahwa pengaruh hafalan umi nya masuk ke dalam otak anak pertamanya. Saat mengandung, istrinya disuruh menghafal QS. Al Jinn oleh murobbinya. Dan setelah lahir, benar saja anak pertamanya itu bisa menghafal surat itu dengan ejaannya pula, hanya dengan memperhatikan sekali-dua kali saat umi nya sedang membaca. Pun dengan surat lain juga begitu. Padahal, umurnya baru sekitar 2 tahunan. Subhanallah… ingin seperti itu. Bahkan kata ustad, akhwat itu harus punya targetan kalau lulus kuliah nanti minimal sudah hafal 5 juz. Ya ampuuun maluuuuu, 5 juz? Allah….. :( ini sudah tepi-tepi mendekati kelulusan, sedangkan ini baru berapa juz? 2 juz aja belum kelar-kelar hafalannya :'( [sepertinya memang belum siap menjadi calon ibu], miris pisan -_-

Benar apa kata ustad dan buku-buku yang beredar... jika ingin menghafal qur'an, interaksi kita dengan al qur'an pun harus lebih ekstra. Bagaimana mau menghafal, interaksi kita [saya khususnya] dengan al qur'an ini saja masih minim. Tapi alhamdulillah ramadhan insya allah bisa pedekate sebaik-baiknya dengan al qur’an, karna ramadhan adalah syahrul qur’an :) dan efeknya akan luar biasa pasca ramadhan [seharusnya mah]. Kalau waktu targetan untuk tilawah, misalkan 1 hari bisa 5 juz dengan estimasi waktu sekitar 225 menit atau sekitar 4 jam yang masing-masing juz kurang lebih butuh waktu 45 menit kalau dari pengalaman saya [bacanya di waktu shubuh, dhuha, dzuhur, ashar, dan ba'da tarawih], itu bisa khatam 3 kali selama ramadhan. Kalau belum bisa 5 juz, ya minimal 3 juz/hari, apalagi belum di potong waktu haid sekitar seminggu lamanya. Sisa waktu tinggal 23 hari. Nah loh... Minimal-minimalnya, minimal lo yaaa, bisa 2 kali khatam. Berarti dengan waktu 23 hari, bisa 2 kali khatam dengan estimasi sehari 3 juz. Dan ketika menargetkan hafalan, otomatis harus menambah waktu minimal 1 jam untuk menghafal [di luar estimasi wakt tilawah]. Bisa sebenernya, bisa banget malah kalau niat mah !! Cuma balik lagi, keknya saya belum sadar-sadar kalau Allah akan memberi keistimewaan pada penghafal qur’an :(. Ayolah Nurul… apasih sebenarnya yang  menghambat? azamnya belum kuat sepertinya. Azamkah?Baiklah, kalau begitu cari dong ‘sesuatu’ yang bisa menumbuhkan shidqul azimah itu ! Haaaa Ya Allah berat rasanya, dan kalau ingat targetan dulu yang pernah ditulis -2020 hafidzoh- semakin berat rasanya :(.  

Baiklah... sekarang sudah berapa juz tilawahnya? sudah sekali khatamkah? Insya Allah mari kita kejar satu bulan ini dengan obral pahala, obral ganjaran, obral kebaikan-kebaikan, dan serba obral lainnya dari Allah. Siapa yang mau hadiah terbaik dari Allah? *cung hayooo :)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Comment disini yak..