Selasa, 03 Desember 2013

"...Cinta tak mudah berhenti, secepat saat aku jatuh hati, jatuhkan hatiku kepadamu..."

A: Galau?
B: Haha, gak ko... cuma lagi keingetan lembaran dulu aja :D
A: Gausah galau lah, ati-ati.
B: Ngga sistaaaa, kan ada Allah yang ngingetin lewat kamu :*, jadi kalau keingetan, aku hubungin kamu dan dia *eh haha :D.
A: Ya ampuuuuuuuun kamu tu yaa -_-
B: Haha, sudah samar hasil usahanya say, dari jaman baheula hoyong amnesia rasanya susah pisan, aku udah minta sama Allah diberi pilihan terbaik saja. Titik. Dan aku pasraaaaaah :)
A: Tuh kan, dulu kamu susah si dibilangin  -_-
B: Sayang kamu ukhtiiiiii, muach muach :* :* :D *kabur pada akhirnya :v

Hati itu memang tidak bisa ditebak. Kenapa dahulu Allah mempertemukan dia dan wanita itu jikalau pada akhirnya dia bukan yang tepat? Kenapa ada sebongkah rasa itu padahal jauh sekali dinalar jika melihat jarak dan intensitas mereka? Banyak pertanyaan sebenarnya dalam diri wanita tersebut, tapi pada siapakah ia harus bertanya? Pada rumput yang bergoyang? Angin yang berhembus? Atau pada lembaran-lembaran yang membawanya bertambah besar rasa itu? Salahkah ia atas perasaannya? Sedihkah ia karena belum bisa mengenyahkan perasaannya pada lelaki itu?


*Some parts of the novel.
Dan rasanya senang ketika saya menulis, nazwa pun ikut menulis cerpen dengan gaya bahasa dia sebanyak 3 halaman word spasi 1,5 dengan margin normal dan dalam waktu 2,5 jam. Haha cukup memuaskan untuk anak kelas 4 SD. Good job dear ;). Alhamdulillah juga... sudah sampai al-lail ternyata hafalannya, senang mendengarnya muroja'ah :)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Comment disini yak..