Minggu, 04 Februari 2018

Oleh-oleh Seminar Kesehatan "Saluran Cerna Sehat Anak Kuat"


Bismillahirrahmaanirrahiim...
Sabtu, 03 Februari, lagi-lagi @goldencare.id (Klinik Kalitanjung) mengadakan acara yang bermanfaat banget buat saya dan mommy lainnya, yaitu seminar kesehatan berjudul "Saluran Cerna Sehat Anak Kuat". Karena satu dan lain hal, saya datang ke acara telat 15 menit. Dijadwalkan acara mulai pukul 14.00 WIB dan saya datang 15 menit setelahnya. Melewat sesi pembukan dan perkenalan dr.Atikah. Sayang sekali. Sesampainya di tempat, sudah ada cukup banyak orangtua yang hadir. Dan saya presensi ke 37. Narasumber kita kali ini adalah dr. Tuti Atikah, M.Kes., Sp.A. Baiklah, saya resume sedikit ya pemaparan dari dr. Atikah, juga pertanyaan-pertanyaan dari para peserta sekaligus jawabannya *cmiiw.


Seperti yang telah kita ketahui bersama, bahwa sekitar 60-70 % sistem pertahanan daya tahan tubuh atau kita sebut imun tubuh berasal dari saluran pencernaan. Dan organ cerna merupakan organ yang paling rentan terpapar dengan dunia luar. Jadi, kalau ada gangguan dalam saluran cerna, maka akan mengganggu pembentukan daya tahan tubuh (bisa menurun) dan rentan terhadap penyakit lainnya. Saluran pencernaan dipengaruhi oleh makanan yang dikonsumsi dan mikroorgaanisme di dalam tubuh.

Usia 0-5 tahun masa anak yang sering kita sebut sebagai golden age sangat membutuhkan organ cerna yang sehat untuk menyerap gizi dari makanan dan minuan yang dikonsumsi. Nah, bagaimana cara agar saluran cerna anak sehat? Pertama dengan tidak memakan makanan junkfood. Umumnya makanan junkfood tidak memilik serat yang baik dan enzim yang dibutuhkan oleh tubuh. Dan juga di dalamnya terkandung bahan pengawet yang tentunya tidak baik bagi kesehatan saluran cerna. Kedua, kita sebagai orangtua harus dengan bijak dalam penggunaan AB (Antibiotik). Sering beberapa layanan kesehatan langsung memberikan AB pada anak, padahal jika ditelisik jenis penyakitnya tidak harus memberikan AB (apalagi jika di sarankan dokter nya “Harus habis ya bunda”), nah itu yang mesti diwaspadai. Ketiga, usia anak 0-6 bulan seharusnya dan sebaiknya memang diberikan ASI eksklusif. Karena seperti yang kita tahu bahwa kandungan ASI itu luar biasa, zat-zat di dalamnya digunaan bayi untuk membentuk imun tubuh. Lagi-lagi kita harus mengucap syukur pada Allah atas izinnya, bahwa kita masih bisa memberikan hak anak lewat ASI yang berlimpah ruah, termasuk saya. Alhamdulillaah. Anak yang mendapatkan ASI, daya tahan tubuhnya lebih tinggi dibanding anak yang tidak mendapatkan ASI. Saluran cerna bayi yang mendapatkan ASI eksklusif lebih dominan bakteri baiknya, misalnya lactobacillus yang mengolah zat-zat di dalam makanan bisa terserap gizinya dengan baik.  Keempat, kita juga harus mengkonsumsi probiotik (bakteri baik). Apa itu probiotik? Probiotik meruakan mikroorganisme hidup yang jika dikonsumsi dalam jumlah cukup akan membantu menjaga kesehatan tubuh terutama saluran pencernaan. Contoh nya kita bisa mengkonsumsi yogurt yang di dalamnya terkandung bakteri baik lactobacillus. Selain probiotik ada juga prebiotik yaitu zat yang terkandung dalam makanan dan tidak dapat dicerna (non-digestible). Ada juga istilah sinbiotik yaitu kombinasi dari probiotik dan prebiotik. Sinbiotik diartikan sebagai penambahan mikroorganisme hidup dan prebiotik untuk mendukung pertumbuhan bakteri baik di dalam tubuh.

Untuk menjaga saluran pencernaan sehat juga kita harus menggunakan pedoman gizi seimbang, seperti yang tertera dalam gambar piramida di bawah ini
(pict from google)
Baiklah... kita sampai pada sesi tanya jawab ya...
1.      Q        : Petanyaan pertama tentang amandel. Bagaimana cara mengatasi selain dari makanan sehat?
A        : Selain dari pola makan yang sehat, kita juga bisa menjaga dari pola istirahat yang cukup serta pola hidup bersih dan sehat atau yang sering kita kenal PHBS. Jika amandelnya parah sampai mengganggu saluran pernafasan, maka itu harus segera diperiksakan ke dokter THT. Salah satu yang dapat membentuk imun tubuh adalah kelenjar di organ amandel. Jadi diusahakan jika masih anak-anak jangan sampai melakukan pembedahan organ amandel (tentu dengan saran dan masukan dari dokter THT).

2.      Q         : Apa perbedaan diare karna virus dan diare karena bakteri?
A      : Sekitar 70-80 % penyebab utama diare kebanyakan karena virus dan virus nya bernama rotavirus. Maka sekarang sudah ada vaksin rotavirus (bentuknya tetes bukan suntik). Nah kalau diare karena virus biasanya gejalanya diare cair dan terus menerus, muntah dan merasakan nyeri perut. Tidak perlu pengobatan berlebih apalagi pakai antibiotik, karena nantinya akan sembuh sendiri. Kalau disebabkan bakteri, biasanya diindikasikan dengan adanya lendir dan darah pada fesesnya. Kalau sudah terjadi seperti ini, segeralah bawa ke dokter untuk mendapatkan penanganan yang tepat. Contoh penyakit nya disentri yang sekarang sedang happening. Diare juga ada tingkatannya. Diare akut yaitu diare yang terjadi di bawah kurun waktu 14 hari. Diare cair kronis diare yang terjadi lebih dari kurun waktu 14 hari. Ada juga obat yang digunakan untuk mengentalkan fesesnya, sehingga anak tidak terjadi dehidrasi. Ini yang perlu kita waspadai, jika terjadi diare pada anak, jangan sampai anak mengalami dehidrasi. Jika masih ASI, berikan terus ASI nya, makanan atau dalam bentuk cairan minuman lainnya (bisa juga buat oralit di rumah). Kita harus mengenali tanda-tanda anak jika mengalamai dehidrasi.

3.      Q         : Anak saya usianya 10 bulan dan beum keluar gigi. Apakah sudah bisa diberikan nasi?
A        : kita sebagai orangtua harus memberikan makanan pada anak sesuai usianya. Usia 10 bulan sudah mulai pengenalan nasi, tentunya bertahap ya tidak sekaligus nasi utuh. Dimulai nasi tim disaring, baru setelah beberapa lama langsung nasi tim tidak perlu disaring. Tidak apa-apa belum tubuh gigi, justru nantinya akan merangsang pertumbuhan gigi dari zat makanan yang dikandung dalam makanan seperti kalsiumnya.

4.      Q         : Meniup makanan panas itu boleh tidak?
A         : Secara ilmu kesehatan, itu tidak boleh dilakukan. Ada sekitar 100 milyar kuman yang ada di saluran pencernaan kita, termasuk di dalam mulut karena mulut bagian dari organ pencernaan. Tambahan dari saya ya dok hehe.. meniup makanan tidak boleh dilakukan ternyata sudah ada sejak zaman Rasulullah saw, ini saya kutip dari http://www.ummi-online.com/larangan-meniup-makanan-dan-minuman-panas.html
Hadits dari Ibnu Abbas radhiyallahu ‘anhuma,

أَنَّ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ نَهَى أَنْ يُتَنَفَّسَ فِي الإِنَاءِ أَوْ يُنْفَخَ فِيهِ
Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam melarang bernafas di dalam gelas atau meniup isi gelas. (HR. Ahmad 1907, Turmudzi 1888, dan dishahihkan Syuaib Al-Arnauth).

Hadits tersebut menjelaskan bahwa bernafas di dalam wadah itu terlarang. Artinya, saat minum dilarang mengambil nafas dalam wadah. Sebaliknya bernafas di luar wadah.

5.      Q         : Bagaimana jika anak disapih lebih dari 2 tahun?
A       : Sebenarnya tidak ada pengaruh dalam hal fisiknya, hanya saja kandungan ASI berkurang banyak jika lebih dari 2 tahun. Dampak buruk nya dalam hal kemandirian anak. Anak akan lebih susah lepas dari ibu nya. Tambahan lagi boleh ya dok hehe... Menurut ustadzah Poppi, menyapih merupakan bentuk ketaatan pertama seorang anak terhadap Rabb nya. Dan lagi pula, di dalam Al qur’an sudah dijelaskan untuk menyapih anak saat usia 2 tahun.

6.      Q      : Selama ini, anak saya (usia 11 bulan) yang dilahirkan secara SC normal-normal saja tidak mengalami gangguan pencernaan. Nah, apakah akan berakibat nanti atau bagaimana?
A         : Anak yang dilahirkan lewat persalinan normal, otomatis ia aka melewati jalan lahirnya. Saat melewati jalan lahir itu, bayi akan terpapar mikroorganisme (bakteri baik) jalan lahir. Sehingga akan membentuk imun tubuh/antibodi yang akan menjaga kesehatan pencernaan anak. Sedangkan SC kan tidak melewati jalan lahir. Jika memang tidak terjadi apa-apa, maka memang bunda adalah bunda yang hebat yang bisa menjaga kesehatan anak.

Alhamdulillaah...selesai sudah. Acara seminar ditutup dengan doorprize dan hadiah-hadiah dari undian. Horraay (walaupun saya tidak dapat hehehe). Sekian hasil resume dari seminar kesehatan kali ini, bertemu di seminar lainnya yaa... semoga bisa diambil manfaatnya. Ambil yang baik, buang yang buruk, ciptakan yang baru.

#ODOPfor99Days35


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Comment disini yak..