Senin, 13 Februari 2012

I want to married


Malam yang sepi, sunyi, hanya suara tuk tuk tuk keyboard dan kipas dibawah notebook ini.
Mencari, mencari, dan mencari sesuatu.
Refleks begitu saja, ambil HP dan menuliskan "mba, i want to married", send to MR.
Hwaaa, gak sadar udah ke send.
Pas banget jauzaa juga sms, bales message nya dan saya ketik lagi "teh, i want to married".


Ada apakah gerangan? sesuatu deh, akhir-akhir ini yang ada nikah, nikah, dan nikah. denger kajian di masjid itu bahasannya "nikah yang dilarang", baca buku yang ada di rumah yang belum dibaca judulnya "ku jemput jodoh ku", "menikah dalam 27 hari", dan "jodoh cinta", denger kata bang Faudzil Adim "nikahlah saat muda", liat foto yang sempat dipublishnya "nikah tanggal sekian, bulan sekian, tahun sekian".  Ya Robb...
Bikin pengin segera menikah. Banyak manfaat ketika bisa nikah saat muda. Tappii sejauh mana kita mempersiapkannya? bener kata Jauzaa: banyak hal yang mesti dipersiapkan. Nikah itu memenuhi separuh agama. Nikah itu mengikuti sunnah Rasulullah SAW. Nikah itu sekali seumur hidup. Nikah itu membangun sebuah peradaban dimana kita para calon ibu menjadi madrasah pertama bagi generasi tangguh. Nikah itu memperluas rezki. Nikah itu mempersatukan 2 karakter berbeda untuk bisa membangun keluarga islami bersama. Nikah ituuuu ... masih banyak pengertiannya, tuh kan definisinya saja banyak ga tau.

Tapi keinginan itu terus menghantui. MR saya bilang, "ga pa pa mikirin nikah, asal bisa memanage nya dengan baik :-)". iya mba'e... 


Saya lagi berusaha keras untuk memanage ruang di hati ini dengan baik. Semoga bisa lebih memahami apa tujuan sebuah pernikahan, bukan karena keinginan untuk menikah.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Comment disini yak..