Kamis, 25 Januari 2018

Gaya Hidup

Gaya hidup setiap keluarga berbeda. Sungguh berbeda. Ada yang sederhana, meskipun kita tahu bahwa mereka keluarga berada dengan segala kemudahan untuk mengakses semuanya. Ada yang memang benar-benar sederhana, yaah...serba cukuplah, serba pas. Pas dibutuhin motor ada, pas mau makan ada, pas mau jalan-jalan bisa walaupun budget cuma pas hanya keluar kota, pas lagi au nabung ada uang walaupun ngga banyak, pas mau beli buku bisa. Ada juga tipe yang dengan setia mengikuti trend yang sedang berkembang pesat dari mulai teknologi, fashion, food, film bahkan kosmetik sekalipun (kondisi keluarga memang mapan dengan segala kemewahannya). Ada juga yang sama-sama mengikuti trend juga tapi dengan kondisi ekonomi yang berbeda (serba pas-pasan tapi mau bergaya hidup glamour). Nah ini yang terakhir yang menjadi catatan. Sudah mah ngga ada, eh malah dipaksakan bergaya kelas tinggi. Sampai hutang sana hutang sini. Bohong sana bohong sini. Bohong sana, nutup kebohongan sini,  gitu aja terus bohong bohong dan bohong. Padahal hutang banyak, tapi anggeur weh gaya hidupnya kaum borjuis. Maka apa yang patut disombongkan? Maka bagaimana hisab di akhirat kelak tentang uang yang dibelanjakan? Sok berfikir geura.

Biasanya, gaya hidup itu dilihat bagaimana ia bergaul, dengan siapa, profesi nya apa, aktivitas apa yang biasa dilakukan, buku apa yang biasa ia baca (kalau sering baca buku). Biasanya bisa dilihat dari situ.  Memang semua itu dikembalikan pada prinsip keluarga masing-masing. Bagaimana kepala keluarga bisa membawa anak dan istrinya menuju jannah Allah. Bagaimana sebuah keluarga memanagement  pos-pos keuangan mereka, untuk pendidikan, makan, travelling, sosial, keluarga dan lain-lain. Bagaimana setiap keluarga memilih teman-temannya untuk membersamai setiap aktivitasnya. Sampai bagaimana setiap keluarga memilih gaya hidup masing-masing. Namun yang perlu diingat adalah, yuk kita tengok kembali hadits Rasulullah saw...

“Dari Amr bin Sya’ab dari bapaknya dari kakeknya ia berkata: Rasulullah SAW bersabda: “ makanlah, minumlah, berpakaianlah dan bershadaqahlah dengan tidak berlebih-lebihan dan menyombongkan diri” (HR. Abu Daud dan Ahmad)”

Sudah jelas tertera dalam hadits bahwa kita tidak diperkenankan untuk berlebih-lebihan dalam segala sesuatunya. Dan ini juga menjadi bahan introspeksi diri yang mungkin terkadang kita pernah atau bahkan sering melebih-lebihkan sesuatu dalam keseharian kita. Kita? Maapkeun saya aja mungkin ya. Faghfirli Allah...

#30DaysWritingChallengeDays25
#ODOPfor99Days25


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Comment disini yak..