Senin, 15 Januari 2018

Sudahkah periksa status gizi anak?

Berangkat dari sebuah acara yang teman saya share di Klinik Kalitanjung, Cirebon,untuk memeriksa status gizi anak. Saya pun ingin tahu apakah anak saya ini gizi nya mencukupi alias sudah gizi seimbang atau yang lebih kita kenal menu makanan dengan 4* ataukah masuk gizi kurang? Jadilah saya berangkat, saat itu pemeriksaan pertama di Bulan Desember 2017. Dan pemeriksaan kedua di Bulan Januari tepatnya tanggal 15 Januari 2018. Dokter yang memeriksa Azzam yaitu dr. Arifah, dokternya ramah banget. BB Azzam berkurang dari bulan sebelumnya. Perasaan saya, Azzam bertambah berat saat digendong dan makannya pun doyan banget, lahap apa saja dia suka, BAB pun lancar. Apakah timbangannya yang salah? atau posisi Azzam yang kurang pas saat ditimbang? Atau memang beratnya segitu? Kamis depan ada posyandu di rumah, saya akan coba nanti Kakak ditimbang lagi. 

Saat di klinik, Kakak diukur lingkar kepalanya (LK dalam satuan cm), lingkar lengan atas (LLA dalam satuan cm), lemak di lengan atas (TSF dalam satuan cm), dan lemak punggung belakang (SSF dalam satuan cm). Klasifikasi status gizi yang digunakan di klinik yaitu dari  diagram chart WHO.

Ternyata berat Kakak kurang sedikit dari berat yang telah ditetapkan untuk seusianya.Tingginya Kakak kurang 7 cm. Dan beliau berkata, untuk menambah asupan protein tinggi, dari ikan, daging, dan juga tambahan makanan yang berserat. Saya akui, dulu saat usia Azzam memasuki MPASI, saya rajiiiiiiiiiiiiiiiin banget bikinin makanan menu 4* lengkap. Hingga usia Kakak memasuki 1,5 tahun, berkuranglah semangat saya untuk membuatkan makanan gizi seimbang dengan semakin bertambahnya aktivitas kerumahtanggaan. Hingga usia 2 tahun, saya mulai kembali membuatkan menu gizi seimbang, atau minimalnya seharian itu lengkap gizi seimbang (walaupun tidak dalam sekali makan dalam satu piring). BB berkurang apakah karena aktivitas Azzam yang aktif sering berlari ke sana kemari? Bisa jadi iya, bisa jadi tidak. Jadi begini, tubuh anak itu ibarat timbangan dengan porsi asupan gizi seimbang dan porsi aktivitas anak. Jika asupan sedikit sedangkan aktivitasnya anak yang heboh, maka kita harus menambahkan asupannya. Jangan sampai jompang (ketimpang) antara timbangan gizi seimbang yang masuk tubuh dengan aktivitas yang anak keluarkan. Kita harus menyiasatinya dengan cara misalkan ketika sedang bermain, berlari ke sana kemari kita sudah menyiapkan segelas jus buah naga dan cilok isi mujair untuk cemilannya. Atau kentang rebus dan makanan lainnya yang bervariasi untuk menambah berat dan tinggi Azzam.


Saya juga bertanya, apakah BB dan TB Azzam yang kurang adalah karena genetik orangtuanya yang memang mungil? hahaha pembelaan :p. Lalu beliau menjawab, "Tidak bunda". Oh oke baiklah (dalam hati pun berujar ☺☺ ). Beliau kembali menjelaskan bagaimana seharusnya gizi seimbang dsb... dan diakhiri dengan sebuah pernyataan yang menenangkan. Redaksinya seperti ini, "Kecuali jika bunda sudah berusaha semaksimal mungkin ikhtiar yang bunda lakukan namun Azzam tetap saja tumbuh tingginya tidak signifikan, maka berarti pengaruh genetiknya sangat kuat sekali", horaaaaay (iyuh). Jadi itu setelah ihktiar maksimal lho yaa... haha.


Di sana diukur lingkar kepalanya juga sama Teh Diyana, Kakak kurang sedikit (di chart WHO tertera -1,16) dari ukuran normal seusianya. Lingkar kepala juga sangat penting nih untuk mengetahui tumbuh kembang anak. Jangan sampai kita terlambat mengetahui jika ada yang tidak normal dari indikasi lingkar kepalanya. Biasanya ukuran pertumbuhan lingkar kepala mengikuti perkembangan otak, sehingga bila ada gangguan pada lingkar kepala nya (terlalu besar atau terlalu kecil) maka akan berpengaruh juga pada perkembangan otaknya. Menurut Siswono (2008), bahwa lingkar kepala seorang anak mencerminkan besarnya volume otak yang ada di dalamnya. Lingkar kepala dipengaruhi oleh status gizi, jenis kelamin, usia anak dan riwayat penyakit. Lingkar kepala di atas maupun di bawah normal cenderung terjadi pada anak yang dipengaruhi oleh status gizinya. Anak yang mempunyai lingkar kepala normal dan perkembangan normal cenderung dalam pemberian gizi yang baik. Maka ukuran kepala tepatnya peningkatan volume otak menunjang dalma perkembangan dan kecerdasan anak. Oleh karena itu, pemberian gizi yang baik dan benar seperti mengkonsumsi makanan kaya protein, asam folat, mineral dan nutrisi sejak awal kehamilan hingga usia 5 tahun dapat meningkatkan volume otak dan sangat menunjang perkembangan dan kecerdasan pada anak.

Ini bukan berarti yang memiliki lingkar kepala kecil tidak cedas lho ya? kata bu dokter, karena ada penelitian juga kalau ukuran lingkar kepala Einstein lebih kecil dari seusianya, tapi kenyataannya beliau seorang penemu ilmiah. Pengukuran lingkar kepala ini selain mengetahui pengukuran otak anak, bisa juga mengetahui kelainan-kelainan lain.


dr. Arifah juga menyampaikan pada saya saat konsultasi, pesannya berupa menambah asupan-asupan protein tinggi, stimulus yang menambah tinggi badan Azzam (seperti aktivitas yang dilakukan dengan lompat atau berenang), juga jam tidur yang harus diperhatikan. Karena jika jam tidur nya tidak teratur, maka hormon kortisol (hormon pertumbuhan yang bekerja saat anak tidur) tidak akan berfungsi dengan baik.


Dari pemeriksaan status gizi yang saya lakukan, kesimpulan yang bisa diambil adalah bahwa, pergerakan anak yang terlihat aktif dan porsi tubuh yang proporsional tidak menjamin bahwa anak sudah mengkonsumsi gizi seimbang. Betul apa benar? sekarang mungkin belum terlihat atau terasa efeknya, tapi bisa jadi suatu saat akan berdampak pada kesehatan anak-anak kita. Jadi mulai sekarang buatlah menu gizi seimbang dalam kertas tertulis, lalu aplikasikan dalam menu masakan kita dan kemudian azzamkan diri bahwa "Saya akan memberikan asupan gizi seimbang terbaik untuk keluarga saya". At least itu yang harus kita tanamkan dalam hati. Seperti yang tertuang dalam salah satu dari 10 muwashofat seorang muslim, yaitu qowiyul jism (memiliki fisik yang kuat) untuk mengemban amanah di bumi Allah ini.


Di sela-sela menulis postingan ini, saya membuat menu gizi seimbang termasuk cemilannya di 2 minggu ke depan. Bismillah (Sudah dimulai dari 2 hari kemarin).  Jangan lupa untuk pantau terus grafik pertumbuhannya di KMS ya Moms, kalau pun BB turun, ya sedikit lah ya jangan anjlok.. grafik paling bagus itu naik terus menerus dari 0 bulan sampai sekian tahun walaupun tidak signifikan,hanya 2 ons juga lumayan :D


Gambar 1. Penampakan aplikasi software dari WHO Anthro (untuk usia kurang dari 5 tahun (alhamdulillah kita juga bisa download sendiri hehe)

Tanda merah yang harus diperbaiki selama sebulan ke depan, tanda merah itu artinya masuk dalam kategori kurang dan kita harus menstimulus untuk merangsang tinggi (height for age) dan menambah lemak di daerah punggung (subscapular skinfold) harus ditambah untuk Kakak. 

Gambar 2. Titik temu (plotted point) untuk tinggi badan terhadap umur Azzam berada di bawah -2SD, itu artinya tinggi badan Azzam lebih pendek diantara teman seusianya. Ini PR saya dan suami, Moms...

Gambar 3. Grafik berat badan terhadap umur. Titik poin Azzam berada di atas -2 SD itu artinya masih normal dan mendekati garis median (walaupun kurang -1,83).

Gambar 4. Grafik weight for height di atas -1 SD mendekati garis median, artinya juga sama masih dalam keadaan normal.

Gambar 5. Grafik Body Mass Index atau Indeks Massa Tubuh Azzam masuk dalam kategori normal karena mendekati garis median dan di atas -1 SD. 


Catatan:
1. Anak dalam kelompok ini berperawakan tubuh tinggi. Hal ini tidak masih normal. Singkirkan kelainan hormonal sebagai penyebab perawakan tinggi.
2. Anak dalam kelompok ini mungkin memiliki masalah pertumbuhan tapi lebih baik jika diukur menggunakan perbandingan berat badan terhadap panjang/tinggi atau IMT terhadap umur.
3. Titik plot yag berada di aats angka 1 menunjukkan berisiko gizi lebih. Jika makin mengarah ke garis Z-score 2 resiko gizi lebih makin meningkat.
4. Mungkin untuk anak dengan perawakan pendek tau sangat pendek memiliki gizi lebih.
5. Hal ini merujuk pda gizi sangat kurang dalam modul pelatihan IMCI (Integrated Management of Childhood Illness in-service training. WHO, Geneva, 1997).
Sebenarnya masih banyak grafik lainnya, tapi ini kepala agak 'geliyengan', jadi dicukupkan dulu saja ya posting tentang chart WHO nya. Dari grafik-grafik di atas, bisa kelatan kan Azzam masuk yang mana? ☺☺☺


 Foto ini diambil saat periksa status gizi pertama di Bulan Desember 2017
(kid's corner @Klinik Kalitanjung Cirebon)

Kakak lagi diukur lingkar lengan atas(LLA) sama Teh Diyana

Saat sedang dikur lemak lengan atasnya

"Kakak, diukur lingkar kepalanya dulu ya?"


#30DaysWritingChallengeDays15
#ODOPfor99Days15

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Comment disini yak..